Quantcast
Channel: Kumpulan Cerita Sex 2016
Viewing all 271 articles
Browse latest View live

Cerita Mesum | Bercinta Sepanjang Hari Dikamar Kos

$
0
0

Cerita Mesum | Bercinta Sepanjang Hari Dikamar Kos – Cerita Sex, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Hot, Cerita Ngentot. Masa kuliah adalah masa kedua yang menyenangkan bagi beberapa orang, masa itulah dimana pencarian jati diri mulai menemukan titik terang walau tidak sedikit orang yang benar2 kehilangan jati dirinya dan menjadi seorang pecundang.

Cerita Mesum

Istriku pernah punya mantan bernama Andre (nama disamarkan) saat SMA dan hubungan mereka berlanjut hingga masa kuliah, dan beginilah ceritanya:
Dengan mengenakan rok selutut berwarna coklat dan kemeja biru yang diselimuti cardigan, pagi itu Via berjalan menuju kos Andre untuk minta diantarkan ke kampus seperti biasa, mengingat postur tubuhnya yang tinggi semampai, anggun, dan berwajah manis, tak sedikit para lelaki yang menatap kagum padanya.

Kos Andre tidak jauh terletak dekat dengan rumah dimana Via tinggal (Via tinggal dirumah saudaranya dikota itu), sehingga dengan berjalan kaki sekitar 10 menit pun dapat ditempuhnya. Mentari pagi seakan pelit untuk memancarkan sinarnya dan dapat diperkirakan bahwa siang hari akan terjadi hujan deras seperti beberapa hari yang sudah berlalu, setiba di kos Andre, Via langsung menuju kamar Andre, suasana kos begitu sepi seperti biasanya, memang kos itu adalah kos khusus lelaki namun berhubung pengelola kos jarang ada ditempat, beberapa anak kos kadang menginapkan pacarnya pada hari2 tertentu.

Setelah mengetuk pintu kamar kos Andre, tampak Andre yang baru bangun tidur karena semalaman mengerjakan tugas kuliahnya, penampilan Via yang begitu segar membuat Andre lebih segar dan bersemangat menghadapi hari. Saat Via baru masuk kamar, Andre segera menutup dan mengunci kamar kosnya lalu memeluk Via dari belakang, “wangi sekali kamu sayang pagi ini…mmmmm..aku suka harum tengkukmu…”, rayu Andre sambil melingkarkan tanggannya diperut Via. “hayooo..cepetan mandi sana…setengah jam lagi aku masuk kuliah..”, jawab Via,

“..mmmm….aku tau kamu benci mata kuliah itu, bagaimana kalau kita bolos saja dulu hari ini? aku punya banyak film baru untuk ditonton”, kata Andre sambil menghirup wangi tubuh Via dari belakang. Seperti kata Andre, Via memang tidak suka mata kuliah pagi itu, dan suasana pagi yang mendung membuatnya sedikit malas juga untuk kekampus. Andre membalikkan tubuh Via, dan mencium bibir Via dengan lembut sambil meraba2 pantat kencang Via yang dibalut rok coklat yang dikenakannya…..tangan Via ikut memeluk tubuh Andre dan ciuman mereka semakin lama semakin dipenuhi nafsu dengan menambahkan kuluman pada lidah dan bibir masing2. Cerita Mesum

Andre yang baru bangun tidur hanya mengenakan celana pendek segera membuka cardigan yang dikenakan Via, dengan cepat karena nafsu yang tak tertahan, kemeja Via dibukanya dengan kasar sehingga satu kancing kemejanya copot. Dicumbunya leher Via sambil tangannya bergerilya dipunggung Via mencari tali pengait BH yang dikenakannya…agak sulit…namun berhasil juga akhirnya. Dibukanya BH Via dan selama beberapa detik matanya memandang gemas pada kedua buah payudara bulat mungil Via dengan puting susu ranum yang mengacung seperti meminta untuk dikulum….tangan kanannya meraba pelan payudara kiri Via sambil meremas-remasnya perlahan, sementara tangan kirinya ‘membimbing’ tangan kanan Via masuk kedalam celana pendeknya untuk menggenggam penis besar hitamnya.

Tangan halus Via benar2 membuat pen|s Andre semakin mengeras, Andre sedikit meringis ketika Via menggenggam bola zakarnya dan mungkin karena gemas diremasnya cukup kuat..(linu membayangkannya). Sambil berdiri mereka masih asyik meraba bagian sensitif masing2 sambil bercumbu, bagian atas payudara Via dibuatnya memar karena bukan saja dicumbu namun dihisapnya dengan kencang, tak tahan dengan nafsu yang menggelora, Andre membisikan Via untuk membuka seluruh pakaian yang dikenakannya….Via menolak! Via hanya mau sebatas close up dan tidak mau bercinta hari itu! Andre pura2 menerimanya, namun remasan2 pada kedua payudara Via membuat nafsunya semakin tidak tertahan….

dan dengan paksa Andre mencoba membuka rok dan celana dalam Via…setelah pergelutan yang cukup panjang, dan Via kalah tenaga…akhirnya berhasil juga Andre membuat kekasihnya Via telanjang bulat. Via terduduk disamping tempat tidur Andre dengan polosnya saat Andre membuka celana dalamnya sehingga pen|s besar hitamnya melonjak keluar dengan liarnya….mata Via menatap sayu pada pen|s besar itu..terakhir saat Andre mencoba memasukkan pen|s besar itu kedalam kemaluannya, Via merasakan perih yang luar biasa karena Andre terburu2 saat cairan kenikmatannya belum keluar sepenuhnya.

Andre merebahkan tubuh telanjang Via ditempat tidurnya, lalu mulai menjalankan aksinya…..dimulai dari bawah kaki Via! Andre sangat senang menciumi setiap bagian tubuh Via, dan hal itu dilakukannya dengan telaten…namun kadang juga dia tidak sabar dan sangat terburu2 sehingga Via merasa tidak nyaman. Betis indah Via kini diciuminya sambil dihusap lembut kanan dan kiri bergantian….tangannya meraba2 paha mulus Via dan sesekali menghusap rambut kemaluan Via yang tertata rapi…..ketika ciuman dan jilatan Andre sudah mencapai paha bagian dalamnya, Via menjerit kecil meluapkan kenikmatan yang dirasakannya….Andre tahu kekasihnya sudah termakan dalam permainan liarnya itu, sehingga dia terus melakukan aksinya tanpa henti. Ketika ciuman dan jilatannya hampir mencapai paha bagian atas Via, Andre duduk diantara kedua kaki Via, dan lalu mengangkat kedua paha mulus itu sambil membentangkannya lebar…..kemaluan

Via terlihat jelas dengan rambut kemaluan yang tertata rapi, klitoris coklat kemerahan yang mengeras, dan bibir vag|na yang berkilatan cairan kenikmatan karena rangsangan yang dibuatnya….begitu indah dan mengagumkan! Andre mencondongkan tubuhnya dan melumat klitoris Via yang sudah tegang…..luar biasa Andre melakukan itu, diemutnya klitoris Via seperti dia menyusu pada puting susu Via…dijilatinya, diciuminya, dan kembali diemutnya berulang kali sehingga klitoris Via tampak merah dan semakin mengeras. Puas dengan klitoris kekasihnya, Andre menyusuri bagian bawahnya menuju bibir kemaluan Via….sama seperti yang dia lakukan pada klitoris Via,

diemutnya bibir kemaluan itu sambil sesekali lidahnya menjulur menjilati lubang kemaluan Via….kata Andre cairan kenikmatan Via begitu gurih dan nikmat, dan perbuatan Andre pada kemaluannya membuat Via menggelinjang kenikmatan dan tiba2 menjerit kecil tanda orgasme pertamanya. Seperti biasa, Andre bangga dapat membuat kekasihnya orgasme walau pen|snya belum memainkan peran apapun….”kamu udah sampe yah sayang…mau lagi sayang?”, tanya Andre sambil menatap wajah Via yang lemas karena orgasme dan sambil mencubit2 kecil klitoris Via.

Puas dengan bagian kemaluan Via yang semakin merah karena emutan dan kulumannya (pernah klitoris Via lecet karena Andre melakukannya dengan kasar dan terburu2), Andre menyusuri perut mulus Via, menjilati pusar Via yang terawat sambil meremas2 payudara mungil Via….lidahnya menyapu seluruh perut rata nan mulus kekasihnya hingga pada akhirnya dia mencapai gundukan mungil didada Via. Kecupan demi kecupan diberikannya dipayudara mungil Via,

dengan gerakan sedikit menggoda, Andre hanya menciumi dan atau menjilati daerah sekitar puting susu Via…tidak sedikitpun puting susu Via disentuhnya dengan bibir atau lidahnya…”Argghhh Andre….hisap putingku…”, rengek Via sambil menjambak pelan rambut Andre….dalam hati Andre tertawa puas karena Via sudah semakin larut dalam permainannya…dan tanpa menunggu lama dilumatnya puting susu Via bergantian…mulai dari hisapan lembut hingga hisapan kasar dan kuat sehingga membuat memar payudara Via yang mulus dan indah.

Waktu sudah berlangsung hampir 2 jam semenjak pertama Via datang tadi, dan Andre masih asyik menikmati tubuh mulus kekasihnya dengan ciuman, jilatin, hisapan, emutan, dan bahkan gigitan yang membuat tubuh mulus Via mulai dari betis hingga bagian dada Via dipenuhi beberapa memar kemerahan. Nafsu Andre mulai memuncak, dan kini dia duduk tepat didepan wajah manis Via sambil menyorongkan pen|s hitam besarnya ke mulut Via….dengan sekali dorongan, masuklah pen|s besar itu kemulut manis kekasihnya….Via sedikit tersedak namun mulai menguasai permainan dengan menggenggam dan mengatur keluar masuk pen|s itu dalam mulutnya. Andre meringis geli saat lidah Via tak sengaja menjilat lubang kencingnya yang terletak didepan kepala pen|snya yang merah itu….

Via memang tidak pandai blow job, namun tetap saja Andre menyukai hal itu seperti dulu mantan2nya sering dipaksa menghisap pen|snya kapanpun dia mau. Kuluman Via semakin lama semakin kuat dan membuat Andre meracau kenikmatan…”ahhhh sayang…mulut kamu aja udah enak apalagi mem*k kamu…..arggg….pelan2 sayang”, racau Andre sambil menghusap rambut Via. Beberapa lama Andre merasakan sensasi blow job amatir kekasihnya lalu dia mencabut pen|snya dari mulut Via….dia berdiri, mengambil segelas air putih, meminumnya dan memberikannya segelas juga untuk Via…Andre duduk dipinggir ranjang tempat tidurnya sambil memegang remote menyalakan TV,

sementara kepala Via tepat dipahanya sambil mengocok2kan pen|snya. Setelah menemukan acara TV yang dicarinya (acara musik), Andre kembali menggarap kekasihnya dengan mulai meraba pantat bulat Via dan mencolokkan jarinya kedalam lubang kemaluan Via….Via tak tahan dengan perlakuan itu dan kembali dengan melumat pen|s Andre dengan penuh nafsu! Lama jari tengah tangan kanan Andre mengocokkan lubang kemaluan Via dan tiba2 Via menghentikan kulumannya sambil berteriak…”arhhhh…mmmm…sayang…aku sampe lagi…..”,

Via sukses mencapai orgasme kedua kalinya. Andre meminta Via berdiri dan duduk dipangkuannya menghadap dirinya…dan mengarahkan pen|snya kedalam lubang kemaluan Via….dengan susah payah, akhirnya pen|s besarnya amblas juga ditelan kemaluan Via….”Tit*tku geli sayang….mem*kmu hangat banget….”, rintih Andre saat pen|snya berada dalam lubang kemaluan Via. Andre meminta Via menggoyangkan pinggulnya dengan posisi duduk seperti itu, namun Via sangat amatir untuk hal itu sehingga Andre akhirnya menelentangkan Via dan menghujamkan pen|snya kedalam kemaluan Via dengan gaya konservatif. Cerita Mesum | Bercinta Sepanjang Hari Dikamar Kos

Tubuh telanjang Via ditindihnya sambil pen|snya mengoyak2 lubang kemaluan Via….sesekali digigitnya leher Via menahan kenikmatan saat spermanya seperti tidak sabar untuk keluar….Dibaliknya tubuh Via menghadap kepala tempat tidur dengan posisi nungging, lalu kembali disodoknya kemaluan Via dengan lembut..pelan..lalu kemudian cepat dan semakin kasar….tangannya meremas2 payudara Via tak beraturan sambil melontarkan kalimat2 jorok seperti “ahhh…mem*kmu enak bgt..aku pgn ngesotin kamu tiap saat sayang….ahhhhh Via, beruntungnya bisa macarin kamu”.

Sambil menahan muncratan spermanya, Andre merubah posisi dengan gaya gunting dengan kedua kakinya menjepit kaki kiri Via sementara pen|snya terus mengoyak lubang kenikmatan Via….dilakukannya dengan cepat kocokan pada lubang kemaluan Via, sambil tangannya memuntir puting susu Via….dan tiba2….crootttttt…croottttt…..pen|snya keluar dari lubang kemaluan Via dan memuncratkan banyak sperma ketubuh mulus Via mengenai perutnya, payudara, dan bagian leher Via……dikecupnya dengan lembut bibir Via “Makasih sayang….luar biasa…aku puas sekali”, ucapnya lirih sambil merasakan kedutan pada kepala pen|snya yang masih meneteskan sisa cairan kenikmatan.

Dan waktu terus berlalu hingga hampir tengah hari, dibantunya Via membersihkan cairan sperma yang menempel pada tubuhnya..dan pada saat Via ingin mengenakan pakaiannya kembali, Andre mencegahnya…”Tidak usah sayang…aku mau telanjang bulat berdua kamu seharian hari ini….aku belikan kamu makan dulu ya…kamu nonton film saja dulu tapi tidak usah pakai bajunya lagi”, Via hanya mengangguk pelan dan langsung memeluk Andre saat tiba2 petir menggelegar membuatnya kaget.

Hingga jam 4 hari itu mereka berdua telanjang bulat dalam kamar kos, sambil makan, nonton film, dan pastinya bercinta sekitar 3 kali sebelum hujan reda dan Andre mengantar Via pulang.

Kunjunggi juga artikel Cerita Hot Mesum lain nya


Cerita Dewasa Ngentot Dengan Bantal Guling

$
0
0

Ngentot dengan Bantal Guling – Mungkin ini kedengaran nya sangat lucu dan tidak percaya. mungkin cerita ini terlalu mengada-ngada. bagaimana tidak masak ngentotin bantal guling jadi apa guna peran kontol suami klo ngentot pake bantal guling. hahaha. ok baik lah kita simak saja cerita nya di bawah ini. Cerita Dewasa

Cerita Dewasa

Setahun setelah suamiku tiada, sendi-sendi kehidupan ku mulai
tersusun kembali. Pekerjaan sebagai sekretaris memberikan padaku nafkah
yang cukup, kalau lah tidak bisa dikatakan pas-pasan. Atas anjuran
mertuaku, aku menjual rumah yang dulu dibeli mendiang untuk tempat
tinggal kami. Rumah itu tidak besar, dan terjual dengan harga tidak
terlalu tinggi karena lokasinya tak seberapa populer. Tapi uang hasil
penjualannya dapat kutabung sebagian, dan sebagian lagi kupakai untuk
mengontrak sebuah paviliun di tengah kota, tak terlalu jauh dari kantor.

