Quantcast
Channel: Kumpulan Cerita Sex 2016
Viewing all articles
Browse latest Browse all 271

Cerita Mesum | Pesta Seks Dengan Banyak Lelaki

$
0
0

Cerita Mesum Pesta Seks Dengan Banyak Lelaki – Perjalanan menuju Bandung untuk menghadiri seminar seperti tugas yang diberikan kantorku berjalan lancar, dan dalam kesempatan yang jarang untuk berada diluar kota apalagi aku harus bermalam memberikan inspirasi padaku untuk memanfaatkan kesempatan yang ada, kesempatn untuk memanjakan nafsu yng bergolak dalam diriku.

Cerita Mesum

Aku masih dalam perjalanan ketika Lagu ‘when you tell me that you love me’ yang menjadi ringtone HP ku berbunyi dan suara Dino terdengar “tante…aduh gimana ya..” kalimat pembuka yang bernada kebingungan mebuatku sedikit tercekat.
“Kenapa Din….?” tanyaku

“Ini..tan…kan Dino kemarin sudah mengajak Romi untuk ikut ..tapi Hardi ..temen dino juga maksa ikut…mereka sih belum tahu planning tante, cuma susah kalau mau menolak Hardi..mereka berdua kan akrab dengan Dino, nah waktu Romi cerita Dino mengajak dia ikut ke Bandung..Hardi maksa mau ikut” dengan panjang lebar Dino menjelaskan situasinya.

“Ya sudah…nggak apa..jangan sampai temen kamu malah curiga nanti jadi bahan omongan…kamu dimana sekarang..?” tanyaku
“Kita sudah sampai tan…ini lagi menuju hotel” jawab Dino
“Ok deh….santai saja….nanti malam kita ketemu.., kalian santai saja atau jalan jalan dulu saja….tante langsung ketempat seminar dulu ya.” Jawabku lagi

Memang aku dan Dino janjian untuk ketemu di Bandung dan aku minta Dino mengajak salah seorang temannya untuk ikut walau kepada suamiku Dino minta ijin bermalam dirumah temannya, sementara suamiku tahu kalau aku harus menghadiri seminar di kota kembang itu.

Karena hari ini bukan hari libur anak – anak tidak protes walau mereka tidak diajak.

Semula Dino agak ragu memenuhi permintaanku untuk mengajak temannya namun keinginan untuk bersenang – senang dan gejolak dalam diriku memaksaku untuk bersikeras dan akhirnya Dino bersedia memenuhi permintaanku.

Seminar yang diadakan disalah satu hotel di pusat kota itu berjalan sangat menjemukan dan ketika akhirnya selesai aku segera bergegas menuju hotel tempatku menginap, aku tidak memanfaatkan akomodasi yang disediakan , karena memang aku ingin privacy sepenuhnya sehingga aku memilih untuk bermalam dihotel lain yang berada agak diutara kota Bandung.

“Pak Udin…”kataku kepada sopir setia yang selalu mengantarku kemana mana selama ini
“Ya..bu..” jawabnya sopan
“Pak…saya tidak ada rencana keluar mala mini, kalau nggak salah pak Udin kan punya anak di kota ini kan..?” tanyaku
“Iya bu…anak saya dan suaminya tinggal disini” jawabnya polos
“Ya sudah..pak Udin bawa saja mobil ini…kalau Pak Udin mau boleh bermalam ditempat anak Bapak…besok saja jemput saya dihotel terus langsung pulang Jakarta” kataku
“Baik bu,…terima kasih” jawabnya dengan wajah cerah
“Ini…beli oleh..oleh” kataku lagi sambil menyodorkan beberapa lembar uang
“Terima kasih bu…”jawab Pak Udin.

Memang sengaja aku ‘menyingkirkan’ Pak Udin karena aku tak ingin dia melihat atau bertemu Dino, akan banyak pertanyaan nantinya kalau itu terjadi.

Saat aku masuk lobby kulihat Dino dan kedua temannya tengah duduk – duduk sambil ngobrol dengan asyiknya dan saat mereka melihatku, seperti yang telah direncanakan aku pura – pura kaget, walau sesungguhnya akulah yang mereservasi tempat itu untuk mereka.

“Lho..kamu ngapain disini…Din..?” tanyaku seakan akan terkejut
“Ini..tan..biasa…refreshing..” wabnya agak tergagap
“Lho..kamu kan Romi..?” tanyaku kepada temannya, aku ingat dia pernah datang kerumah beberapa waktu yang lalu
“Iya..saya Romi..tan…, ini Hardi teman sekampus juga..” jawab Romi sambil memeprkenalkan temannya yang segera mengangsurkan tangannya untuk bersalaman.

Berbeda dengan Romi yang bertubuh langsing dan cenderung atletis, Hardi agak gemuk sedikit.. berkulit putih.dengan wajah yang nampak cerah dan selalu ramah…

“Ok deh…nanti kita makan malam bersama ya…”kataku dan sambil memandang Dino aku melanjutkan “kalian ingin makan dimana ..direstaurant di hotel ini, diluar atau bagaimana..?
“Ah..terserah tante saja..” jawab Dino
“Kita ketemu direstaurant di lantai 1 saja ya.., jam 8 ya…, eh….kalian di kamar berapa..?” kataku lagi.