Aku hidup sendirian, dengan cara yang jauh lebih sederhana daripada
ketika masih bersuami. Sebagian besar gajiku habis untuk makan
sehari-hari dan membeli pakaian. Sewaktu masih bersuami, aku tak begitu
peduli dengan pakaian, sehingga tak banyak membelinya. Kini, setelah
bekerja, aku memerlukan pakaian-pakaian yang sesuai. Selain itu, aku
juga mulai menata masa depan: aku sekolah lagi, kursus bahasa Inggris.
Setiap akhir bulan, hanya sedikit yang bisa ku sisakan untuk menambah
tabungan.

Paviliun tempat tinggal ku tertata apik. Ada satu kamar tidur, dapur
kecil, kamar mandi dan ruang tamu. Sepi sekali rasanya hidup sendirian
pada bulan-bulan pertama. Tetapi entah kenapa, aku menyukai kesendirian
itu. Terlebih lagi, baru kali ini aku merasa mengurus diriku sendiri,
setelah sejak lahir diurus orang lain. Bahkan semasa remaja sampai
menikah pun hidupku selalu diintervensi orang lain. Kini aku bebas, dan
ternyata melegakan!

Kehidupan seks ku kini muncul kembali, setelah lama tak tersentuh. Aku
tak punya teman khusus pria, dan perlahan-lahan kebutuhan seks aku
penuhi secara mandiri. Betul-betul lengkap rasanya kesendirian ku; tak
ada suami pemberi nafkah, tak ada laki-laki pemuas dahaga birahi.
Semuanya kujalankan sendiri saja.

Jika birahi ku datang, pada saat sendirian menonton televisi, aku akan
menutup semua korden. Volume tivi ku besarkan, lampu aku matikan. Duduk
di sofa, aku angkat kedua kaki ku, bersandar santai ke jok yang empuk.
Di dalam rumah, aku tak pernah memakai pakaian dalam, dan daster longgar
adalah satu-satunya pembalut tubuhku. Dengan kaki terkangkang dan mata
setengah terpejam, aku menikmati tangan dan jariku sendiri.

Aku biasanya mulai dengan mengelus-elus daerah sekitar kewanitaan ku
yang terasa hangat. Telapak tangaku dengan ringan menekan-nekan bagian
atas, tempat bulu-bulu halus yang menghitam lebat. Pada saat seperti
itu, kedua tangan ku aktif di bawah sana. Yang satu mengusap-usap bagian
atas, yang lain meraba-raba bibir-bibirnya, menguak sedikit dan
menyentuh-nyentuh bagian dalam yang cepat sekali menjadi basah. Dengan
pangkal ibu jari, ku tekan-tekan pula klitoris ku, yang selalu
tersembunyi di balik kulit kenyal. Aku sering mendesis nikmat setiap
kali klitoris itu seperti tergelincir ke kiri ke kanan akibat perlakuan
tanganku. Dengan cepat, rasa hangat menyebar ke seluruh tubuh ku, dan
cairan-cairan cinta terasa merayap ke bawah, ke liang kewanitaan ku.

Mata ku akan terpejam, menikmati kegelian itu. Kadang-kadang aku
membayangkan almarhum suami ku, tetapi akhir-akhir ini semakin sulit
rasanya. Aku lebih mudah membayangkan sembarang pria, atau bintang film
pujaanku, atau sama sekali seorang yang tak pernah ku temui. Seseorang
yang hanya ada dalam hayal ku.

Tak berapa lama, bibir kewanitaan ku terasa menebal, dan saling menguak
seperti bunga yang merekah. Dengan jari tengah dari tangan yang lain, ku
telusuri celah-celah kewanitaanku. Aku tidak pernah punya kuku panjang,
karena selain menghalangi aku mengetik dengan cepat, juga karena aku
malas merawatnya. Tanpa kuku, jari tengah ku dapat leluasa menimbulkan
geli-gatal di bawah sana. Turun ke bawah, sampai mendekati lubang
pelepasan ku, lalu naik lagi, melewati liang senggama yang mulai
berdenyut-denyut lemah, melewati lubang air seni, terus … naik lebih
tinggi, bertemu telapak tangan ku yang lain yang masih mengusap-usap
klitoris ku. Oh,.. betapa nikmat permainan yang perlahan-lahan dan
sepenuhnya dalam kendali ku ini. Terkadang jauh lebih nikmat daripada
dilakukan orang lain! Ngentot dengan Bantal Guling

Lama-lama, aku tak tahan lagi. Sekaligus dua jari ku masukkan ke dalam
liang kewanitaan ku. Aku memutar-mutar kedua jari itu di dalam, agar
dinding-dinding kewanitaan ku mendapat sentuhan-sentuhan. Mula-mula
sentuhan itu cukup ringan saja. Tetapi lalu aku mulai mengerang, karena
geli-gatal semakin memenuhi seluruh tubuhku, dan rasanya ingin
digaruk-diurut di bawah sana. Terutama di dinding bagian atas, tempat
sebuah bagian yang sangat sensitif, entah bagian apa namanya. Bagian itu
membuat tubuhku mengejang jika tersentuh jari. Ke sanalah jari tengah ku
menuju, mengurut-urut dan menekan-nekan. Semakin lama semakin cepat dan
keras. Aku bahkan sampai merasa perlu mengangkat pinggulku, membuat
posisi duduk ku semakin terkangkang.

Pada saat seperti itu, tak ada yang bisa menghentikanku. Kalau telpon
berdering, aku biarkan. Kalau pun ada yang mengetuk pintu, barangkali
juga akan ku diamkan (tetapi belum pernah ada tamu pada saat seperti
ini!). Mungkin gempa bumi pun tak kan mampu mengehentikanku. Tangan ku
bergerak dengan cepat dan keras. Mata ku terpejam erat, mulut ku tak
berhenti mengerang, karena itu aku perlu mengeraskan volume televisi.

Lalu klimaks akan datang dengan cepat, menyerbu seluruh tubuhku, berawal
dari dalam liang kewanitaanku, tempat kedua jariku (kadang-kadang tiga
jari) mengaduk-aduk. Tanganku yang lain tak lagi sanggup berada di atas
klitoris, karena pada saat klimaks aku perlu berpegangan ke sofa, kalau
tidak ingin jatuh bergelimpangan ke lantai. Klimaks ku selalu
menggelora, selalu membuatku mengejang-menggelinjang hebat. Kedua kaki
ku akhirnya terhempas ke lantai, menegang dan menekan seperti hendak
melompat. Tubuh ku berguncang. Nafas ku memburu. Kenikmatan ku tak mudah
tergambarkan kata-kata.

Lalu timbul perasaan nyaman, tetapi gatal-geli belum hilang. Maka
biasanya aku langsung mematikan tivi dan pergi ke kamar tidur. Di
ranjang, aku melanjutkan lagi kegiatan itu, kali ini dengan bantuan
bantal guling. Kujepit erat bantal guling yang terbungkus kain
halus-licin. Ku gesek-gesekan kewanitaan ku di sana, sehingga sering
kali bungkus bantal harus kucuci keesokan paginya. Setelah
menggesek-gesek dengan bantal guling, kembali ku masukkan jari-jari
tanganku. Dengan cepat jari-jari itu membawakan pada ku klimaks yang
berikutnya, yang seringkali lebih nikmat daripada yang pertama, apalagi
karena ku lakukan sambil tidur, dengan kedua kaki terangkat sampai kedua
lutut menyentuh payudara ku.

Baru lah kemudian aku tertidur dengan rasa letih yang nyaman. Otot-otot
tubuhku terasa bagai sehabis dipijat. Seperti sehabis berolahraga, lalu
dipijat seorang yang ahli. Nyaman dan damai sekali tidur ku, dengan
senyum kepuasan membayang tipis di bibirku. Biasanya aku baru terbangun
di pagi hari.

Kunjunggi juga artikel CERITA DEWASA lain nya

Cerita Sex Ngemut Dibalik Jilbab Nurjanah dan Aisyah

$
0
0

Cerita Sex Ngemut Dibalik Jilbab Nurjanah dan Aisyah – Pada Awal Nya Temanku yang mata keranjang selalu jelalatan bila melihat istriku terutama melihat buah dadanya yang besar dan montok, pinggul yang besar menggoda dan pantat yang terangkat ke atas, walaupun istriku selalu mengenakan pakaian yang tertutup rapat. Dari istriku aku telah dikaruniai putra yang telah duduk di kelas 2 SD dan seorang putri yang berusia 4 tahun.

abc

Namaku adalah Farid, bekerja di perusahaan konsultan IT yang cukup ternama di tanah air. Posisiku sebagai seorang programmer. Menurut teman-temanku, aku adalah orang yang beruntung, karena memiliki seorang istri yang cantik dan seksi. Nurjanah nama istriku. Tinggi istriku 167 cm dan berat yang proporsional. Tapi menurut teman-temanku yang istimewa dari istriku selain wajahnya yang putih dan cantik adalah keseksian bodynya.

Pada suatu hari aku ditugaskan oleh perusahaan untuk membantu sebuah instansi pemerintah didalam membenahi IT yang terdapat di instansi tersebut. Di instansi tersebut aku bekerja sama dengan salah seorang pegawai yang mendapat tugas sebagai penanggungjawab IT di instansi tersebut.

Nama rekan kerjaku adalah Sugianto dan biasa kupanggil Anto. Usianya 2 tahun dibawahku, telah menikah dan dikaruniai 2 orang putri yang berusia 3 tahun dan SD kelas 1. Istrinya adalah seorang wanita berjilbab lebar. Istri Anto bernama Aisyah. Namun jilbab lebar tersebut tidak mampu menyembunyikan paras wajahnya yang cantik, anggun dan putih mulus kulit wajahnya. Tubuhnya kecil mungil imut-imut sesuai dengan tipe cewe idamanku pada waktu aku bujangan dulu.

Aisyah

Dalam kerjasama ini , seringkali kami bekerja hingga jauh malam di kantor bahkan tidak jarang kami harus menginap di kantor.

Sering pula kami bekerja di rumahnya hingga menginap ataupun sebaliknya menginap di rumahku.

Karena dimulai dari nol, maka hubungan kerja sama ini terjalin menjadi sangat lama karena membicarakan segala aspek yang berhubungan dengan IT, dimulai dari perencanaan, pemasangan jaringan hingga sistem informasi yang akan dijalankan.

Setelah kerjasama berjalan sekitar 3 bulan, Anto terlihat seperti orang stress dan setelah kutanyakan dia bercerita bahwa dia mendapat tekanan dari atasannya akibat kesalahan perencanaan, sehingga hasilnya melenceng dari target yang ditetapkan dan dia diberi limit waktu 3 bulan untuk segera memperbaiki dan menyelesaikan proyek yang sedang dikerjakan.

Rupanya, atasan Anto menceritakan kesalahan perencanaan yang dilakukan oleh anakbuahnya kepada atasanku, sehingga akupun mendapat teguran keras dari atasanku sebagai karyawan yang tidak mampu membawa misi perusahaan yang mampu memberi bantuan konsultasi untuk mewujudkan terciptanya sebuah Sistem Informasi pada sebuah klien. Walaupun ini semua terjadi bukan kesalahanku.

Akibat tekanan ini, kami menjadi semakin akrab dan menjadi dua orang sahabat setia yang saling membantu dan berbagi baik didalam suka maupun duka. Kami jadi semakin sering kerja sampai jauh malam baik di kantornya Anto, rumahku ataupun rumahnya.

Pada saat bekerja, kami banyak berhubungan dengan internet untuk mendapatkan referensi ataupun masukkan yang bisa mempercepat proyek ini selesai. Dan biasanya pada saat pikiran sedang buntu, biasanya kami melakukan refreshing dengan cara mengunjungi situs-situs porno dan mendownload gambar-gambar ataupun film-film porno.

Dari gambar-gambar dan film-film yang didownload oleh Anto serta komentar-komentar yang dilontarkan olehnya. Aku tahu bahwa Anto sangat terobsesi dengan wanita dengan buahdada yang besar dan montok. Pantas saja sering aku pergoki dia secara sembunyi-sembunyi sering menatap istriku pada saat kerja di rumahku. Tapi hal ini tidak membuatku cemburu, karena dia tidak pernah secara terang-terangan memandangi istriku apalagi menggodanya, lagi pula dia adalah sahabat baikku saat ini.

Waktu terus berjalan dan batas waktu yang ditentukan semakin dekat sedangkan pekerjaan belum selesai. Hal ini membuat kami bekerja siang malam tiada henti. Hingga akhirnya Anto berkata padaku “Rid… Bagaimana kalau kita berjanji…?”

“Janji bagaimana..?” tanyaku padanya

“Kita berjanji akan melakukan syukuran dengan berlibur bersama dua keluarga menyewa sebuah villa di kawasan puncak beberapa hari untuk menikmati pemandangan alam dan sarana rekreasi yang ada di sekitar sana, sehingga bukan hanya kita yang menjadi sahabat tetapi istri-istri kita dan anak-anak kitapun bisa menjadi akrab dan bersahabat., bagaimana ?” usulnya padaku.

“Ok… Aku sangat setuju…” sahutku bersemangat.

Sejak ada komitment tersebut, semangat kami menjadi bertambah untuk dapat sesegera mungkin menyelesaikan proyek ini, sehingga akhirnya proyek tersebut selesai sebelum deadline yang ditentukan.

Kami rayakan keberhasilan ini dengan acara makan bersama antara keluargaku dan keluarga Anto di rumahku. Suasana diantara kami cepat terjalin dengan hangat dan akrab. Antara istriku dan istri Anto cepat sekali akrab, seolah dalam fikiran mereka sudah tertanam motto sahabat suamiku adalah sahabatku juga, demikian juga dengan anak-anak kami.

Kami berdua mulai menyusun rencana untuk melaksanakan janji yang pernah diucapkan sebelum proyek itu selesai. Setelah menemukan waktu yang tepat akhirnya kami berlibur selama 3 hari dengan menyewa sebuah Villa di kawasan Puncak. Karena waktu yang kami ambil bertepatan dengan liburan sekolah anak-anak maka kawasan Puncak ramai dengan wisatawan dan akhirnya kami hanya dapat menemukan sebuah villa dengan dua kamar tidur yang ada kamar mandinya, satu ruang tamu dan ruang tengah serta dapur.

Keluargaku menempati kamar yang pintunya menghadap ke ruang tengah, sedangkan keluarga Anto menempati kamar yang pintunya menghadap ke ruang tamu. Antara ruang tengah dan ruang tamu yang berbentuk huruf L dihalangi oleh stesel berukiran indah.

Kami tiba di villa tersebut sekitar jam 11 siang. Setelah istirahat dan beres-beres serta dilanjutkan dengan makan siang, maka sepanjang sisa hari gunakan untuk jalan-jalan menikmati pemandangan alam dan sejuknya udara Puncak. Setelah gelap tiba kami semua berkumpul di ruang tengah sambil menyalakan perapian sambil menciptakan obrolan-obroalan hangat sedangkan anak-anak asyik bermain game play sation yang kami bawa dari rumah.

Setiap moment yang terjadi selalu aku dan Anto abadikan dengan kamera digital yang kami bawa.