“Din…tantemu cantik sekali dan masih muda ya…” lapat lapat aku mendengar suara Hardi berbisik kepada Dino dan aku hanya tersenyum dalam hati.

Sambil ngobrol..kami menikmati makan malam, kedua teman Dino tampak sesekali selalu mencuri pandang kearahku.., malam itu aku memaki celana pendek seperti hot pants ketat dengan kaos ketat dan rambut yang diikat, menggunakan sandal hotel yang disediakan, aku tahu kalau malam mini aku terlihat santai dan segar.

“Wah..mimpi apa ya semalam…kok tiba – tiba orang tua ini bisa ditemani makan malam oleh tiga cowok ganteng” tanyaku mulai memancing
“Ih..kata siapa tante tua..?” Hardi segera memprotes
“memang kamu pikir umur tante berapa.?” Tanyaku
“”paling menjelang tiga puluh..” kali ini Romi yang menjawab
“Wah…terima kasih…umur tante sudah dikorting 10 tahun.” Kataku tertawa
“Masa sih….nggak mungkin deh…” Hardi masih bersikeras
“Ah..sudahlah…masa tante mesti kasih lihat KTP?” tanyaku

Memang karena Dinjo adalah kemenakan suamiku, mau tak mau aku aku harus membahasakan diri tante termasuk kepada teman-temannya…
“Rencana kalian apa malam mini..?” tanyaku lagi menjelang makan mkalam kami usai
“Hm..nggak ada sih….paling besok kita mau ke outlet dan mungkin ke Lembang” jawab Dino.

Makan malam berakhir dan kami berpisah menuju kamar masing masing…

Sampai detik ini..kedua teman Dino sama sekali kalau belum tahu maksud yang ada dalam hatiku dan aku masih terus memutar otak untuk mencari siasat bagaimana membawa mereka pada situasi yang kuinginkan.

Setengah jam kemudian aku mengetuk pintu kamar Dino

“Hey…nggak keberatan kan kalau tante nimbrung disini..?” tanyaku sambil melangkah masuk kamar setelah dibukakan Hardi.
“oh..eh…nggak …tan…wah maaf berantakan..”Romi tampak jengah, hanya bercelana pendek tanpa baju dan tergopoh gopoh menyambar T Shirt untuk dikenakannya dan mereka njampak sedang asyik menonton TV yang sekejab sudah dimatikan sebelum aku sempat melihatnya.

“iya…sepi sekali dikamar..tadinya mau langsung tidur tapi ternyata belum mengantuk” kataku mencari cari alasan.
“Duduk…tan…” Hardi menyilahkan.

Untunglah kamar yang dipakai Dino ini adalah Junior Suite sehingga agak lapang dan lumayan mewah

“Kalian lagi ngapain sih..” tanyaku
“Ah..nggak ngapain ngapain….Cuma nonton TV” Jawab Dino sambil mengedipkan mata
“Nonton TV..?, acaranya apa…?” tanyaku lagi, dan aku sengaja bertanya karena aku melihat DVD player kecil tercolok ke TV dan TV tiba tiba mati saat aku melangkah masuk.

“Ng….apa itu..” dengan agak gagap Hardi berusaha menjawab.
“Kalian itu kok kayak anak kecil sih…, memangnya tante nggak tahu..?” kataku tertawa, sambil bangkit dan mengambil cover DVD yang tergeletak di samping TV, cover yang bergambar wanita laki – laki telanjang tanpa busana
“ini…film apa..?” tanyaku

“Ng…ng….film…”Romi benar benar gugup untuk menjawab
“Sudah…..putar saja anggap saja tante nggak disini..ayo..”kataku mendesak.
Kali ini Dino yang bangkit..sambil mengangkat pundak katanya :”tanteku ini kalau sudah mau tahu sesuatu harus dijawab..kita terus terang saja deh..lagi mutar film biru” dan tangannya menunjuk ke arah Romi, yang lalu membelalakan matanya kepada Dino.

“Ayo..mana filmnya” tanyaku santai

Masih agak ragu – ragu mereka saling berpandangan, namun akhirnya dengan agak jengah Romi melangkah kearah TV dan menghidupkannya.

Aku duduk bersandar di sofa panjang bersebelahan dengan Romi dikiriku, Hardi di sebelah kananku dan Dino dengan duduk santai dilantai didepanku .

Film mulai berputar, film yang dimulai dengan dua orang wanita datang kesebuah rumah dan ternyata dirumah itu ada tiga pemuda dan akhirnya seperti film biru pada umumnya sebentar saja mereka sudah bergumul, menggambarkan sebuah sex party yang semakin lama semakin panas.

Kalau semula ketiga pemuda didekatku itu menonton dengan agak malu-malu, lama kelamaan ternyata pengaruh film itu mulai terlihat, ketiga pemuda itu mulai resah dengan duduknya dan lambat laun kusadari kalau pandangan mereka semakin sering melirik kearahku.

“Ehmm….lumayan juga ya filmnya..”kataku memecah keheningan disela desah suara dari TV
“Memang….tante juga suka nonton film begini..?” Hardi bertanya sambil matanya mencoba mencuri lihat ke pahaku
“kadang…kadang…tapi nggak sering”jawabku

Aku sendiri juga mulai terpengaruh dengan suara dan gambar di TV, membuatku semakin tidak sabar untuk memulai….
“kalian suka ya nonton..film beginian…?”tanyaku
“Ah…namanya juga anak muda tan…”jawab Romi sambil memperbaiki duduknya yang aku yakin menjadi terganggu karena ada bagian tubuhnya yang mengembang
“Terus kalau sudah..bagaimana kalian melepaskan akibatnya…..?” tanyaku lagi
“Wah…..ya..kadang….ehm…”Hardi tak kuasa menjawab dan wajahnya menjadi merah.

Aku tidak memaksakan jawaban mereka dan otakku berputar mencari siasat untuk memulai…terasa sela sela pahaku mulai menghangat dan terasa lembab, namun semua harus berjalan natural dan seakan akan tidak sengaja..aku tidak bisa membiarkan pendapat tentang hubunganku dengan Dino sudah berjalan lama.

Pada saat Dino sedang memandang kearahku… aku bertanya :’AC nya mati Din…?, kok hawanya panas ya…” tanyaku. Dino bangkit mengecek tombol A/C dan menjawab, nggak kok ..tan…normal “jawabnya sambil mencoba mengatur suhu dengan memutar mutar tombol itu…
“Iya..lihat saja…kalian semua berkeringat begitu..” kataku lagi sambil tersenyum melihat mereka karena memang mereka ‘terlihat gerah’

“Hardi.. tante haus nih boleh dong ambilin minuman dikulkas..”kataku pada Hardi
“Terima Kasih…” jawabku sambil menerima fanta merah dalam kaleng yang disodorkan dan mencoba membuka kaleng itu…..
“Aw….” Jeritku saat kaleng itu kubuka posisinya miring isinya yang mengandung soda menyembur membasahi bajuku.
“Aduh…basah deh…” keluhku
“Wah nanti warna minumannya ngak bisa hilang lho ..kalau nggak direndam segera” Dino yang melihat insiden itu berkata
“Iya…kayaknya tante mesti ganti baju dulu nih…”kataku seraya bangkit dari tempat duduk dan sekilas kulihat kekecewaan pemuda pemuda itu karena dibayangkannya aku akan meninggalkan mereka dan kembali kekamarku

Untunglah Dino yang memahami rencana dan keinginanku meberikn solusi..”tan..pakai saja baju Dino dulu sementara baju tante direndam …” usulnya
“Tapi…ini basah sampai kedalam Din…BH tante juga basah nih..” jawabku

Hardi ternyata sangat sigap…tangannya sudah menyodorkan sebuah baju bersih yang diambilnya dari kopernya dan akupun menerimanya, lalu beranjak kekamar mandi, dan sesaat kemudian aku sudah keluar mengenakan baju Hardi yang bagiku menjadi semacam daster pendek…dan dibaliknya aku hanya tinggal mengenakan celana dalam

Baju Hardi sengaja hanya kukancingkan sebuah dibagian tengah dan kurapatkan dengan kedua tanganku memeganginya.

Kami kembali meneruskan menonton film biru itu dan aku tahu buah dadaku yang tidak lagi tertutupi BH dan baju yang sesekali terbuka membuat para pemuda itu selalu mencuri pandang kedadaku..

Film itu ternyata pendek saja….diakhiri dengan pemeran laki laki mengeluarkan spermanya disekujur badan dan wajah para pemeran wanita….yah..seperti biasanya film begitu.

Aku melirik jam tanganku dan waktu sudah hampir Pk. 11.00 malam..wah kalau begini terus bisa gagal nih..sesungguhnya aku berharap salah satu pemuda itu agak kurang ajar sedikit tapi mereka semua sopan sekali dan walau terlihat bagaimana mereka terpengaruh film yang tadi ditontonnya tapi hanya pandangan mata mereka saja yang mencoba mencuri pandang paha dan dadaku.

“Kalian sudah ngantuk..?’ tanyaku
“Belum..kok…tan…”jawab mereka hampir serempak
“Terus apalagi nih yang mau kita lakukan..? tanyaku
“Kita bikin game yuk…, kalau memang tante belum ngantuk” jawab Dino
“Game apa..? “ tanyaku
“Ah..sayang kita nggak ada kartu” celetuk Romi.
Aku berpikir sejenak dan akhirnya terpikir suatu ide seperti yang pernah kubaca : “Ya sudah…gini aja…itu kan ada botol ..kita taruh di tengah meja, kita duduk mengelilingi meja terus diputar …kalau botol itu menunjuk salah satu dari kita dia yang menang..dan yang menang boleh menyuruh apa saja terhadap yang lain..”kataku mengusulkan
“Jadi..ayo….siapa takut..” Jawab Romi

Begitulah ‘game’ sederhana itu dimulai.

Dino yang pertama –tama memenangkannya, disuruhnya Romi push up, walau dengan mengomel pemuda itu melakukannya juga.

Putaran kedua Hardi yang menang…ditatapnya wajahku..lalu katanya :”Sorry tan…tapi aku mau nyuruh tante jalan mutar mutar seperti peragawati” katanya
“Oke…”jawabku lalu melakukan seperti yang diminta..dan karena memang hanya satu buah kancing yang kutautkan, maka semakin lama semakin terbuka baju yang kukenakan itu, aku menyadarinya tapi pura-pura tidak tahu.