”Buat kenang-kenangan yang tak terlupakan tentang persahabatan kita…” katanya sambil tersenyum padaku.

Merk dan type kamera yang kami miliki sama persis, kami membelinya sama-sama pada saat sedang mengerjakan proyek. Sehingga apabila kedua kamera kami disandingkan, baik Aku maupun Anto tidak dapat menentukan milik masing-masing apabila hanya dilihat dari fisiknya saja.

Sekitar jam 9 malam, karena siangnya terlalu banyak aktivitas, maka anak-anak merengek-rengek minta ditemani tidur, maka kami masuk kamar untuk menemani anak kami masing-masing.

Udara dingin puncak, membuat aku dan istriku saling menghangatkan badan dengan cara berpelukkan yang rapat. Dan karena suasana tempat tidur yang asing, maka kami tidak dapat segera tidur. Dan ditambah lagi dengan kondisi kami yang saling berpelukkan erat membuat berahi kami perlahan-lahan bangkit dan akhirnya kami saling cium, saling belai dan saling memberi rangsangan pasangannya masing-masing

Badanku sudah mulai menghangat karena dorongan nafsu yang sudah menguasai diri hal ini ditandai dengan mengerasnya batang penisku dibalik celana panjang yang kukenakan Demikian pula dengan itriku, nafasnya sudah mulai memburu dan dari cd-nya kurasakan sudah mulai basah. Dan pantatnya sudah mulai tidak bisa diam terus bergoyang-goyang tak teratur.

Tapi tak mungkin kami melanjutkan persetubuhan di tempat tidur yang sedang ditiduri oleh dua orang anak kami. Aku berfikir keras untuk menyalurkan berahi yang semakin tak terkendali. Lalu kubisikan pada istriku ”Mah…kita main di ruang tengah aja.. Mudah-mudahan Anto dan istrinya sudah tidur..?”

”Ayo…Pah… Mamah sudah nggak tahan nich….., tapi survey dulu… apakah Mas Anto dan istrinya sudah tidur..” jawab istriku dengan nafas yang ngos-ngosan seperti yang sedang menahan sesuatu.

Akupun keluar kamar, lalu menghampiri ruang tamu dan diam sebentar di depan pintu kamar Anto. Setalah yakin aku tidak mendengar suara orang yang masih terjaga lalu aku kedapur siapa tahu Anto atau istrinya ada di sana. Setelah yakin mereka semua telah tidur, aku kembali ke kamarku dan memberi kode pada istriku bahwa suasana aman dan terkendali.

Lalu istrikupun dengan berjingkat-jingkat meninggalkan kamar menuju ruang tengah dimana aku sudah menunggunya di atas karpet di depan perapian dengan tak sabar dan nafas yang memburu didorong nafsu yang menggebu.

Begitu tiba didekatku, istriku langsung menerkamku dan melumat habis bibirku dengan nafsu yang mengebu-gebu. Lidahnya dengan lincah mengkait-kait dirongga mulutku dan saling bersilat lidah dalam arti yang sebenarnya. Kemesraan ini demikian panas dan menggairahkan bagaikan sepasang pengantin yang mengalami malam pertama..

Aku sendiri heran, mengapa gairahku begitu tinggi saat itu demikian juga istriku. Apakah karena kami berada dalam suasana yang baru ditambah dengan udara dingin daerah puncak yang romantis, sehingga menimbulkan nuansa yang dapat memacu berahi sedemikian tinggi.

Kami saling bergulingan di atas karpet yang tebal disertai dengan erangan dan desahan penuh gairah yang keluar tanpa kami sadari.

”Ooohh Pah..pah … sayang…ohhhh..” desah istriku disela-sela ciumanku di bibir, dan leher disertai dengan remasan-remasan gemas pada buahdadanya yang besar, montok dan kenyal.

Aku mulai membuka kancing baju istriku satu persatu hingga lepas semuanya dan kulepaskan dari tubuhnya dan kancing BH-nyapun sekalian kulepas dan kubuka sehingga buah dada istriku yang sangat kubanggakan ini terpampang indah di depan mataku. Dengan tidak membuang waktu tangan kananku langsung meremas gemas penuh nafsu buah dada indah sebelah kiri milik istriku ini dan terkadang kupelintir puting susunya hingga mebuat istriku melenguh dan mendengus seperti kerbau yang mau disembelih.

”Hhek…hek…sshhh…” lenguh istriku..

Mulutkupun tidak tinggal diam, kusosor seluruh permukaan buahdada indah bagian kanan dan akhirnya bibirku menghisap kuat puting istriku dengan kuat, memilinnya dengan bibirku dan kujilat-jilat sehingga istriku mendapat tambahan kenikmatan yang bertubi-tubi..

”ouhh…Pah…ouhh pah…enak….. terussssss…..” erang istriku.

Lalu dengan ganasnya istriku membalikkan tubuhku sehingga ia berada diatas tubuhku dan dengan terburu-buru dia membuka bajuku dan celana panjangku serta cd-ku sekalian sehingga aku dibuat telanjang bulat oleh istriku sedangkan ia masih mengenakan rok panjang dan cd.

Mulut istriku langsung menciumi seluruh permukaan dada dan perutku juga terkadang ia menghisap dan memilin puting susuku dengan mesra sementara tangan kanannya meremas-remas penisku yang sudah sangat tegang dan keras membuat diriku melayang tinggi ke langit yang tanpa batas…

”Oohh…ouhh…. Mamah…..mamah ouh….nikmat banget….ouhh…” erangku tanpa dapat kutahan keluar dari mulutku.

Berulang-ulang aku melenguh dan mengerang diberi kenikmatan oleh istriku yang kucintai ini… Oohh istriku memang hebat dalam memberikan pelayanan sex yang maksimum terhadap suaminya… diriku terus melayang dan melayang.

Lalu mulut istriku bergeser ke selengkanganku untuk melakukan pekerjaan yang sangat disukainya, yaitu memberikan kenikmatan penuh sensasi pada penisku dengan mulutnya. Dia memang sangat expert dalam hal ini. Permainan mulut dan lidah didalam mengolah penisku selalu membuatku melayang-layang tinggi…

”Ouuhhhh mmamah …sayang…. ouhh yang….” eranganku semakin keras.

Rupanya nafsu istrikupun sudah sangat tinggi…Dia langsung berdiri dengan tergesa-gesak dan membuka rok dan cd-nya sekaligus dan langsung jongkok mengarahkan liang vaginanya yang sudah sangat basah ke arah penisku kemudian dia meraih penisku untuk dimasukkan ke liang kenikmatannya, tanpa memberikan kesempatan padaku untuk mempermainan vaginanya dengan bibir dan lidahku seperti yang biasa aku lakukan sebelum melakukan persetubuhan yang sesungguhnya.

Blesss….penisku secara perlahan masuk ke liang vagina istriku hingga amblas seampai ke pangkalnya karena dorongan pantat istriku yang bahenol.

”Ouhhh……” erangku dan istriku secara bersamaan dan mata istriku terpejam menikmati penisku didalam vaginanya.

Kedua tangan istriku bertumpu pada dadaku, kemudian mulai dia mengerakan pantatnya keatas-kebawah, kedepan-kebelakang, kadang ke kiri dan ke kanan diakhiri dengan putaran-putaran yang seolah-olah ingin memelintir penisku yang berada didalam vaginanya. Buahdadanya yang montok terguncang-guncang akibat gerakannya yang lincah menyajikan sebuah pemandangan yang sangat indah. Hal tersebut secara periodik terus dilakukannya secara berulang-ulang

Diriku semakin melayang-layang.. ..

Gerakan istriku semakin cepat dan mulutnya mulai tidak bisa diam diisi dengan suara erangan dan desahan yang semakin keras. Hingga akhirnya gerakan istriku semakin cepat dan sudah tidak beraturan lagi hentakan-hentakannya …sehingga buahdada indah istrikupun semakin terguncang-guncang dengan seksinya memberikan tambahan kepuasan batin bagi diriku.

Dan akhirnya tubuh istriku melenting ke belakang dengan tubuh yang kaku dan kedua tangannya menarik kedua tanganku kuat-kuat sambil menjerit..”Aaahhhh……!!”

Pantatnya menekan keras selangkanganku dan kurasakan liang vaginanya berkontraksi dengan hebat memijit dan menghisap-hisap penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan seolah ada cairan menyirami kepala penisku yang berada didalam vaginanya. Selama beberapa detik dia terdiam dalam posisi seperti itu dan akhirnya melemas sehingga membuat ambruk terhempas di atas tubuhku.

Istriku baru saja mengalami suatu orgasme yang sangat hebat, aku bangga dan bahagia serta sangat puas menyaksikan pemandangan yang sangat erotik ini. Walaupun aku belum mengalami orgasme. Aku diam saja memberi waktu pada istriku untuk menikmati sisa-sisa kenikmatan yang masih dia rasakan selema beberapa menit.

Tak lama kemudian istriku membuka matanya dan memandang padaku dengan rasa penuh cinta serta berkata..”Fuihhh…. enak banget…Pah…, tapi Papah belum keluar yach..?” sambil mencium pipiku dengan mesra.

Istriku bangun dari tubuhku dan meraih cd-nya yang tergeletak disamping tubuhnya kemudian dia mengelap vaginanya dari cairan kenikmatan yang keluar dari vagina sambil berkomentar…”Wuihh… banyak banet Pah keluarnya…” sambil mencium cd-nya yang basah oleh cairan dirinya, kemudian dia arahkan cd-nya yang basah itu ke penisku dan mengelap penisku hingga bersih, kemudian dia mencium lembut kepala penisku sambil berkata pada penisku ”terima kasih sayang…kamu hebat dech…” dan mengecupnya kembali dan sambungnya pada penisku ”Kamu belum yach..? nanti yach aku berikan yang spesial untukmu agar kamu bisa menyemprot milikku hingga membuatku melambung tinggi dan basah kuyup…” Katanya mengajak ngobrol penisku, kemudian dia mengecup lagi penisku dengan mesra.

Namun kali ini bukan hanya sekedar mengecup, tapi dilanjutkan dengan mengulum dan mempermainkan lidahnya dikepala penisku dan menghisap-hisap penisku dengan gemas membuat aku melayang kembali didera kenikmatan yang diberikan oleh istriku.

Tidak lama dia mempermainkan penisku, kemudian berbaring disisiku serta berkata ”Ayo..Pah…diatas..” sambil menarik badanku agar berada diatastubuhnya.

Walaupun aku sudah sangat bernafsu dan ingin menuntaskan berahiku ini, tapi aku ingin memberikan kenikmatan yang lebih pada istriku. Aku tidak langsung mengarahkan penisku pada liang vaginanya, tapi kepalaku langsung mengarah ke selangkangan yang sudah basah oleh cairan kewanitaan bercampur keringat. Kuciumi seluruh permukaan paha istri yang kira dan kanan sampai akhirnya lidahku mengarah ke lipatan vaginanya yang masih terlihat rapat dari bawah ke atas berulang, lalu kusibakkan lipatan bibir vagina itu lalu kujulurkan lidahku mulai dari liang vagina hingga ke klentitnya demikian berulang-ulang membuat istriku mengerang kembali dengan pantat bahenol yang tidak bisa diam

”Enggh….engh…ouh… enak…Pah…. makasih…maksih…ouh…ouh…” erangnya.

Lidahku merasakan campuran asin dan manis oleh cairan vagina dan keringatnya serta hidungku mencium aroma khas vagina, tapi aku tak peduli… justru semakin menambah gairah dan kepuasan pada diriku dapat memberikan kepuasan yang optimal pada istriku tercinta ini….

Gerakan pantat istriku semakin cepat dan menekan-nekan wajahku sedangkan kedua kakinya yang berada diatas pundakku dan kedua tangannya menekan-nekan kepalaku dari belakang dengan gerakan yang tak terkendali dan kembali tubuhnya melenting dan menjerit…

”Aaahhh…….”. dan lidahku yang terjulur berada dalam liang vaginanya merasakan kedutan-kedutan dari dinding vagina istriku dan ada cairan yang merembes dari dalam vagina melamuri lidahku dengan rasa yang asin gurih….

Kembali tubuhnya terhempas lemas di atas karpet sehingga tekanan di kepala melemah dan hilang…

Aku kemudian menungging menghadap wajahnya dan kuperhatikan istriku sangat puas dan matanya masih terpejam merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme yang kedua kalinya. Aku mencium lembut pipi dan bibirnya. Kemudian istriku membuka mata dan memandangku seraya berkata..”makasih pah…Papah benar-benar the best thing which I have.” katanya.

Lalu kubisikan padanya ”Masih bisa dilanjut..?” tanyaku

”Tentu sayang… aku juga masih pingin menaiki babak penentuan yang paling kutunggu-tungu…” sambil tersenyum manis.

Kemudian dia membuka lebar-lebar pahanya dan kuposisikan kedua kakiku dibawah paha istriku dan kuarahkan penisku tepat di depan liang vagina istriku..

Blesss… kembali penisku menyelam didalam liang kenikmatan istriku yang masih tetap sempit walaupun telah basah oleh cairan kenikmatannya. Kutekan pantatku hingga penisku amblas hingga ke pangkalnya.

Teng…. anganku kembali melayang merakan nikmatnya penisku yang digenggam erat oleh vagina istriku. Kemudian secara perlahan-lahan pantatku mulai bergerak maju mundur agar penisku dapat mengocok dan mengaduk-ngaduk liang istriku yang sangat nikmat ini… terus dan terus tanpa henti dan mengenal lelah..

Gerakanku semakin cepat seiring dengan kenikmatan yang kuperolehpun semakin membuat aku melayang-layang akibat gesekan ini.

Pinggul istriku turut membantu bergerak keatas-kebawah… kekiri-kekanan…dan diputar-putar sehingga seluruh tubuhnya bergetar dengan seksi terutama buah dadanya yang terampul-ampul menyajikan pemandangan yang sangat erotis disertai dengan erangan dan dengusan nafas.

”Ouhh… makasih Pah…..Ouh… hek… hek….” mulutnya kembali meracau

Tanganku tak kubiarkan mengangur aku arahkan ke kedua buah dada istriku yang menggairahkan ini dan kermeas serta kupilin putingnya membuat erangan dan dengusan napasnya semakin menggila..

Akupun merasakan bahwa akan segera menuju puncak sehingga gerakan pantatku semakin cepat dan sudah mulai tak teratur. Penisku mulai menekan-nekan keras vagiana istriku dan lenguhakupun sudah mulai keluar tak terkendali..

”Ohh..hoh…hek..hek..” Dengusku meraih puncak

”Ouh..ouh..aouw…ouw…sssettttt…” jerit istriku

Dan akhirnya penisku menekan dalam-dalam ke liang vagina istriku sambil suara kerasku terlontar ” Hooaahhhhh…”

Dan istrikupun menjerit dengan badan melenting..”Aaahh….”

Cret..cret… Semprotan sperma dengan deras keluar dari mulut penisku disambut dengan kedutan-kedutan keras dinding vagina istriku secara berulang-ulang selama beberapa detik….. Dan akhirnya perasaan melayang jatuh terhempas dan akupun ambruk di atas tubuh istriku…

Selama beberapa saat kami terdiam dalam posisi aku menindih istriku dan untuk mengurangi beban istriku agar bebas menarik napas panjang-panjang aku gulingkan tubuku disampingnya. Selama beberapa menit kami diam telentang dan kesadaran kami entah ada dimana.