Setelah selesai sambil kembali ketempat dudukku aku berkata “kirain mau disuruh mutar mutar sambil lepas baju”….dan Hardi hanya terhenyak dengan wajah kaget…mendengar kata kataku.
‘Hm..kalau tante menang…awas ya…” ancamku sambil tersenyum ketika Dino mulaui memutar botol dimeja itu.

Dan kali ini Romi yang menang…sambil memandangku dan agk memicingkan mata dengan jenaka..tanyanya “serius nih….kalau yang tadi bilang disuruh nggak apa apa?”
“Lho…kita kan main game ya harus fair…kan aturannya yang menang boleh menyuruh apa saja..yang kalah harus mau..”jawabku
“iya harus fair..” Hardi dan Dino juga ikut menjawab
“Kalau gitu tante sekali lagi mutar ruangan sambil buka baju…” perintah Romi
Tanpa menjawab aku berdiri…sambil membuka kancing yang kutautkan dan melepaskan baju yang kukenakan..kini hanya dengan bercelana dalam aku berjalan mengelilingi ruangan beberap kali dan dengan mata tidak berkedip ketiga pemuda itu menatapku …memperhatikan dadaku yang bergoyang – goyang saat aku berjalan..

Aku mengenakan lagi bajuku dan kembali duduk ‘Gimana….fair kan ..?” kataku
“i…iya tan…” jawab Hardi agak parau.

Akhirnya putaran berikut aku yang menang…

Dengan tersenyum aku memandang ketiga pemuda itu dan jujur saja aku mulai bosan dengan permainan ini….

“Ok..sekarang..perintahnya adalah kalian bertiga melepaskan semua yang dipakai dan selama tante ada disini kalian tidak boleh memakai pakaian” kataku

Dengan wajah hampir tidak percaya Romi dan Hardi memandangku…dan aku mengulanginya dan meneruskan ”Ayo..katanya fair…”

Yang mengantisipasi pertama adalah Dino…dan dengan pura – pura merajuk kepada Romi ia berkata “kamu sih…tuh tante bales dendam deh…”
“Ayo..cepat…. nggak fair ah kalu nggak mau..nggak gentle………” kataku

Akhirnya aku dikelilingi oleh tiga pemuda yang telanjang bulat dan terlihat bagaimana batang kemaluan mereka tegang sekali……..

Romi walau berkulit paling hitam dari ketiganya tapi tubuhnya atletis…hampir setingi Dino, namun dadanya agak sedikit lebih bidang…pahanya nampak kencang, sangat terlihat kalau ia seorang yang rajin berolahraga…kemaluannya tidak sebesar Dino namun hampir sama panjang.

Hardi walau tampak agak gemuk, namun masih cukup menarik , kemaluannya tidak spanjang kedua pemuda yang lain tapi memiliki lingkar yang lebih besar dengan kepala kemaluan yang besar sekali, kemerahan dan berkilat…………..

Sambil tersenyum aku memutar botol yang menjadi permainan kami..dan dengan ketegangan serta rasa yang mungkin belum pernah mereka alami, mudah saja bagiku untuk memutar secara perlahan dan memenangkan diriku lagi…”Nah…tante menang lagi…kalian mau kusuruh apa ya…? Tanyaku sambil memandang wajah dan kemaluan mereka berganti – ganti…

Kulambaikan tanganku pada Romi agar mendekat….masih dalam keadaan duduk dengan romi berdiri didepanku menatap kemaluannya….tanpa dapat ditahan..tanganku memegangnya dan terlihat cairan bening….diujung batang kemaluan yang sangat tegang dan terasa panas itu….dan aku kembali tak dapat menahan diri…kepalaku mendekat dan lidahku menyapu ujung kemluan yang bash dengan cairan bening itu….dan sesaat kemudian kepala kemaluan itu sudah dlam mulutku.

Tanganku lalu mempermainkn buah zakar yang menggantung dan sesekali lidahku menjilati dri pangkal hingga keujungnya…., lalu aku berhenti..memandang wajahnya yang nampak sangat menikmati dan tersenyum…”Terus….atau main game..lagi…?” tanyaku lembut..
“ehmm..ah..ter..terus saja …tan…” jawabnya serak

“lalu yang lain…?” tanyaku sambil memandang kedua pemuda lainnya yng nampak memandang semua yang kulakukan dengan penuh perhatian dan hampir sama……….., tangan keduanya tampk memegangi kemaluan masing..masing….

“Biar fair ….kita sama sama deh…” kataku yang lalu berdiri dan dengan lambat melepaskan baju disusul celana dalam yang kukenakan, dibawh tatapan nanar ketiga pemuda itu….dan aku melangkah kearah tempat tidur..saat melewati Romi tanganku kembali ‘menangkap’ batang kemaluannya dan ketika tiba diranjang aku duduk ditepinya untuk kemudian kemaluan itu mulai kujilati.

Sambil duduk ditepi ranjang aku menggapai Dino dan Hardi agar mendekat….sesaat aku melepaskn kemaluan Romi yang terayun ayun didepan wajahku…”kalian bisa jaga rahasia kan..? tanyaku
“Iy..iya….tan..ini akan jadi rahasia diantara kita saja..” jawab Romi dengan suara agak terengah engah karena nafsu yang memenuhinya.

Aku mengubah posisi, merayap naik dan tiduran telentang ditengah ranjang…kutarik kepala Hardi yng ada didekatku kearah dadaku yang disambutnya dengan mulutnya langsung melumat dadaku dengan ganasnya..”ssshhh…pelan..pelan..Har…” kataku sambil menggelinjang, sementara terasa sebuah lidah mulai ‘menyerbu’ kemaluanku dan sesaat kemudian Dino sudah memposisikan diri berlutut didekat kepalaku dengan kemaluannya menjulur kearah mulutku yang kusambut dengan jilatan, jadi….Lidah Romi yang rupanya kini sibuk menjilati klitorisku dan sesekali berusaha memasuki liang kewanitaanku yang sudah membasah.

Posisi ini tidak terlalu lama karena rupanya ketiga anak muda itu sudah mulai tak tahan…kini dengan aku berada dalm poisisi menungging..Romi mulai berusaha memasukkan kemaluannya kedalam vaginaku….dan didepanku Hardi telentang dengan kemaluannya yang walau tak sepanjang kedua pemuda yang lain namun memiliki lingkar yang lebih besar dengan kepala yang besar mengkilap kemerahan ……

“Ssshhh..aaah…” desahku ketika merasakan kemaluan Romi mulai memasuki diriku…dan saat kepala kemaluannya sudah masuk tiba – tiba anak muda itu menghentakan pinggulnya dan diiringi dengan jeritan tertahan karena sedikit rasa nyeri yang kurasakan …..kemaluan pemuda itu masuk terbenam seluruhnya dalam kemaluanku…
“aduh…ssshhh….pelan..pelan….sssshhh..”kataku sambil mendesah antara nyeri dan enak…

“Ahhhh…..” desahku …….kini hanya tinggal rasa nikmat ketika Romi mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur dan kemaluannya seirama dengan gerak pinggulnya ikut maju mundur dalam kemaluanku menimbulkan gesekan dan rasa nikmat yang amat sangat…..dan aku juga muli mengerjakan mulutku pada kemaluan Hardi yang ada didepanku.

“aduh…tan…ssshhhh enaaaak…”suara Hardi terdengar ketika kepala kemaluannya kuhisap dengan kuat…sesekali kemaluan itu kulepas dari mulutku dan dengan lidah aku menelusuri batang kemaluannya…hingga kebuah zakarnya….kusuruh ia mengganjal pantatnya dengan bantal sehingga aku makin leluasa mengexplorasi batang kemaluan pemuda itu…. Dan seperti yang kuduga…akibat pengaruh film, rasa terangsang dan pengalaman yang mungkin masih belum seberapa ..Hardi tak mampu bertahan lebih lama….

kurasakan batang kemaluan itu berdenyut semakin keras dan erangan serta desahan dengan nafas yang semakin memburu disertai lonjakan pantatnya yng semakin tak terkontrol akhirnya dengan tangan memegang batangnya…kepala kemaluannya dalam mulutku dan kuhisap dengan keras sambil tanganku ikut bergerak naik turun Hardi berteriak..”Ah…….aduhhhh…keluar ini..sssh…aaahhhh…” Sebuah semburan kuat menerpa mulutku…disertai cairan kental dan panas dan aku berusaha agar kepala kemaluan itu tetap dalam mulutku…kutelan semua yang ada dimulutku secepat mungkin..dan semburan pertama itu diikuti dengan yang kedua dan ..

ketiga…hingga akhirnya berhenti..namun kepala kemaluan itu tetap tak kulepas…sementara terasa dengan pinggul dipegang Romi bergerak semakin cepat dan akhirnya..tiba..tiba saja…saat aku masih konsentrasi pada kemaluan Hardi, Romi membenamkan kemaluannya sedalam – dalmnya dan …”Ahhh…..sssshhh..mmmmmmmmhhhhhhh” terasa dinding kemaluanku hingga kedasarnya menjadi hangat dipenuhi air mani yang disemburkan kemaluan Romi.

Aku agak kecewa karena tadinya berharap dapat mendaki untuk mendapatkan juga puncak kenikmatn bersama – sama Romi namun pemuda itu sudah mendahului………..

Setelah kemaluan romi terlepas..aku telentang di tempat tidur , kuberi isyarat pada Dino untuk melanjutkan pekerjaan Romi dan tanpa ragu Dino menindih tubuhku…, memposisikan dirinya dan tanpa kesulitan kemaluannya yang besar itu memasuki kemaluanku yng masih sangat basah dan penuh dengn air mani Romi..

Dengan kedua kaki melingkari pinggang Dino, kuputar pinggulku mengikuti irama gerakan Dino yang memaju mundurkan kemaluannya dalam kemaluanku sementara bibir kami saling mengulum dan sesekali lidah kami saling memasuki mulut masing – masing.