Entah beberapa menit kami hilang kesadaran dalam posisi seperti itu, sampai akhirnya secara sayup-sayup kudengar seperti ada orang yang mengerang dan mendesah. Aku segera mengumpulkan seluruh kesadaran yang ada dan mulai berkonsentrasi terhadap suara itu.

Makin lama suara erangan dan lenguhan serta terkadang disertai dengan teriakan-teriakan pendek semakin jelas terdengar. Aku segera mengenakan pakaianku dan kulihat istriku tertidur nyenyak kelelahan segera kuambil selimut yang terlipat di atas kursi dan kuselimuti istriku. Lalu dengan mengendap-ngendap kudekati asal suara itu yang ternyata berasal dari ruang tamu. Lalu mataku mengintip dintara lobang-lobang yang terdapat pada stesel berukir yang menghalangi ruang tengah dan ruang tamu.

Disana kusaksikan sebuah pemandangan adegan panas secara live show yang dimainkan oleh Anto dan istrinya di sofa yang terdapat di ruang tamu. Aku malu menyaksikan adegan yang sedang dimainkan oleh sahabatku dan istrinya. Tapi parasaan malu dan bersalah itu terkalahkan oleh penasaran dan keinginan yang besar menyaksikan tubuh istri sahabatku yang biasanya tertutup oleh jilbab lebar dan baju longgar yang panjang yang secara selintas merupakan tubuh cewe idamanku pada waktu aku bujangan dulu. Dan pikiran isengku muncul, dengan mengendap-ngendap aku mengambil camera digital didalam kamar dan kembali mengintip sekaligus merekam adegan panas yang sedang dimainkan oleh sahabatku dan istrinya.

Seluruh pakaian Anto dan istrinya sudah terlepas dan tergelatak dibawah sofa. Kulihat saat itu Anto menyandar di Sofa sedang memangku istrinya yang membelakanginya. Kedua tangan Anto memeluk dari belakang dan telapak tangan Anto meremas dan memilin puting susu istrinya sementara bibirnya menciumi dan menjilati leher jenjang istrinya.

Kepala istrinya terdongak ke belakang dengan mata terpejam serta mulut terkatup dan gigi gemeretuk seperti sedang mengigit sesuatu yang keras serta keluar suara dari mulut istrinya : ” Euhh…euh… sssetth…seth… euh…euh…” terus menerus terkadang pelan dan terkadang tanpa disadarinya keluar cukup keras.

Sementara pantat istrinya bergerak dengan cepat keatas dan kebawah diselingi dengan gerakan kedepan dan kebelakang agar penis suaminya yang tertanam dalam liang vaginanya dapat mengocok, mengaduk dan menggesek seluruh rongga dinding vagina miliknya.

Kulihat mata Anto terbeliak-beliak menahan nikmat yang diberikan oleh istrinya dan mulut Anto menyeringai dan kadang meringis dengan erangan suara dari mulutnya ”Ohh…oohhh…Bu…Bu… terusss. Terus…oohh…”

Kedua orang tersebut memang benar-benar dalam keadaan yang diliputi nafsu dan gairah sehingga keduanya tak sadar bahwa mereka sedang kurekam.

Sungguh adegan persetubuhan ini menyajikan pemandangan yang sangat menggiurkan dan membangkitkan berahi. Betapa mengairahkannya tubuh istri sahabatku dengan kulit yang putih halus, buah dada yang tidak terlalu besar tapi sekal dan indah serta sangat mengairahkan seleraku, pinggang ramping dan paha mulus. Oohhhh betapa indahnya tubuh istri sahabatku ini. Baru kali ini aku dapat melihatnya dalam keadaan telanjang dan gerakan-gerakan yang menggairahkan, biasanya yang kulihat adalah sebuah tubuh yang tertutup rapat dan tutur kata yang halus terjaga. Tetapi saat ini semuanya hilang, yang kulihat adalah gerakan-gerakan seorang wanita yang benar-benar sedang menikmati sex dan mengolah tubuh untuk memberikan kepuasan pada suaminya.

Kulihat pula bagaimana vagina istri sahabatku terkempot-kempot menerima dorongan dan gesekan penis suaminya dalam posisi duduk.

Gerakan pantat istri temanku ini sudah tidak teratur lagi, goyangan pinggulnya semakin menggila dan mulutnya sudah mulai meracau tak jelas ”Ouh…Yah… ouhks… Yah… .eemhhsss oh…”, kepalanya semakin terdongak dengan mulut yang ternganga dan terkadang mengemeretak giginya menahan deraan nikmat yang datang terus menerus menerpa dirinya membawanya melayang dan terus melayang. Napasnya ngos-ngosan dan keringat membasahi sekujur tubuhnya. Sungguh suatu pemandangan yang sangat erotis dan dapat merangsang siapapun yang melihatnya.

Sementara gerakan Anto semakin cepat dan keras menghentak-hentakkan pinggulnya keatas kebawah disertai lenguhan dan dengusan yang semakin keras

”Ohks.. ehks…. ehks… ” dengusan Anto semakin keras dan cepat, membuat tubuh istrinya terlonjak-lonjak menerima sensasi nikmat yang teramat sangat. Kedua tangan Anto meremas-remas buah dada istrinya semakin gemas dan penuh nafsu manjadikan kenikmatan yang diterima istrinya menjadi semakin menggila.

”Ouh….auwh…auwh… emh….euh…” racau istri Anto semakin nyaring

Akhirnya mulut istri Anto mulai meracau merengek seperti mau nangis ”Ayo Yah…ayo yah…ayo…aku nggak tahan pingin disemprot…” katanya terbata-bata sambil mata terpejam.

Tiba-tiba Anto berdiri dan membalikkan badan dan meminta istrinya menungging dan tangannya bertumpu pada pegangan sofa. Anto berdiri tanpa mencopot penisnya yang masih tertanam di vagina istrinya. Kulihat Anto mendorong-dorongkan pantatnya dengan keras dan cepat kepantat istrinya. Tangan Anto memegang kedua sisi pinggul istrinya yang seksi dan menggairahkan.

Pertemuan antara selangkangan Anto dan pantat istrinya menambah sensasi nikmat yang berbeda baik bagi Anto maupun Istrinya sehingga secara bersamaan merekapun mengeluh nikmat ”Ouh… ouh… oh… ”

Tumbukan antara selangkangan Anto dan pantat istrinya yang telah basah berkeringat menimbulkan suara yang khas . Plok…plok…plok ditimpali oleh suara erangan dan lenguhan nikmatdari mereka berdua… ”Ouh… ouh… oh… ”

Gerakan Anto mulai cepat-cepat tak teratur disertai dengan kejang-kejang. Demikian pula pingul istrinya bergerak-gerak liar sehinga bunyi benturan itu semakin keras.

PLOK…PLOK…PLOK

Dan istri Anto mulai meracau dengan suara yang tak terkendali ”Ayo Yah…ayo yah…ayo… semprot… semprot……Ibu… mau… keluar…. ”

Dan akhirnya secara bersamaan mereka menjerit dan melenguh keras…

”Aaakhhh….” jerit istrinya…

”Hhhooohhhhh…..” dengus napas Anto yang dilanjutkan dengan menghisap dalam-dalam leher bagian belakang istrinya. Tubuh mereka kaku beberapa saat dan kemudian terjadi kontraksi pada pantat Anto dengan berkedut-kedut beberapa kali. Mereka benar-benar baru saja mengalami fase orgasme yang sangat hebat dan sensasional.

Pandangan mata mereka seolah gelap lalu…BRUKK… keduanya terhempas telungkup ke atas sofa. Mereka terdiam selama beberapa menit tidak bergerak..menikmati sisa-sisa orgasme hebat yang masih terasa. Lalu Anto mengecup mesra pipi istrinya sambil berkata ”Makasih Bu…., Ibu benar-benar hebat ” lau mengecup bibir istrinya dengan lembut Istri Antopun tersenyum puas sambil mengecup bibir suaminya dan berkata ”’Makasih juga Yah…, Malam ini Ayah benar-benar hebat tidak seperti biasanya. Ibu sangat puas”.

Dengan hati-hati.. aku mematikan kamera dan aku berjinjit meninggal tempat itu, menyimpan camera disaku celanaku dan berbaring disisi istriku pura-pura tidur. Dan akhirnya aku memang pulas tertidur. Aku dibangunkan oleh istriku sekitar jam 2 dini hari dan mengajakku tidur di kamar.

Sekitar jam 5 subuh Aku dibangunkan istriku, walaupun badan masih terasa lemas, kemudian mandi air hangat. Istri-istri kami yang sudah berpakaian rapih dan cantik sedang di dapur mempersiapkan sarapan, kemudian kuambil cameraku untuk mengabadikan kegiatan mereka di dapur.., mengabadikan kelincahan anak-anak kami. Demikian pula dengan Anto, dia mengabadikan setiap detil kejadian yang ada disekitarnya.

Waktu sarapan tiba dan aku menyimpan kameraku di meja makan yang terdapat diruang tengah. Tapi oleh istriku kamera tersebut dipindahkan ke bufet yang ada dipinggir ruangan tengah dan istri Antopun menyimpan kamera suaminya dibufet yang sama. Kemudian mereka menyiapkan sarapan di meja makan tersebut, dan kamipun sarapan dengan lahap sambil diisi dengan obrolan hangat sambil mengomentari tingkah laku anak-anak kami yang lucu-lucu.

Setelah sarapan, kami bersiap jalan-jalan pagi untuk menghirup segarnya udara puncak. Akupun langsung mengambil kamera yang ada di bufet dan kamipun jalan-jalan sambil bercanda ria.. Setelah tiba di suatu tempat dengan view yang indah, aku mulai mengambil gambar dengan kameraku, demikian pula Anto. Sedangkan istri-istri kami meneruskan jalan-jalan mengikuti anak-anak yang berlarian sambil mengobrol akrab.

Aku mencari tempat yang nyaman, dan iseng-iseng aku ingin melihat adegan yang kurekam tadi malam. Begitu kubuka…Deg.. jantungku berhenti berdetak dan wajahku pucat pasi, ternyata aku sedang melihat diriku dan istriku sedang melakukan persetubuhan yang demikian panasnya.

Gambar yang diambil lebih sering difokuskan terhadap roman ekspresi wajah istriku yang sedang didera kenikmatan serta bagian tubuh indahnya yang lain terutama bagian buah dadanya yang besar dan montok. Rupanya bukan hanya aku yang mengabadikan persetubuhan sahabatku dengan istrinya. Sahabatkupun mengabadikan persetubuhanku dengan istriku.

Perasaanku bercampur aduk tak terlukiskan dan tak kumengerti terhadap sahabatku. Mau marah dan terhina, tapi akupun melakukan hal yang sama terhadapnya. Akhirnya mataku mencari-cari Anto disekitarku . Dan tampak olehku Anto sedang duduk termangu di bawah pohon dengan wajah bingung menatap layar kamera, sekilas wajahnya terlihat pucat. Aku mendekatinya dan dia terlihat gugup, akupun merasakan hal yang sama

Dia berdiri dan kami saling berhadapan serta diam tak berkata, kemudian secara refleks kami langsung berpelukan serta berbisik…”Maafkan aku sobat….”

Akhirnya kami duduk berdampingan dan Anto mulai bercerita

”Tadi malam, setelah kita masuk kamar menidurkan anak kita masing-masing. Aku dan istriku tidak bisa tidur dan akhirnya kami bermesraan disamping anak-anak yang telah tertidur lelap. Kami bermesraan dengan menahan agar tidak mengeluarkan suara yang bisa mengganggu tidur mereka. Karena kurang merasa nyaman dan nikmat, akhirnya kuputuskan untuk bermain di ruang tengah dekat perapian…

Begitu aku keluar kamar aku mendengar suara desahan dan erangan dari ruang tengah. Aku mengendap pelan mendekati arah suara itu. Dari balik stesel kusaksikan kamu sedang bermesraan dengan istrimu. Akhirnya timbul iseng dari dalam hatiku, kuambil kamera dan kuabadikan semua gambar seperti yang lihat di kamera itu… Maafkan aku Rid…Aku tak bermaksud melecehkanmu… sungguh maafkan aku” katanya memelas.

Dengan perasaan tak menentu kudengarkan cerita Anto, tak ada perasaan marah di hatiku padanya karena akupun melakukan hal yang sama terhadapnya. Dan kronologis kejadiannyapun mirip dengan yang kulakukan. Dan Aku hanya menjawab ”Maafkan aku juga kawan, akupun tidak bermaksud menghina ataupun melecehkanmu… ”

Lalu lanjutku : ” Barangkali ini hanya membuktikan pada kita berdua bahwa kita memang dua orang sahabat yang sehati… soul mate.. kayaknya mah…” sambil tersenyum, dan akhirnya kamipun kembali berpelukan akrab tidak ada perasaan marah apalagi benci.

”Eh..To….Apakah istrimu melihat apa yang aku dan istriku lakukan tadi malam ?” tanyaku pada Anto.

”Tentu saja.., sebab dia heran kenapa aku mengambil kamera dari kamar dan akhirnya mengikuti dari belakang disamping dia sudah sangat bergairah padaku dan ingin segera menuntaskan hasrat birahinya yang terhalang. Lalu kuberi kode padanya untuk tidak ribut. Sehingga akhirnya dia melihat adegan yang kamu dan istrimu lakukan semalam. Dan nampaknya istriku semakin terangsang melihat pertarungan kalian sehingga ia langsung mengajakku bermain disofa setelah kalian selesai bertempur.. gairahkupun sangat tinggi tidak seperti biasanya sehingga dengan sangat bernafsu aku menggauli istriku” jawab Anto dengan panjang lebar.

”Kalau gitu.., agar lebih fair… istriku harus menonton adegan ini dong ” kataku sambil menunjuk kamera yang ada di tangannya yang berisi adegan persetubuhan Anto dan istrinya…

Anto hanya mengangkat pundak dan mengangkat kedua telapak tangan dan kemudian

”Yah…. apa boleh buat…” katanya menyerah

”Eh…. To, Mengapa sich dalam gambar ini, kamu lebih memfokuskan pada ekspresi istriku yang sedang menahan nikmat serta guncangan buah dada istriku pada saat dia sedang bergerak liar ?” tanyaku pada Anto tanpa ada perasaan marah.

”Habisnya … gambar itulah yang menurutku sangat bagus dan bisa merangsang orang yang melihatnya terutama aku……. lagi pula ngapain aku mengambil ekspresi wajah dan tubuhmu banyak-banyak… Ngga ada indahnya ha..ha..ha..” katanya sambil tertawa terbahak-bahak. Akupun menyambutnya dengan tertawa keras.

”Terus ..apa enaknya bagi kamu hanya dengan melihatnya saja, padahal orangnya sering berada dihadapanmu…?” pancingku

”Maksudmu…?” dia mengejar pancinganku

”Kamu demikian sangat terobsesi terhadap istriku, khususnya buah dada istriku yang sangat montok dan besar. Bagaimana kalau kuijinkan untuk menggapai obsesimu menggauli istriku, tapi kamu ijinkan aku menggauli istrimu. Agar kita impas dan benar-benar sebagai sahabat sejati. Milikku adalah milikmu demikian sebaliknya milikmu adalah milikku” Aku menantikan reaksinya.