Gerakan kami semakin liar diiringi suara-suara seperti berkecipak karena basahnya kemaluanku digesek oleh kemaluan Dino dan dan aku sudah lupa kalau didekatku kedua pemuda lain yang tadi sudah mengeluarkan spermanya asyik menonton….dan akhirnya…dengan tubuh mengejang ku menjepit pinggang Dino sekuatnya…”Din…ah……cepat din….cepata…ouhhhhh…..

yang dalam….yang dalam …ahhhhh..sssshhhhhhh…..aaaaawwww…” setengah menjerit aku melepaskan suaraku mengimbangi kenikmatan tiada tara yang tiba tiba menghantam keseluruh syaraf tubuhku…dan hanya berselang beberapa saat Dino juga mempercepat gerakannya ..semakin cepat…..dan dengan satu hentakan dibenamkan kemaluannya dalam – dalam dan sambil memeluk dengan kencang dino melepaskan air maninya…menambah jumlah air mni yang sebelumnya telah ditumpahkan oleh Romi.

Aku memandang Dino dengan tersenyum saat ia melepaskan pelukannya dan kemaluannya yang mulai mengerut terlepas dari kemaluanku dan kini pemuda itu rebah disampingku….dan aku memejamkan mataku penuh kepuasan.

Untuk sesaat kami berempat membisu….aku lalu sambil bangkit menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Dengan tubuh masih telanjang namun sudah segar….aku keluar kamar mandi kulihat ketiga pemuda itu sedang ngobrol juga masih telanjang..namun aku lupa…mereka masih muda dan sedang dalam puncak kebugarannya, walau sudah mengeluarkan air mani namun kemaluannya ketiganya sudah terlihat tegang lagi…

Melihat aku keluar…bagai berlomba mereka berebutan masuk kamar mandi dan sesaat kemudian aku sudah duduk bersandar di ranjang…Hardi dikiriku…dengan kemaluannya dalam genggaman tanganku dan Dino di sebelah kananku..kemaluannya juga dalam genggaman tanganku yang satunya…dan Romi dengan manja bersender dibadanku sambil mempermainkan putting susuku.

Sesekali aku berciuman dengan Hardi dikiriku…lalu dengan Dino…dan ketika entah tangan siapa mulai merayap dan memperminkan klitorisku ..aku tahu..saatnya ronde kedua mulai.

Kali ini aku ingin merasakan kemaluan Hardi yang walau tidak sepanjang Romi maupun Dino tapi memiliki diameter yang lebih besar…, kubisiki Hardi untuk telentang lalu aku berjongkok diatasnya membelakanginya dan mengarahkan kemaluannya memasuki kemaluanku dan aku merendahkan diriku hingga kepala kemaluan yang besar itu mulai menerobos masuk kedalam kemaluanku…yang masih basah…dan mulai membasah kagi.

“Ahhh…..” terasa penuh kemaluanku ketika kepala kemaluan Hardi mulai memasukiku dan aku terus menekannya kebawah hingga seluruhnya terbenam dalam kemaluanku.

Aku mulai bergerak diatas Hardi dan Romi yang nampak bernafsu langsung menyodorkan kemaluannya dalam mulutku……sementara Dino duduk didekatku..tangannya meraba dan mengusap tubuhku…sesekali puting susuku dijilat dan dihisapnya….

Erangan demi erangan…lenguhan dan deru nafas kami campur baur… dan untuk kedua kalinya malam ini aku merasa orgasmeku mulai terbangun….dengan kemaluan Hardi yang ada dalam kemaluanku aku bergerak semakin cepat…..naik – turun dn sesekali setengah berputar sementara kepalaku dipegang oleh Romi yng memaju mundurkan kemaluannya dalam mulutku dan untuk kedua kalinya mala mini aku mencapai orgasme.…”mmmpphh..ssshhhh…..aahhh….” aku mengejang dan kepalaku menggeleng dengan kerasnya hingga kemaluan Romi terlepas dari mulutku dan aku mengejang serta merintih keras…”ssshhh..aah….” dan akupun ambruk……………

Aku terbaring lemah..namun aku tahu kalau ketiga pemuda itu masih sangat perkasa….

Hardi yang masih ‘menggantung’ setelh kemaluannya tadi kupergunaan namun masih belum mencapai puncaknya..berlutut diatasku, dengan tangannya di arahkannya kemaluannya kemulut dan wajahku sambil dikocok – kocoknya..dan sesaat kemudian air maninya keluar….pertama menyembur menerpa pipiku..namun ketika aku membuka mulutku kepala kemaluannya dimasukan dalam mulutku dan semburan kedua mengalir mememnuhi mulutku..yang tanpa pikir panjang kembali kutelan….aku membantunya dengan memegangnya dan lalu kujilati hingga bersih….

Romi juga masih sangat bernafsu “tante..capek….?” tanyanya..
Kasihan juga aku melihatnya..”Masukan saja Rom….” Jawabku..dan secepat kilat ia sudah menindih tubuhku….kemaluannya jug segera terbenam hingga seluruhnya dalam tubuhku.

Aku menggigit bibir…menahan rasa ngilu..ketika ia menggerkan batang kemaluannya maju mundur…”hhh..hh..sssh…aduh..enak……tan..” keluh Romi tanpa menghentikan gerakannnya

Rasa ngilu dikemaluanku mulai menghilang..namun aku terlampau lelah untuk mengimbangi gerakannya dan tidak terlampau lama ia mempercepat gerakannya…Dino yang berlutut disamping kepalaku juga mengocok batang kemaluannya..dan .hampir berbarengan kedua pemuda itu berdesis…’sssss…hhh …aahh…” Romi memenuhi kemaluanku kembali dengan air maninya dan Dino menyodorkan kemaluannya dalm mulutku untuk kemudian mengeluarkan air maninya yang kembali kutelan tanpa protes…

Aku langsung tertidur entah untuk berapa lama…dan terbangun karena merasa geli di didadaku….ketika aku membuka mata Hardi sedang menciumi dadaku sesekali mengulum putting susuku..