Anto menatapku heran dan tak lama kemudian dia menjawab bersemangat :

”Ok…aku setuju, tapi bagaimana caranya?”

”Nanti malam, setelah anak-anak tidur. Kita usahakan agar kamu mengobrol dengan istriku di ruang tengah sedang aku akan mengajak istrimu ngobrol di ruang tamu..” kataku

”lalu…” tanya Anto lagi..

”kau tunjukkan gambar adegan antara aku dan dia.. kemudian ancam dia secara bisik-bisik bahwa gambar itu akan disebarkan melalui internet, sehingga semua orang tahu bagaimana keadaan dirinya bila sedang bersetubuh… Dan aku yakin istriku akan menyerah jika diancam seperti itu.

Dan dengan terpaksa dia akan bersedia melayanimu. Agar dia menjadi binal dan bergairah, coba kau pencet dan pilin puting susunya dan istriku akan semakin menggila jika liang vagina dan klitorisnya dijilat dan dikocok-kocok oleh lidahmu” jawabku. Dan sambungku lagi ”Lalu bagaimana caranya agar istrimu bersedia melayaniku ?”

”Hampir sama dengan saranmu, ancam dia bahwa gambar persetubuhannya denganku akan kau sebarkan ke internet, jika dia tidak bersedia melayanimu sambil kau perlihatkan gambar tersebut..” Jawab Anto, dan sambungnya lagi : ”Untuk membuat dia cepat bergairah bawa dia melihat aku yang sedang menggauli istrimu, Perpaduan rasa menyerah, kemudian perasaan ingin balas dendam karena cemburu melihat suaminya menyetubuhi orang lain dan tontonan life show yang kupertontonkan padanya akan membuat dia liar dan binal seperti yang kau saksikan semalam . Kujamin dia akan lupa dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang ia kenakan”

”Ohh begitu… .” jawabku ternganga.

Akhirnya kami sepakati perjanjian tukar pakai ini. Dan kami tak sabar menanti datangnya malam sambil menanti anak-anak serta istri-istri kami pulang dari jalan-jalan menghirup udara pagi.

Malam hari setelah anak-anak kami tidur. Kami berempat duduk-duduk santai di ruang tamu. Aku dan Anto sudah siap menjalankan rencana yang dibicarakan tadi pagi. Setelah cukup lama kami mengobrol istriku kusuruh membuat tambahan kopi untukku dan ini merupakan bagian dari rencanaku agar istriku meninggalkan ruang tamu menuju dapur melewati ruang tengah, tak lama kemudian Antopun permisi mau mengambil sesuatu di ruang tengah katanya memberi isyarat padaku.

Sehingga tinggal aku dan istrinya Anto yang masih duduk di ruang tamu sambil melanjutkan obrolan-obrolan pengisi waktu….

Tak lama kemudian aku mendengar suara jeritan tertahan dari istriku..sebagai tanda bahwa Anto sudah memulai aksinya.

”Ada apa … yah dengan si Teteh…, kang Farid ? “ Tanya istrinya Anto padaku…

“Ah.. ngga ada apa-apa…. Paling-paling dia lihat tikus atau kecoa…” Kataku sambil merogoh kamera dari saku celanaku dan beranjak dari sofaku mendekati sofa panjang yang sedang diduduki istrinya Anto dan duduk dipinggir nya sambil berkata…”Sebentar Bu…, ada yang ingin kuperlihatkan padamu…!”

Dia menatapku heran, “Ada apa sich ? kok seperti yang serius banget “ tanyanya

Lalu kunyalakan kamera dan kuperlihatkan padanya rekaman adegan persetubuhan Anto tadi malam. Spontan dia menjerit tertahan dengan tangan yang menutup mulutnya dan mata yang terbelalak kaget serta wajah yang pucat. Lalu secara perlahan-lahan air matnya meleleh dan terisak serta berucap :

”Mengapa sich kang Farid tega melakukan ini pada kami…?” tanyanya dengan nada yang marah merasa dipermalukan…

”Habis… erangan kenikmatan yang keluar dari mulutmu itu telah membangunkan tidurku, membuat aku tergoda untuk mengabadikannya…. Akan kusebarkan video ini kepada semua tetanggamu, teman-teman suamimu dan bahkan akan kumasukkan ke internet agar semua orang tahu betapa indahnya dan seksinya tubuhmu yang selalu kau tutupi dengan jilbar yang lebar, serta betapa binal dan liar gerakan tubuhmu jika sedang bersetubuh dengan suamimu…” kataku santai bernada ancaman.

”jangan kang..jangan.. demi Tuhan… jangan kang Farid lakukan hal itu terhadapku ” kata memelas dan terisak-isak..

”Baiklah …hal itu nggak akan kulakukan asal…” kataku menggodanya..

”Asal apa kang…asal apa Kang..? Pokoknya apapun yang kang Farid minta dariku, akan kuberikan. Yang penting akang tidak menyebarkan video itu pada orang lain dan lebih bagus dihapus aja.” katanya bersemangat agar aku menghapus rekaman video tersebut.

”Baik, akan Akang hapus. Tapi Bu Anto harus bersedia melayani Akang seperti pada suami ibu tadi malam gimana…?” kutawarkan persyaratan atas permintaannya.

Istri Anto terhenyak dan menghempaskan badannya pada sandaran sofa, lalu dia berkata pelan sambil tertunduk : ”Apakah harus dengan cara seperti itu syaratnya ?”

”Ya.. hanya dengan cara seperti itu. ” Jawabku. Kemudian kulanjutkan ucapanku ”Sebenarnya sudah sejak lama aku tertarik padamu… wajah dan tipikal tubuhmu merupakan tipe cewe idamanku sejak aku bujangan dulu dan hingga sekarangpun aku masih sering menghayalkan untuk dapat berhubungan dengan cewe yang setipe denganmu. Kebetulan tadi malam kamu dan suamimu hilang kendali sehingga aku memiliki jalan untuk bisa mewujudkan impianku yang terpendam.”

”Kamu nggak perlu ragu dan takut pada suamimu. Dia sudah mengetahuinya dan sebagai sahabat aku relakan dia menggauli istriku sebagai timbal balik. Kalau kamu nggak percaya… Ayo sini … kita intip apa yang sedang suamimu lakukan pada istriku..” sambil kubimbing tangannya kuajak berdiri untuk berjalan menuju stesel yang menghalangi ruang tamu dan ruang tengah dan mengintip apa yang sedang dilakukan Anto dan istriku. Dia berjalan di depanku dan aku tepat berada dibelakangnya sambil memegang pundaknya yang tertutup jilbab lebarnya.

Dari celah stesel, tampak oleh kami bahwa mulut Anto sedang menghisap dan memilin puting susu montok bagian kiri istriku dan tangannya sedang meremas-remas gemas buah dada bagian kiri sambil dalam posisi berdiri.

Baju dan BH istriku sudah terbuka tapi belum terlepas, kedua tangan istriku memcengkram erat bagian pinggir bufet. Mulutnya tertutup rapat menahan napas dan suara agar tidak keluar. Dan ekspresi wajahnya menunjukkan peperangan yang sangat hebat antara penolakan diperlakukan seperti itu dengan dorongan untuk menikmati rangsangan kenikmatan yang diberikan oleh Anto. Sedangkan Anto nampak sangat bergairah dan sangat menikmati hidangan yang disediakan oleh istriku ini.

Kuperhatikan ekspresi wajah istri Anto ini berubah-rubah, dari mulai ekspresi marah, terangsang, dendam dan gairah ingin melakukan hal yang sama dengan apa yang sedang dilihatnya. Keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya hal ini kurasakan dari aroma keringat yang keluar dari tubuhnya yang membuat gairahku bangkit.

Di ruang tengah kulihat bahwa istriku mulai terhanyut dengan permainan yang disuguhkan oleh Anto. Mulutnya kadang-kadang ternganga menahan nikmat bahkan keluar suara..”ouhhh….ouhhhh…” dan kepalanya tertengadah kebelakang. Anto benar terobsesi dengan buah dada istriku yang besar dan montok ini. Maka dia begitu lama dan asyiknya mempermainkan buah dada istriku, membuat kepala istriku mengeleng-geleng menahan nikmat yang diberikan oleh Anto.

Kemudian Anto melepaskan baju dan bh istriku dari tubuhnya yang sudah terbuka kemudian menarik kebawah rok istriku sekaligus dengan cd-nya sehingga istriku menjadi telanjang bulat. Terlihat bahwa Anto termangu sesaat memperhatikan keindahan tubuh seksi istriku. Kemudian dengan sangat tergesa-gesa diciumi kembali seluruh tubuh istriku dari mulai atas.

Bibir Anto mencium bibir istriku, ternyata istriku membalasnya dengan dahsyat. Kembali kedua tangan Anto meremas buah dada dan memilin puting susu istriku. Tangan istriku memeluk tubuh Anto yang masih mengenakan pakaian lengkap.

Bibir Anto kemudian turun ke bawah menelusuri perut , bermain di sekitar pusat lalu terus turun ke selangkangan istriku dan langsung menjilat dan menciumi seluruh permukaan vagina istriku yang ditumbuhi dengan jembut yang rapih…

Badan istriku langsung mengigil bagaikan tersengat listrik kemudia tanpa sadar dia menjerit ”Aah…. ouh… okh nikmat.. Mas… okh..”

Permainan Anto di vagina istriku semakin ganas membuat istriku semakin histris menahan nikmat sehingga istriku terus-terusan menjerit dan melenguh didera perasaan nilmat yang tak dapat dilukiskan.

”ouhh….ouhhh…. aahhh…. makasih mas…. makasih mas…ouhhh… ”

Aku sangat terangsang dengan teriakan dan lenguhan nikmat istriku, penisku sudah menegang keras. Dan kulihat perubahan yang sangat besar terjadi pada wajah istri Anto, di wajahnya terpancar ekspresi seorang wanita yang sudah sangat terangsang akan tuntutan berahi yang sudah meninggi. Lalu dia berbalik menghadapku, menatap tajam mataku dan berkata dengan suara yang bergetar dan nafas tersengal-sengal diburu nafsu berahi ..

”Aku.. akan melayanimu Kang…., aku akan memuaskanmu kang…., kalau Mas Anto aja bisa dan sangat bersemangat memberikan kenikmatan pada istrimu. Mengapa aku harus merasa terpaksa melayanimu Kang ?. Ayo kang …aku akan membuatmu melayang-layang…” demikian katanya sambil mendekatiku dan menjinjitkan kakinya berusaha menciumku dan kedua tangan yang memeluk erat tengkukku.

Ciuman yang istri Anto berikan pada bibirku demikian ganas dan panas membara memberikan rasa nikmat yang membuat diriku melayang. Kemudian kedua tangannya dengan lincah mencopot kaos yang kukenakan. Lalu dengan liarnya, bibir dan lidahnya menciumi serta menjilati sekujur bidang dadaku sampai ke perut kemudian naik lagi kearah puting susuku yang kiri dan kanan secara bergantian. Dihisap-hisapnya dengan penuh nafsu kedua puting susuku sehingga aku melayang nikmat.

”Ouhhhh… ” keluhku.. Ouh.. betapa menggairahkannya melihat seorang wanita berjilab lebar dan berbaju longgar yang dengan liar dan ganasnya menjilati sekujur badanku dan mempermainkan kedua putingku. Penisku semakin tegang dan keras sehingga begian depan celaku tampak sangat menggelembung.

Kemudian tangan istri Anto dengan cekatan menelanjangiku, melemparkan celana panjang dan cd-ku sekenanya. Tangannya langsung memegang pangkal penisku dan mengocoknya, sementara bibirnya langsung mengemut, menghisap dan menjilati penisku membuat aku semakin melayang diterpa nikmat yang luar biasa

”Akh…..hoohhh…..hoh… Aduh jeng….enak….ohhh…” kata-kataku keluar dari mulutku secara terpotong-potong.

Secara sekilas kulihat bahwa posisi istriku dan Anto sudah berubah. Mereka sudah tidak lagi berdiri dipinggir bufet melainkan sudah berbaring diatas karpet . Anto terlentang dalam keadaan telanjang bulat . Tangan kanan istriku memegang pangkal penis Anto dan tangan kirinya mengusap-ngusap dada Anto, sementara mulut dan bibir istriku sibuk mengemut, menghisap dan menjilati kepala penis Anto membuat badan Anto terlonjak-lonjak dan kedua kakinya terkejang-kejang menahan nikmat yang diberikan istriku.

Aku disinipun tak mau kalah… kuangkat badan mungil istri temanku ini, kubuka jilbab lebarnya dan kulempar jauh-jauh. Terlihatlah uraian rambut indah serta jenjang leher seksinya yang selama ini selalu disembunyikannya, kuciumi seluruh bagian leher jenjang yang menggairahkan ini kejilat dan kuhisap-hisap hingga mata istri temanku ini terbeliak-beliak menahan nikmat dan mulut yang megap-megap serta keluarlah suara desisannya.. ”Hsssstttt….hhssstt..”

Tanganku segera bekerja untuk mencopot baju panjangnya, maka tampaklah tubuh mungil indah yang hanya dibalut oleh bh dan celana dalam. Kubuka pengai tali bh istri temanku ini dan kucopot bh dari tubuhnya, terpampanglah pemandangan indah sebuah buah dada yang tidak besar namun sangat bulat dan kenyal. Tangan kananku langsung meremas buah dada indah ini dan memilin-milin puting susunya sedang mulutku langsung menghisap dan menjilati puting susu yang sebelahnya.

Desahan istri temanku sudah berubah menjadi erangan kenikmatan : ”Euh…euh… ouh…ouh….” dengan mata yang kadang terpejam rapat dan terkadang terbeliak-beliak menahan nikmat.

Lalu kedua tanganku menarik dan melepas cd istri temanku dan terlihatlah pemandangan vagina indah dari tubuh mungil menggairahkan. Kedua tanganku langsung meraih pantat indahnya dan bibirku langsung menuju selangkangan istri temanku ini dan dengan rakus aku menciumi, menjilati bahkan menghisap-hisap dan menggigit-gigit gemas vagina istri temanku ini. Perbuatanku ini membuat kaki istriku terjinjit-jinjit didera rasa nikmat dan kedua tangannya bertahan pada pundakku dan erangannya sudah berubah menjadi jeritan-jeritan serta teriakan nafas tertahan

”Auw…auw… ouhh…ouh enak kang…makasih kang….ouh…enak…kang…auw …” demikian ucapnya tiada henti seiring dengan ciuman dan jilatan lidahku pada vaginanya.

Sampai akhirnya ia menjinjitkan kakinya tinggi-tinggi dan lurus kaku, kedua tangannya mencengkram pundakku dengan keras bagaikan cakar burung elang yang menangkap mangsa dan badannya melenting bagaikan busur panah, pantatnya ditekankan ke wajahku keras-keras sambil berteriak..”Aaaakkkhhhh……” kemudian badannya melonjak-lonjak dengan pantat yang berkedut-kedut dan setelah itu badannya terjengkang kebelakang hingga hampir jatuh telentang jika tidak kutahan..

Kubangunkan dia dan kubawa ke atas sofa, kulihat matanya basah oleh air mata yang keluar akibat menahan nikmat yang teramat sangat sambil berucap terbata-bata .. ”Makasih kang…enak banget…aku sangat melayang dan terhempas kehilangan keseimbangan…” kemudian ia memeluk erat diriku sambil merasakan sisa-sisa kenikmatan yang masih datang menghampirinya.

Sementara itu Anto telah diguncang-guncang kenikmatan yang diberikan oleh istriku. Tubuh istriku sedang menduduki selangkangan Anto dan dia bergerak sangat lincah dan erotis memberikan segala kenikmatan yang ada. Buah dadanya berguncang-guncang menggairahkan akibat gerakannya yang sangat liar. Mata Anto terbeliak-beliak menahan nikmat sementara dari mulut istriku keluar teriakan-teriakan seperti orang yang sedang berolah raga dengan nafas yang tersengal-sengal.

”Hhoh…Hhohh.. ..hessshhh ….heshhh ” seiring dengan gerakan pantatnya yang maju-mundur, keatas kebawah, kekiri-kekanan dan diputar-putar.

Teriakan-teriakan istriku rupanya cepat membangkitkan kembali nafsu istri Anto untuk melanjutkan persetubuhan denganku.

Badannya berdiri diatas sofa, kedua kakinya diletakkan dikiri dan kanan pinggulku , kemudian dia berjongkok mengarahkan liang vagina yang telah basah dan licin tepat di depan kepala penisku yang sedang tegak berdiri dengan gagahnya.

”Aku akan memberikan kenikmatan yang belum pernah akang rasakan sebelumnya, percayalah..!” katanya tersenyum manis berpromosi.. Tangan mungilnya mengarahkan kepala penisku ke depan liang vaginanya, kemudian pantatnya menekan ke bawah.

Dan….blessshhh…penisku telah masuk ke liang kenikmatan istri temanku secara perlahan-lahan. Sepanjang perjalanan kepala penisku menerobos liang vagina istri temanku, kepala dan batang penisku seperti disambut dengan jilatan-jilatan beribu-ribu lidah kecil yang menjilati seluruh permukaan syaraf nikmat yang terdapat diseluruh permukaan penisku. Membuat mulutku ternganga dan mata melotot menahan nikmat yang amat sangat yang tidak pernah kualami selama bersetubuh dengan istriku. Janji istri temanku ini memang benar.

Istri temanku ini tersenyum manja melihat aku melotot dan ternganga menahan nikmat yang diberikan oleh vaginanya..

”Itu tadi baru permulaan…” katanya dilanjutkan dengan mencium bibirku penuh nafsu, kemudian secara perlahan-lahan pantatnya mulai bergerak secara teratur keatas-kebawah, kedepan-kebelakang, dan diputar-putar..

Gerakan-gerakan tersebut secara periodik terus dilakukan oleh secara konstan, memberikan kenikmatan yang sangat bagi penisku. Aku sampai mabuk kepayang dan melayang-layang didera oleh angin topan kenikmatan yang diberikan oleh vagina istri temanku yang luar biasa ini.

Sepertinya istri temanku ini merasa heran, kenapa aku belum juga mencapai puncak, padahal biasanya bila jurus yang barusan saja dia peragakan padaku dia berikan pada suaminya, maka tak menunggu banyak waktu suaminya akan sampai menuju puncak dan menjerit nikmat sambil melepaskan sperma yang deras. Sementara dirasakan olehnya bahwa penisku masih tetap tegang dan keras padahal dia melihat aku terbeliak-beliak menahan nikmat

Istriku temanku semakin ganas menggerakkan pantatnya, dan mulai memperdengarkan suara dengusan dan erangan yang memburu

”Aaah…hekhs…heks… ouh…ouh….auw…” jeritannya berulang-ulang. Dan akhirnya gerakannya sudah mulai sangat cepat dan tak teratur. Denyutan , kedutan dan jilatan lidah-lidah kecil di rongga vagina istri temanku semakin keras dan akhirnya…

”Aaaaahhh…..” istri temanku menjerit sangat keras sambil melentingkan badan dan mencakar dadaku. Vaginanya ditekan kuat-kuat ke selangkanganku sehingga penisku amblas sampai dalam sekali dan kakinya kaku dan BRUK…. dia ambruk menindih tubuhku yang sudah hampir menuju puncak tapi Istri temanku ini keburu ambruk dan terdiam sehingga orgasmeku kembali surut

”Oooh…kang…benar-benar nikmat banget… Akang benar-benar hebat” katanya memujiku sambil membaringkan kepalanya di dadaku menikmati sisa-sisa orgasme.

Sementara di ruang tengah, posisi sudah berubah lagi. Anto diatas istriku sedang memompa pantatnya ke selengkangan istriku. Penisnya dengan cepat keluar-masuk vagina istriku. Tangannya seperti biasa selalu bermain dibuah dada istriku yang sangat digandrunginya. Matanya melotot seperti mau copot seolah sedang mengejar sesuatu yang akan segera dia raih.

Gerakan pinggul istriku dibawah tubuh Anto sangat cepat dan tidak teratur, teriakan-terikan istriku keluar menunjukkan bahwa dia sedang didera kenikmatan yang teramat sangat yang sebentar lagi akan menuju puncak

”Auw..auw…auw…oh…ouh……”

Dan akhirnya secara bersamaan gerakan mereka berdua sangat keras dan tak terkendali dan ….

”Aaahhh…….” teriakan Anto dan istriku berbarengan. Lalu kedua tubuh mereka menegang kaku dan akhirnya terhempas lemas dengan diakhiri dengan kedutan-kedutan pantat mereka untuk saling menekan selangkangan masing-masing. Dan diakhiri dengan menggelosornya tubuh Anto dari atas tubuh istriku kesamping tubuh istriku. Dan mereka tertidur kelelahan sambil berpelukan damai.

Sementara aku sudah mulai merangsang kembali istri Anto yang masih telungkup diatas tubuhku yang terduduk di sofa ruang tamu. Kubelai rambutnya yang indah, kukecup lembut bibirnya yang tipis dan matanya yang indah lalu kembali mengulum dan menghisap-hisap bibir istri temanku dengan penuh nafsu. Dia membuka matanya dan membalas ciumanku dengan tak kalah ganasnya. Tanganku kembali mempermainkan buahdada indah milik istri temanku.

Perlahan-lahan kembali pantatnya bergerak mengucek penisku yang masih berada didalam vaginanya. Tetapi nampaknya gerakan pantatnya masih kurasakan lemah, karena mungkin masih lelah karena telah dua kali merasakan puncak orgasme yang sangat hebat yang menguras banyak energinya. Akhirnya kupegangi pantatnya, kemudian aku berdiri dari dudukku sehingga posisi saat ini menjadi aku yang sedang memangku istri temanku yang mungil dan menggairahkan. Kedua kakinya dia ikatkan ke pinggangku dan kedua tangannya merangkul tengkukku sebagai gantungan, sementara selangkangannya menekan keras selangkanganku sehingga penisku menusuk vaginanya hingga ke pangkalnya.

”Ouhh…. nikmatnya…” erangku.

”Ouhmmh… kang…. aku juga enak….euh….” sahutnya sambil mendekapku seperti orang yang sedang memanjat pohon kelapa.

Kemudian aku mulai melonjak-lonjakan tubuhnya dengan melurus-luruskan kakiku. Istri temankupun ikut melonjak-lonjakan tubuhnya sehingga persetubuhan yang kulakukan sangat berat dan melelahkan namun juga sangat nikmat sehingga erangan kenikmatan kami saling bersahutan…

”Ouh….ouh….” erangannya

”Euh….hek….hek hsssttt..” Keluhku

Lututku semakin kurasakan leklok. Akhirnya kupangku istri temanku ini memepet kan punggungnya ke dinding ruang tamu dan kakinya aku turunkan sehingga kakinya terjinjit tertahan vagina yang diganjal oleh penisku yang sangat tegang. Bebanku berkurang dan pantatku dapat bergerak bebas untuk maju-mundur mengocok penisku didalam vagina dengan beribu-ribu lidah kecil yang terus menerus menjilati seluruh permukaan penisku disertai dengan kedutan dinding yang memijit-mijit nikmat penisku. Kenikmatan ini semakin tak terlukiskan dan akupun tanpa sadar terus-menerus mendengus dan melenguh menahan nikmat

”Ouh…heh…heh……ouh….hekss…” dengusku keras.

Tiba-tiba gerakan pantat istri temanku ini semakin liar dan dia mulai menjerit-jerit kembali…”Auw…auw…auw…ohhhh….hoh…..hoh….hhhssstttt… ”

Dan akhirnya ”Aaaahhhhh…” Istri temanku kembali menjerit panjang badannya melenting kaku.. giginya menggigit dadaku dan tangannya mencakar punggungku.

Beberapa detik kemudian kembali pantatnya berkedut-kedut dan vaginanya berkontraksi sangat hebat memijit-mijit batang penisku dengan ketat..

”Oohhh…….” aku melenguh menahan nikmat. Sejurus kemudian badannya lemas tak berdaya hampir mengelosor jatuh terduduk jika tak ditahan oleh pelukanku

”Ouhh…hssss makasih kang… kenikmatan orgasme ini benar-benar melelahkanku…” katanya lemah ….

Aku bimbing kembali istri temanku ke sofa dan kubaringkan. Badannya sudah sangat basah kuyup oleh keringat. Benar-benar suatu persetubuhan yang sangat luar biasa menguras tenaga…Aku biarkan dia terbaring beberapa saat sambil kubelai-belai rambutnya yang indah. Aku tak bosan-bosan menikmati keindahan tubuh mungil istri temanku ini. Rupanya istri temanku ini merupakan tipe wanita penikmat sex, karena walaupun telah beberapa kali meraih orgasme yang hebatpun gairahnya cepat kembali bangkit untuk meraih kepuasan orgasme berikutnya., ditambah lagi keistimewaan kedutan vagina miliknya yang bagaikan memiliki ribuah lidah kecil yang selalu menjilat dan memeras penis yang menjelajahinya.

Kuarahkan dia agar kepalanya berbantalkan pegangan tangan sofa, kemudian kaki kanannya kuturankan kelantai dan kaki kiri terlipat di atas sofa, sehingga posisi istri temanku sekarang menjadi nungging dengan kaki kanan menahan di lantai dan dengkul kaki kiri menahan di sofa. Kemudian kedekati pantat seksi yang menggairahkanku ini.

Kuarahkan penis tegangku ke vagina istriku dari belakang, kemudian blesss…. kembali batang penisku merasakan jepitan liang vagina yang memiliki ribuan lidah menjilat ini..

”Ouhh…ouhh,…..” keluhku dan erangan istri temanku berbarengan.

Aku memulai mengocok penisku ke vagina istri temanku. Ku maju mundurkan pantatku hingga menekan pantatnya sehingga terdengar suara yang keras akibat tumbukan antara selangkanganku dan pantat istri temanku. Plok…plok…plok

Gerakanku mulai cepat-cepat tapi tetap teratur disertai dengan tolakan yang kejang-kejang. Hingga akhirnya pinggul istri temanku bergerak-gerak liar sehinga bunyi benturan itu semakin keras.

PLOK…PLOK…PLOK

Dan akhirnya kembali dia menjerit dan melenguh keras…

”Aaakhhh….” jerit istri temanku ini…

”Hhhooohhhhh…..” dengus napasku. Tubuhnya kaku beberapa saat dan kemudian terjadi kontraksi pada vaginanya dengan berkedut-kedut beberapa kali sangat keras.

Lalu…BRUKK… kami jatuh telungkup di atas sofa

”Ouhh… kenapa selalu enak begini, kang..? ” pertanyaan yang tak perlu dijawab dilontarkan lemah oleh mulutnya ..

Tapi saat ini aku tidak akan membiarkannya lama-lama beristirahat karena kurasakan orgasme bagi diriku sudah sangat dekat karena mataku sudah berkunang-kunang dan perasaan sudah tak menentu. Kemudian kubalikkan badannya dan langsung menindih badannya kurahkan venisku ke liang vaginanya yang sudah sangat banjir dan kemerahan dan …

Blesss… kembali kurasakan liang vagina dengan ribuan lidah menjilat ini. Aku mulai memompakan pantatku mengocok dan mengaduk-ngaduk vagina istri temanku dengan penisku. Gairah istri temanku ini kembali meninggi dan dia mulai mengeluh dan mengerang menahan nikmat..

Erangan istri temanku semakin keras…”Euh..euh..”

Dan tiba-tiba gerakan pantatnya menjadi liar dan cepat. Erangannyapun telah berubah menjadi teriakan-teriakan yang merangsang

“Aaah…aahhh…aaahhh” Dan diakhiri dengan jeritan panjang melepas nikmat “AAAaaaaahhhhhh…..” Tubuhnya kaku, badannya melenting dan vagina berkonstraksi sangat hebat membuat penisku tidak mampu bertahan. Dan aku pun menjerit melepaskan beban nikmat “Aahhhh…”

Tubuhku tegang, pantatku kutekan dalam-dalam dan.. cret…cret…cret spermaku terpancar sangat deras dan kental menyemprot dinding vagina istri temanku yang sedang berkonstraksi. Akhirnyanya tubuh kami pun berkedut-kedut menghabiskan sisa-sisa kenikmatan yang masih bisa terasakan. Kemudian…Bruk…. kali ini ..tubuhku benar-benar ambruk menindih tubuh mungil istri temanku, tapi aku gelosorkan kesamping tubuhnya, kemudian aku memeluknya sambil mata terpejam menikmati sisa-sisa orgasme yang sangat luar biasa… dan tanpa sadar kamipun tertidur.

Dini hari aku dan istri temanku terbangun karena terganggu oleh erangan dan jeritan-jeritan nikmat yang keluar dari mulut Anto dan istriku. Rupanya Anto dan istriku kembali mengayuh berahi menggapai nikmat membuat aku dan terutama istri Anto menjadi terangsang kembali. Aku merangsang gairah istri Anto dengan cara menciumi leher, dada dan akhirnya menjilati, mengulum dan menghisap puting susu istri Anto yang sudah menonjol keras, Istri Anto hanya mengerang nikmat mendapat rangsangan dariku dan akhirnya kubisikan agar pindah ke ruangan dimana suaminya dan istriku sedang menagyuh nikmat, Istri Anto memandangku sejenak, namun akhirnya mengangguk dan secara bersamaan kami berdiri dan berjalan beriringan menuju ruang tengah dengan telanjang bulat. Aku dan istri Anto semakin terangsang, begitu masuk ke ruang tengah kami lihat istriku dan Anto sedang bersetubuh dengan nafsu yang bergelora, kulihat Anta begitu semangat mengayunkan pantatnya agar batang penisnya mengaduk-ngaduk liang vagina istriku, tangan Anto tak henti-hentinya meremas-remas buah dada istriku yang montok. Sementara itu, kepala istriku tergeleng-geleng ke kiri dan kekanan menikmati genjotan Anto sambil terus menerus mengerang nikmat, pantat istriku bergerak lincah menyambut setiap helaan pantat Anto.