Aku masih setengah sadar,,mencoba mengingat semua kejadian yang baru lewat dan sebuah rasa lain menerpa…kulirik dan kulihat Romi sedang menjilati vaginaku…yang kuyakin masih basah dan penuh dengan air mani yang campur aduk….namun nampaknya pemuda itu tak peduli..dengan lidahnya ia menjilati kemaluanku….bahkn dijulurkan dan lidahnya memasuki kemaluanku…

Perlakuan mereka membuat nafsuku bangkit lagi….saat aku mengecapkan mulutku masih terasa aroma dan rasa air mani yang tadi ditumpahkan Hardi dan Dino…dan itu malah membuatku semakin bernafsu…

Dino yang jug sudah bangun dan baru keluar dari kamar mandi nampak tertegun melihat kami bertiga sudah saling mengerang dan merintih…..dihampirinya diriku dan tanpa peduli Hardi yang kepalanya masih melekat didadaku…disodorkanny kemaluannya kemulutku yng kusambut dengan bibir terbuka dn lidah menjulur…

Jilatan Romi di vaginaku dan putting susuku yang diexplorasi oleh Hardi membuatku naik sampai tak tertahankan…”mmm…hhh….aahh…ganti posisinya Din…” kataku disela sela kemaluannya yang berusaha untuk tetap berada dalam mulutku….

Aku bangkit…kulihat Romi dengan wajah yang masih basah karena campuran lendirku…dan ludahnya serta mungkin sisa air mani dari kemaluanku memandangku….kusuruh Dino telentang dan dengan posisi WOT aku merendahkan pantatku dan kemaluan Dino dengan perlahan namun pasti menembus kemaluanku…..yang sudah amat sangat basah ….

“Aaahhh…..ini enak…”desisku…dan aku mulai menggtoyang pinggulku lagi…

Aku masih asyik diatas Dino ketika kurasakan sebuah sensasi dahsyat merasukiku….entah siapa dengan lidahnya menelusuri pantatku dan tanpa berhenti lidahnya menjilati dan akhirnya menusuk – nusuk anusku…sesekali ditekankan kedalam anusku…”Sssshh..aaahhh..gilaaaa….” keluhku..namun aku tak bisa menolak..tanganku dipegang Dino yang berada dibawahku dan satu lidah lagi menjilati dan menelusuri tengkukku…..

“Aaahhh….auw…apa yang……..” aku mencoba menengok karena terasa sesuatu yang keras dan besar menekan anusku dan kulihat Hardi…yang sedang memposisikan diri diatasku..mencoba menekan anusku dengan kemaluannya….

“Jangaaan..sshhh….auw….” aku berusaha mencegah namun dibawah tindihan Hardi dan dalam posisi aku masih diatas Dino dengan kemaluannya terbenam dalam kemaluanku serta Romi yang juga menguasaiku aku tak berdaya….Rasa panas dan agak perih menerpaku ketika kemaluan Hardi memaksa menerobos masuk anusku….dan “aww…..sshh…ahh…ssshhh… “ aku benar benar merintih antara sakit dan nikmat ketika akhirnya kepala kemaluannya menembus masuk dan untuk sesaat Hardi berdiam diri dengan kepala kemaluannya terbenam dalam kemaluanku sementara kemaluan Dino masih tetap terbenam dengan ketegangan penuh…

Perlahan Hardi mulai menggoyangkan kemaluannya dan sedikit demi sedikit kemaluannya menerobos makin dalam “aaahhhhh…sshh..uuuhhhh…

pelan..pelan..ahh..sakiitt ” keluhku namun pemuda itu tak menanggapinya dan akhirnya dengan diiringi teriakanku…kemaluannya masuk semuanya…Hardi lalu menjatuhkan diri dan diatas punggungku dan untuk sesaat semua berdiam diri…lalu seperti berjanji..dengan aku ditengah mereka kedua pemuda itu mulai bergerak…

Aku merasakan tubuhku penuh sekali….kemaluan Hardi dan Dino seperti saling mengesek..dan hanya terpisahkan selaput tipis…perlahan dan sedikit demi sedikit…rasa pedih dan panas yang kurasakan mulai menghilang berganti dengan serangan rasa nikmat yang bahkan membayangkannya saja aku belum pernah….

“aaah….aduuh…..ssshh…Din…duh aku tak tahan lagi….” Keluhku…., namun ucapanku dijawabnya dengan memasukan lidahnya dalam mulutku dan Hardi tetap dengan iramanya menarik dan mendorong kemaluannya dalam anusku…namun sebelum aku mencapai puncak yang kukejar Hardi mempercepat gerakannya dan terasa dia menekankan kemaluannya sedalam mungkin dalam anusku..sampai aku agak mulas rasanya..lalu terasa tubuhnya mengejang dan rasa hangat agak panas mengalir dalam anusku……..”aaah…tan…gila…..enaaaak…aduhhh…” lenguh pemuda itu…..dan berbeda dengan vagina…begitu ia melemas…kemaluannya seperti tercabut dari anusku…..dan tubuhnya berguling kesamping dengan nafas yang terengah – engah….