Anto dan istriku yang sedang seru mengayuh nikmat hanya menoleh selintas padaku dan istri Anto ketika kami datang dan mengambil posisi disamping mereka, kemudian tanpa mempedulikan kehadiran kami mereka melanjutkan pergulatan mereka merengkuh nikmat disertai dengan suara erangan dan keluhan nikmat yang bersahutan.Aku dan istri Anto pun tidak mempedulikan kondisi mereka. Kami mulai bercumbu mengayuh nikmat yang jauh lebih seru dan lebih panas dibanding tadi, karena saat ini kami dapat melakukan dengan bebas karena kami lakukan di atas karpet yang luas.

Dengan tiada lelah Aku terus memberikan kenikmatan yang sensasional pada istri Anto dengan cara dan variasi yang berbeda-beda. Demikian pula nampaknya dengan istri Anto, Dia mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk memberikan kenikmatan yang dalam beberapa hal belum pernah kudapatkan dari istriku.

Entah berapa puluh kali istri temanku ini mengalami orgasme dan entah berapa ronde kami melakukan pertarungan yang sangat melelahkan dan menguras banyak tenaga. Pertarunganku dan istri Anto baru selesai ketika kokok ayam jago terdengar, sementara Anto dan istriku sudah cukup lama tertidur kelelahan setelah mereka selesai melakukan pertarungan babak kedua dini hari tadi.. Akibatnya kami bangun kesiangan dan itupun karena dibangunkan oleh suara tangisan anak-anak kami yang kecil yang mencari-cari orang tua mereka.Pagi itu kami tidak semangat untuk jalan-jalan, karena tenaga kami benar-benar terkuras habis. Kasihan anak-anak kami, mereka terus-terusan merengek minta jalan-jalan. Dan akhirnya dan malas kami penuhi permintaan mereka.

Akibat kejadian semalam, keakraban kami menjadi sangat lain, orang lain akan bingung bila meperhatikan kemesraan kami, bingung untuk menentukan mana yang merupakan pasangan suami istri. Sebab aku menjadi sangat mesra dengan istriku dan istri Anto, demikian juga dengan Anto menjadi sangat mesra terhadap istrinya dan istriku.

Sejak saat itu sering kali aku pulang siang-siang bukan ke rumahku tapi ke rumah Anto dan bersetubuh dengan istrinya Anto. Demikian pula dengan Anto sering kali siang-siang ke rumahku dan bersetubuh dengan istriku. Pernah beberapa kali aku memergoki Anto sedang bergulat meraih nikmat di atas tubuh seksi istriku. Aku tidak marah tapi langsung aja kubilang akan kerumah Anto. Mereka maklum dan terus melanjutkan pergulatan yang sempat terganggu atas kedatanganku.

Sampai saat ini status perkawinan kami tidak tergannggu. Aku dan istriku tetap saling mencinta demikian juga dengan Anto dan istrinya. Dan kami tetap melakukan hubungan suami istri dengan pasangan perkawinan masing-masing. Hanya saja sampai saat ini kami belum pernah melakukan keroyokan. Dan nampaknya tidak akan pernah kami lakukan. Tetapi kalau menukar pasangan ditengah permainan beberapa kali pernah kami lakukan. Pada saat kami melakukan acara kumpul bersama.

Kunjunggi juga artikel lain nya di Cerita Sex Ngemut

Cerita Mesum Servis Cewek Penjaga Apotik

$
0
0

Cerita Mesum Servis Cewek Penjaga Apotik – Berawal saat saya ingin membeli obat di jln. sudirman disana ada apotik yang cukup lengkap menjual obat-obatan. Kebetulan lewat saya mampir tuk membeli obat. Sebenarnya Kisah ini merupakan flashback semasa bujang. Terus terang saja, aku menikah di usia 30 tahun. Sewaktu awal dua puluhan rasanya tidak ada cewek yang berhasil kupikat. Tapi sejak usia 25 tahun hingga menikah, aku menyadari di dalam diriku tercipta suatu daya pikat alami. Tidak perlu susah-susah cari jimat atau pelet, ada gadis yang secara agresif mengejarku, ada pula yang pasang signal untuk kemudian menyerahkan diri. Salah satunya adalah Lola, pramuniaga apotik di dekat rumahku.

Cerita Mesum

Sebenarnya ada lebih dari tiga apotik di sekitar rumahku. Apotik ‘XX’ adalah yang tertua di sini. Selain harga obatnya murah, terus terang yang bikin lengket adalah pramuniaga yang langsing, cantik nan murah senyum, yang kemudian kuketahui bernama Lola.

Setelah berulang kali dilayani gadis kuning langsat dengan senyum menggoda ini, aku memberanikan diri mengajaknya berkenalan ketika apotiknya sedang sepi.
“Boleh kenalan? Namaku Bandi,” ujarku sambil mengulurkan tangan.
“Saya Lola,” jawabnya singkat sambil menyambut uluran tanganku dengan tangannya yang berkulit halus nan lembut.
Matanya menatap tajam, penuh percaya diri mengiringi senyum manis yang selalu terpancar diwajahnya.

Aku berusaha mengarahkan pandangan mataku untuk tetap mengarah ke wajahnya. Padahal dorongan hati ini sebenarnya ingin melabuhkan pandanganku ke bukit kembarnya yang kutaksir berukuran 36B. Apalagi dia sedang memakai t-shirt ketat. Yahh, sekali-sekali tetap saja kucuri pandang juga keindahan tubuh gadis yang kutaksir berumur dua puluhan ini.

“Sudah berapa lama kerja di sini?” ujarku memperpanjang perbincangan.
“Mumpung cuma kami berdua di ruangan depan apotik ini,” pikirku.
“Baru setahun.”
“Dari daerah..?”
“Iya, kok tahu..?”
“Logatnya kan kelihatan dari Jawa.” Lalu kusambung dengan cepat, “Aku juga dari Jawa.”
“Ah, nggak ada logat Jawanya.. Nggak percaya..”
“Kalo lagi ngumpul sama temen-temen dari Jawa, logatku keluar.”

Lalu, untuk meyakinkan Lola, aku pun mengajaknya bicara dengan bahasa dan logat Jawa. Dari obrolan singkat yang membuat kami menjadi lebih akrab secepat kilat ini, kuketahui dia tinggal di lantai dua dari ruko yang dijadikan apotik tersebut. Usianya ternyata baru duapuluh satu.

Malam itu juga kutelpon dia setelah apotik itu tutup.
“Halo, apotik ‘XX’..?”
“Ya betul.. tapi apotiknya sudah tutup Pak..,” kudengar suara Lola di ujung sana.
“Oh nggak apa-apa. Saya cuma mau bicara sama Jeng Lola.”
“Mmm.. dari siapa ya..?” terdengar nada keraguan.
“Wahh, baru juga kenalan kok udah lupa..” aku mencoba menggoda.
“Ohh, Mas Bandi. Ada apa Mas..? Kangen sama Lola..?” katanya menggoda balik setelah berpikir sejenak menebak suaraku.
“Wah, berani juga ini cewek,” pikirku.

“Iya nih.. abis di sini cuma berdua sama pembantu.”
“Asyik dong..!”
“Wong pembantuku udah nenek-nenek..”
“Masa sih..? Boong nihh..!”
“Beneran.. Kapan-kapan main ke sini dong..! Biar tahu kalo pembantuku memang udah STW.”

Setelah ngobrol sana-sini, akhirnya perbincangan di telpon ini kami tutup dengan janjian nonton di Studio 21 Sabtu malam.
Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Keluar dari ruko tempat kerja sekaligus kost ini, Lola dengan mesra menggamit lenganku menuju mobil yang kuparkir di tepat depan apotik ‘XX’. Tanganku yang direngkuh Lola terasa menyentuh bagian tepi payudaranya yang menantang itu. Serr, gairahku terpancing walau hanya sebentar saja sentuhan daging kenyal yang menggoda itu kurasakan.

Di dalam bioskop, Lola lebih berani lagi. Ia menyandarkan kepalanya ke lenganku. Tangannya pun segera diletakkan di atas selangkanganku, ketika tanganku mulai mengelus dan meremas lengannya dengan lembut. Tidak lama kemudian tangannya mengelus dan menggosok-gosok bagian luar celanaku. Tentu saja tongkat di bawah celanaku segera mengeras.

“Hati-hati, nanti basah..,” aku berbisik kepada Lola.
“Biarin,” Lola berbisik menggoda sambil mencubit pahaku.
Ternyata Lola tidak bertindak lebih jauh. Ia hanya menikmati kerasnya kelelakianku dari sebelah luar celanaku. Aku pun tidak berani berbuat terlalu jauh, hanya meremas-remas lengannya, sambil sesekali mencium pipi dan lehernya yang jenjang di tengah kegelapan bioskop. Beruntung kami duduk di bagian paling belakang.

Pulang dari bioskop, pikiranku mulai kacau. Beragam khayalan muncul menggoda. Apalagi Lola makin merapatkan badannya, seolah kami ini pasangan yang sudah pacaran lama saja.
“Mau langsung pulang atau putar-putar dulu..?”
“Mmm.. putar-putar juga boleh.”
“Mau ke Ancol..?” aku coba memancing reaksinya.
“Ayo aja..”

Mobil pun mengarah ke Ancol. Langsung kuparkir ke tepi laut, seperti mobil-mobil yang lainnya. Jantungku mulau berdegup kencang membayangkan hal-hal yang akan terjadi kalau Lola tidak menampiknya.

Kami mendorong sandaran kursi kami ke belakang, sehingga lebih santai. Aku mencoba mengambil inisiatif. Kudekatkan wajahku ke wajah Lola, kuarahkan bibirku ke bibirnya yang merah merekah. Aku pun segera mendaratkan bibirku, melumat bibirnya yang menggoda. Lola memejamkan matanya, menikmati rangsangan dan gejolak birahi yang timbul saat bibir kami saling melumat. Nafasnya terdengar mulai memburu.

Kuusapkan tanganku ke bra-nya sambil meremas lembut. Lola segera membantuku dengan membuka bra-nya, sehingga tanganku bergerak bebas merengkuh kedua bukit kembarnya yang menantang polos di balik blus tanpa lengan yang sudah tersingkap. Kuusap-usap putingnya dengan telapak tanganku. Sesekali aku memilinnya dengan telunjuk dan ibu jariku. Selebihnya aku lebih banyak meremas lembut payudara yang selama ini mengoda mataku saat main ke apotik tempatnya bekerja.

Tidak lama kemudian kuarahkan bibirku ke puting susunya yang sudah mengeras.
“Ahh.. Emhh..” erangan Lola makin membangkitkan gairah dan semangatku.
Lola sangat menikmati setiap gejolak birahinya. Seperti inilah tipe wanita kesukaanku. Tidak terlalu agresif dan cenderung menikmati permainanku. Aku sangat menikmati ekspresi kenikmatan pasanganku. Aku kurang menyukai cewek yang berlaku aktif saat bercinta.

“Emhh.. enak mass.. Teruss.. Teruss.. Ahh..!” desahnya lagi.
Sambil kembali mencium bibirnya, aku mulai mengarahkan tanganku ke selangkangan Lola. Waktu CD-nya kusentuh, ternyata ia sudah basah. Ciuman bibirnya menjadi lebih liar.

Tiba-tiba ia menarik bibirnya sambil berkata, “Mas Bandi, dilanjutkan di rumah Mas Bandi yuk..! Lola udah nggak tahan nih..!”
“Di sini juga bisa kok,” aku mencoba meyakinkan Lola.
“Nggak ah, malu. Ntar ada yang ngintip. Berabe kan.”
“Katanya udah nggak tahan.., Mas juga udah nggak tahan nih..!”
“Jangan di sini Mas.., pokoknya lebih enak di rumah Mas Bandi deh..”
“Jangan kuatir, entar sepanjang jalan Lola usap-usap deh torpedonya.” Lola merajuk sambil mengusap lembut torpedoku yang sudah keras.
Torpedoku memang sudah tidak terhalang celana dan CD lagi. Retsluiting sudah dibuka, CD sudah disingkapkan ke bawah buah pelir.

Terpaksa kuturuti permintaan Lola. Alhasil, sepanjang jalan aku menyetir sambil menggeliat nikmat karena usapan-usapan lembut Lola di bagian-bagian sensitif torpedoku.

Sampai di rumah, pembantuku ternyata sudah tidur. Kulihat jam tanganku menunjukkan jam 1 pagi. Aku pun perlahan membuka pintu garasi, memasukkan mobil, lalu membimbing Lola ke kamar tidur utama. Gejolak birahi yang tertahan sepanjang perjalanan membuatku langsung merengkuh tubuh semampai Lola, melumat bibirnya, sambil perlahan melepas pakaiannya satu per-satu.

Dalam sekejap kami sudah telanjang dan berada di atas ranjang. Sekali lagi aku menikmati tubuh menawan Lola, melumat puting susunya, sambil mengusap-usap belantara dan gua yang sudah basah. Terdengar bunyi berdecak ketika tanganku memainkan gua di selangkangannya sambil melumat payudaranya yang sintal.
“Emhh.. enak Mass..! Teruss.. Teruss.. Ahh..!”
Ia betul-betul gadis yang menikmati setiap denyut kenikmatan birahinya. Erangan dan ekspresi yang ditunjukkannya benar-benar nikmat didengar dan dipandang.

Terasa penisku semakin mengeras. Kulihat Lola meregangkan kedua kakinya, mengundang penisku untuk masuk.
“Ahh.. Emhh..” kembali Lola mengerang nikmat, “Masukkan Mas.., udah nggak tahan nih..! Akkhh..!” bisiknya bercampur erangan nikmat.
Aku pun segera memasukkan penisku ke dalam gua yang sudah basah. Karena sudah licin dengan cairan kenikmatan Lola, dengan mudah penisku yang sebenarnya termasuk besar itu dapat masuk sampai ke bagian terdalam vaginanya.

Terasa denyutan dinding vaginanya pada batang penisku. Ahh, nikmat sekali. Aku mulai bergerak naik turun perlahan, sambil menikmati erangan khas Lola. Gerakanku makin lama makin liar, seiring makin liarnya erangan dan gerakan pinggul Lola.
“Ahh, aku udah mau keluar..” bisikku kepada Lola.
“Tahan dulu Mas.. sebentar lagi..!” rengek Lola.
Aku pun mengatur nafas sambil melepas erangan untuk menahan ejakulasi. Aku menawarkan Lola untuk pindah ke posisi atas, supaya ia dapat mengatur gerakan yang sesuai dengan ritme orgasmenya.

Kami pun berguling, penisku tetap berada di dalam vaginanya saat kami berguling ganti posisi. Lola kini di sebelah atas. Ia bergerak naik turun.. naik turun.. Lama-lama berubah berputar-putar dan sesekali naik turun.. Erangan Lola berbaur dengan eranganku menahan ejakulasi.

“Ahh, enakk.. akk.. ku.. udah.. mmh.. mau keluar..!” Lola mengerang nikmat.
Aku pun mulai bergerak mengatur ritme agar dapat ejakulasi bersamaan klimaks yang dicapai Lola.
“Ahh, akk.. ku.. juga.. Mmmhh..!”
Terasa tubuh kami mengejang bersama-sama.