Namun saat aku mulai berusaha membangun kenikmatan yang kukejar …..tubuhku kembali ditindih dan sekali lagi sebuah benda tumpul berusaha menerobos anusku…Romi yang rupanya juga tidak mau ketinggalan mendorong masuk kemaluannya kedalam anusku yang kini basah dan tidak sesulit Hardi….kemaluan Romi agak mudah masuk dan terbenam seluruhnya….semua itu ternyata menimbulkan sensasi yang tak tertahankan aku benar benar tak dapat mepertahankan diri…..”Din…aaah…cepat…cepat…” dan kedua pemuda itu seperti berlomba..dalam tubuhku seperti diaduk aduk….

Setelah beberapa saat akhirnya Dino mulai mengejang disusul Rromi yang memprcepat gerakannya dan aku juga sudh tak mampu mempertahankan diri…”AAAaaaaahhhhhhhhhhhhh….” Kali ini aku benar benar berteriak ketika orgasmeku datang…dan rupanya tidak hanya sekali..gelombang demi gelombang..kenikmatan menerpaku….saat orgasmeku terasa surut tiba tiba saja sebuah gelombang kembali menerjangku…dan lagi…dan lagi….oooohhh……………..inikah yng dinamakan multi orgasme….?”

Pada saat yang bersamaan kedua lubang dalam tubuhku kembali dibanjiri oleh cairn panas…air mani dari Romi dan Dino…..dan Romi yang juga mencapai puncak kenikmatan tidak sadar kalau sambil menyemburkan air maninya dalam anusku..menjambak rambutku dan melenguh keras dan panjang….

Lihat Juga => Cerita Mesum Bayar Hutang Sex

Aku terkulai lemah demikian juga kedua pemuda itu…kini badanku terasa remuk dan lelah sekali….”Kalian gila….” Kataku memprotes….namun dengan wajah penuh kepuasan….dan mereka tidak menjawab hanya kurasakan tangan Dino dengan lembut mengusap dan membelai rambutku…

Untuk pertama kali dlam hidupku aku merasakan anal sex dan gilanya bukan hanya satu..tapi dua kemaluan kemaluan yang bergantian memasuki anusku…..

Aku bangkit dan dengan tertatih tatih berjalan kemar mandi dan merendam diri dalam bathtube dengan air panas…

Saat aku mebersihkan tubuhku..terasa betapa lelah dan lunglainya tubuhku…tapi dibalik itu aku merasakan kepuasan yang sangat, bukan hanya secara sexual tapi juga emosional..wlaua menjelang empat puluh, aku masih bias membuat 3 pemuda belia tergila – gila.

Tanganku menyabuni tubuhku..hanya anusku yang agak pedih..ini adalah pengalaman pertama aku melakukan anal sex…enak sih..tapi pedih awalnya…

Entah berapa lama aku merendam tubuhku..hampir aku terlelap dalam bath tube ktika tiba tiba kurasakan beberapa pasangan tangan meraba tubuhku….”aduh..tante jangan tidur disini….” Sebuah suara terdengar lembut…

Aku hanya pasrah saja ditarik oleh mereka, dikeringkan dan dipapah ke ranjang dan aku langsung terlelap

Sambil mengeringkan rambut pagi itu aku melirik ke jam ..dan astaga..sudah jam 7 pagi….

“Ok guys..kita sarapan….ya…, tante mesti…langsung pulang….” Kataku dan ketiga pemuda yang masih telanjang bulat itu walau sudah nampak segar juga karena sudah mandi…memandangku yang juga masih telanjang dan sedang berdandan..

“Jangan gila..ah….., tante sudah capek sekali….” Kataku ketika kulihat mereka masih memandangku dan kemaluan memegang mereka yang sudah tegang lagi…

Namun aku tahu…kalau aku tidak bisa mencegah mereka….tapi kalau mengulang lagi..aku juga takut kalau sesudahnya aku tertidur bisa bisa sore baru bangun….

Selesai berdandan aku duduk di sofa…”kalian boleh keluar dimulut tante saja…gentian ..”kataku..

Kini ketiga pemuda itu..berdiri didekatku…mereka mengocok kemaluan mereka didepanku sambil menatapku dan aku memperhatikan mereka…..ganti berganti…

“Uuuhhh……” keluh Hardi yang pertama menyodorkan kemaluannya kemulutku saat mulai mengeluarkan air maninya..dan aku yang sudah berdandan tidak ingin wajahku belepotan lagi..jadi kepala kemalun itu kujepit dengan bibirku dengan tanganku kupegang batangnya dan kuremas – remas…., air maninya keluar..panas….namun sudah tidak sebanyak tadi malam….dan kemaluannya baru kulepas saat sudah berhenti berdenyut…yang lalu digantikan oleh kemaluan Romi……disusul Dino….gila…..aku benar benar merasa puas…tiga batang kemlauan pemuda yang masih sangat muda itu..baru saja mengeluarkan air maninya dalam mulutku dan tidak ada setetespun yang terbuang


Viewing all articles
Browse latest Browse all 271

Trending Articles