Kunjunggi juga artikel Cerita Hot Janda lain nya

Foto Bugil SPG-SPG CANTIK DARI BANDUNG

$
0
0

Foto Bugil SPG-SPG CANTIK DARI BANDUNG – Foto Hot Spg, Foto Ngentot, Foto Mesum, Foto Telanjang Anak SPG, Foto Dewasa, Foto Fulgar Gadis Spg, Foto Sange SPG, Foto Meki Cewek Spg, Foto Sexy Gadis-Gadis SPG, Foto Nakal Para SPG-SPG Dari Bandung, Fose Liar Anak SPG Bandung, Koleksi Foto Mesum SPG Bandung, Kumpulan Foto Hot Nakal Anak SPG Bandung.

Foto Bugil

ok langsung saja, saya akan memberikan beberapa hasil foto yang saya potret sendiri di berbagai event promosion di mall dan sekitaran yang ada di daerah bandung khusus nya, mereka melakukan beberapa penawaran produk yang kepada setiap orang agar membeli produk yang mereka tawarkan

abc

Dan tidak sedikit pula ada beberapa anak spg yang di duga mencari penghasilan tambahan dengan melakukan double jobs. di jaman moderen ini kebutuhan semakin meningkan dan mahal nya kebutuhan untuk mempercantik diri. jadi kebanyakan para cewek SPG-SPG ini melakukan Doble Jobs untuk memenuhi kebutuhan hidup nya.

Kunjunggi juga artikel lain nya => Foto Bugil Gadis SMA

Cerita Dewasa Dientot Dua Buruh Bangunan

$
0
0

Cerita Dewasa Dientot Dua Buruh Bangunan | Singkat Cerita Kesimpulan => Gw kembali menjerit, tetapi dengan tenang dia berkata, “Tahan dikit ya.., nanti enak kok..!” Sampai akhirnya, kemudian kalung itu tinggal seperempatnya yang terlihat, lalu sambil menggenggam sisa kalung tersebut dia berkata. “Sekarang kamu maju pelan-pelan..” Dan ketika gw bergerak, kembali kalung itu tercabut pelan-pelan dari anus gw sampai habis. Begitulah mereka mempermainkan gw sampai kemudian mereka siap memperkosa gw lagi berulang-ulang sampai sore hari, dan anehnya setiap mereka kelimaks gw pun turut orgasme dengan arti gw menikmati diperkosa.

Cerita Dewasa

Saya Akan Memperkenalkan diri saya. Perkenalkan nama gw Tiwi, gw memiliki kulit putih mulus dan walau tidak terlalu tinggi bahkan sedikit mungil (152 cm), namun tubuh gw sangat Sexy dengan dua buah payudara berukuran 34C yang sedikit kebesaran dibandingkan ukuran tubuh gw! Sampai saat ini sebenarnya gw sedikit bingung bagaimana memulai cerita sex dewasa pemerkosaan ini. Tetapi perlu anda ketahui bahwa yang gw ceritakan ini benar-benar terjadi pada diri gw!kisah sex nyata gitu bro! Saat ini gw berusia 22 tahun dan sudah menikah. Gw sampai saat ini masih kuliah di sebuah perguruan tinggi di Depok Semester lima. Gw menikah dengan suami gw Bang Zukri yang lebih tua 8 tahun dari gw karena dijodohkan oleh orangtua gw pada saat gw masih berusia 20 tahun dan baru saja masuk kuliah. Namun gw sangat mencintai suami gw ini. Begitu pula suami gw yang sangat sangat mencintai gw .

Karena gw dilahirkan dari keluarga yang taat agama, maka gw pun seorang yang taat agama.Setelah pernikahan menginjak usia 1 tahun, suami gw oleh perusahaan ditugasi untuk bekerja di pabrik di daerah bogor. Sebagai fasilitas, kami diberikan sebuah rumah sederhana di komplek perusahaan. Sebagai seorang istri yang taat, gw menurutinya pindah ke tempat itu. Komplek tempat tinggal gw ternyata masih kosong, bahkan di blok tempat gw tinggal, baru ada rumah kami dan sebuah rumah lagi yang dihuni, itu pun cukup jauh letaknya dari rumah kami.

Karena rumah kami masih sangat asli kami belum memiliki dapur, sehingga jika kami mau memasak gw harus memasak di halaman belakang yang terbuka, ciri khas rumah sederhana. Akhirnya suami memutuskan untuk membangun dapur dan ruang makan di sisa tanah yang tersisa, kebetulan ada seorang tukang bangunan yang menawarkan jasanya. Karena kami tidak merasa memiliki barang berharga, kami mempercayai mereka mengerjakan dapur tersebut tanpa harus kami tunggui, suami tetap berangkat ke kantor sedangkan gw tetap kuliah.

Sampai suatu hari, gw sedang libur dan suami gw tetap ke kantor. Pagi itu setelah mengantar Bang Zukri sampai ke depan gerbang, gw pun masuk ke rumah. Sebenarnya perasaan gw sedikit tidak enak di rumah sendirian karena lingkungan kami yang sepi. Sampai ketika beberapa saat kemudian Om Wahya dan dua orang temannya datang untuk meneruskan kerjanya. Dia tampak cukup terkejut melihat gw ada di rumah, karena gw tidak bilang sebelumnya bahwa gw libur.

“Eh, kok Buk Tiwi nggak berangkat kuliah..?”
“Iya nih Om Wahya, lagi libur..” jawab gw sambil membukakan pintu rumah.
“Kalo gitu gw mau nerusin kerja di belakang Neng..” katanya.
“Oh, silahkan..!” kata gw.

Tidak lama kemudian mereka masuk ke belakang, dan gw mengambil sebuah majalah untuk membaca di kamar tidur gw. Namun ketika baru saja gw mau menuju tempat tidur, gw lihat melalui jendela kamar Om Wahya sedang mengganti pakaiannya dengan pakaian kotor yang biasa dikenakan saat bekerja. Dan alangkah terkejutnya gw menyaksikan bagaimana Om Wahya tidak menggunakan pakaian dalam. Sehingga gw dapat melihat dengan jelas otot tubuhnya yang bagus dan yang paling penting kontolnya yang sangat besar jika dibandingkan milik suami gw.

Gw seketika terkesima sampai tidak sadar kalau Om Wahya juga memandang gw. “Eh, ada apa buk..?” katanya sambil menatap ke arah gw yang masih dalam keadaan telanjang dan gw lihat kontol itu mengacung ke atas sehing terlihat lebih besar lagi. Gw terkejut dan malu sehingga cepat-cepat menutup jendela sambil nafas jadi terengah-engah. Seketika diri gw diliputi perasaan aneh, belum pernah gw melihat laki-laki telanjang sebelumnya selain suami, bahkan jika sedang berhubungan sex dengan suami gw, suami masih menutupi tubuh kami dengan selimut, sehingga tidak terlihat seluruhnya tubuh kami.

Gw mencoba mengalihkan persaan gw dengan membaca, tetapi tetap saja tidak dapat hilang. Akhirnya gw putuskan untuk mandi dengan air dingin. Cepat-cepat gw masuk ke kamar mandi dan mandi. Setelah selesai, gw baru sadar gw tidak membawa handuk karena tadi terburu-buru, sedangkan pakaian yang gw kenakan sudah gw basahi dan penuh sabun karena gw rendam. Gw bingung, namun akhirnya gw putuskan untuk berlari saja ke kamar tidur, toh jaraknya dekat dan para tukang bangunan ada di halaman belakang dan pintunya tertutup. Gw yakin mereka tidak akan melihat, dan gw pun mulai berlari ke arah kamar gw yang pintunya terbuka.

Namun baru gw akan masuk ke kamar, tubuh gw menabrak sesuatu hingga terjatuh. Dan alangkah terkejutnya, ternyata yang gw tabrak itu adalah Om Wahya.
“Maaf Buk.., tadi gw cari Buk Tiwi tapi Buk Tiwi nggak ada di kamar. Baru gw mau keluar, eh Buk tiwi nabrak gw..” katanya dengan santai seolah tidak melihat kalau gw sedang telanjang bulat.
Gw begitu malu berusah bangkit sambil mentupi dada dan bagian bawah gw.

Namun Om Wahya segera menangkap tangan gw dan berkata, “Nggak usah malu Neng.., tadi Buk juga udah ngeliat punya gw, gw nggak malu kok..”
“Jangan Pak..!” kata gw, namun Om Wahya malah mengangkat gw ke arah halaman belakang menuju dua orang temannya. Gw berusaha memberontak dan berteriak, tapi Om Wahya dengan santainya malah berkata, “Tenang aja Buk.., di sini sepi. Suara teriakan Buk nggak bakal ada yang denger..” Melihat tubuh telanjang gw, kedua teman Om Wahya segera bersorak kegirangan. “Wah, bagus betul ni tetek..” kata yang satu sambil membetot dan meremas payudara gw sekeras-kerasnya.”Tolong jangan perkosa gw, gw nggak bakalan lapor siapa-siapa…” kata gw. “Tenang aja deh kamu nikmati aja…” kata teman Om Wahya yang badannya sedikit gendut sambil tangannya meraba bulu kemaluan gw, sedang Om Wahya masih memegang kedua tangan gw dengan kencang.

Tidak berapa lama kemudian gw lihat ketiganya mulai melepas pakaian mereka. Gw melihat tubuh-tubuh mereka yang mengkilat karena keringat dan kontol mereka yang mengacung karena nafsunya. Dengan cepat mereka membaringkan tubuh gw di atas pasir. Kemudian Om Wahya mulai menjilati kemaluan gw.
“Wah.., memeknya wangi loh..” katanya.
Gw segera berontak, namun kedua teman Om Wahya segera memegangi kedua tangan dan kaki gw. Yang botak memegang kaki, sedangkan yang gendut memegang kedua tangan gw sambil menghisap puting susu gw. Tidak berapa lama kemudian Om Wahya mulai mengarahkan kontolnya yang besar ke lubang memek gw. Dan ternyata, yang tidak gw duga sebelumnya, rasanya ternyata sangat nikmat. Benar-benar berbeda dengan suami gw. Namun karena malu, gw terus berontak sampai Om Wahya mulai mengoyangkan kontolnya dengan gerakan yang kasar, tapi entah kenapa gw justru merasa kenikmatan yang luar biasa, sehingga tanpa sadar gw berhenti berontak dan mulai mengikuti irama goyangnya.

Melihat itu kedua teman Om Wahya tertawa dan mengendurkan pegangannya. Mendengar tawa mereka, gw sadar namun mau memberontak lagi gw merasa tanggung, sehingga yang terjadi adalah gw terlihat seperti sedang berpura-pura mau berontak namun walau dilepaskan gw tetap tidak berusaha melepaskan diri dari om wahya.

Tidak lama kemudian Om Wahya membalikkan tubuh gw dalam posisi doggie tanpa melepaskan miliknya dari kemaluan gw. Melihat itu, tanpa dikomando si gendut langsung memasukkan kontolnya ke mulut gw. Gw berusaha berontak, namun si gendut menjambak gw dengan keras, sehingga gw menurutinya. Gw benar-benar mengalami sensasi yang luar biasa, sehingga beberapa saat kemudian gw mengalami orgasme yang luar biasa yang belum pernah gw alami sebelumnya. Tubuh gw menjadi lemas dan jatuh tertelungkup. Namun tampaknya Om Wahya belum selesai, sehingga genjotannya dipercepat sampai kemudian dia mencapai kelimaks dan memuntahkan spermanya ke dalam rahim gw.

Begitu Om Wahya mencabutnya, si botak langsung memasukkan kemaluannya ke dalam milik gw tanpa memberi waktu untuk istirahat. Tidak lama kemudian si gendut mencapai kelimaks, dia menekan kemaluannya ke dalam mulut gw dan tanpa aba- aba, langsung menembakkan spermanya ke dalam mulut gw. Banyak sekali spermanya yang gw rasakan di mulut gw, namun ketika gw hendak membuang sperma itu, Om Wahya yang gw lihat sedang duduk beristirahat berkata.
“Jangan dibuang dulu, cepet kamu kumur-kumur mani itu yang lama… pasti nikmat… ha.. ha.. ha..”
Dan seperti seekor kerbau yang bodoh, gw menurutinya berkumur dengan seperma itu. Sementara si botak terus mengocok kontolnya di dalam kemaluan gw, gw melihat Om Wahya masuk ke dalam rumah gw dan keluar kembali dengan membawa sebuah terong besar yang gw beli tadi pagi untuk gw masak serta sebuah kalung mutiara imitasi milik gw. Tidak berapa lama kemudian si botak mencapai kelimaks dan gw pun terjatuh lemas di atas pasir tersebut. Melihat temannya sudah selesai, Om Wahyamenghampiri gw sambil memaksa gw kembali ke posisi merangkak.

“Sambil menunggu tenaga kita kembali pulih, mari kita lihat hiburan ini..” katanya sambil memasukkan terong ungu yang sangat besar itu ke dalam vagina gw. Tentu saja gw terkejut dan berusaha memberontak, tetapi kedua temannya segera memegangi gw. Dan tidak lama kemudian, “Bless..!” terong itu masuk 3/4-nya ke dalam vagina gw. Rasa sakitnya benar-benar luar biasa, sehingga gw menggoyang-goyangkan pantat gw ke kiri dan kanan. “Lihat anjing ini.. ekornya aneh.. ha… ha… ha…” kata si tukang bangunan.

“Sekarang kamu merangkak keliling halaman belakang ini, ayo cepat..!” kata si tukang bangunan. Dengan perlahan gw merangkak, dan ternyata rasanya benar-benar nikmat.
Karena rasa geli-geli nikmat itu, sedikit-sedikit gw berhenti, tetapi setiap gw berhenti dengan segera mereka mencambuk pantat gw. Tidak berapa lama gw mencapai kelimaks, melihat itu mereka tertawa. Om Wahya kemudian menghampiri gw, lalu mulai memasukkan kalung mutiara imitasi yang sebesar kelereng tadi satu persatu ke dalam lubang anus gw.

Gw kembali menjerit, tetapi dengan tenang dia berkata, “Tahan dikit ya.., nanti enak kok..!” Sampai akhirnya, kemudian kalung itu tinggal seperempatnya yang terlihat, lalu sambil menggenggam sisa kalung tersebut dia berkata. “Sekarang kamu maju pelan-pelan..” Dan ketika gw bergerak, kembali kalung itu tercabut pelan-pelan dari anus gw sampai habis. Begitulah mereka mempermainkan gw sampai kemudian mereka siap memperkosa gw lagi berulang-ulang sampai sore hari, dan anehnya setiap mereka kelimaks gw pun turut orgasme dengan arti gw menikmati diperkosa.

Malam harinya ketika suami gw pulang, gw sama sekali tidak melaporkan kejadian tersebut kepadanya, ga tau entah kenapa!mungkin saking nikmatnya ngentot bareng 3 buruh bangunan sehingga pemerkosaan tersebut terus terjadi berulang-ulang setiap gw sedang tidak kuliah. Dan setiap memperkosa, buruh bangunan ini selalu menyelingi dengan mengerjai gw dengan cara yang aneh-aneh, dan itu berlangsung sampai dapur gw selesai dibangun! Sunguh nikmatnya diperkosa buruh bangunan lho tubuh mereka kekar dan tenaga meraka sangat kuat dalam melakukan hubungan sex! Patut kalian coba lho tapi gw ga tanggung akibatnya! Hihihihi… salam cerita sex dewasa!

Kunjunggi juga artikel CERITA DEWASA DENGAN BANTAL

Cerita Sex | Ngentot Di Kolam Renang Umum

$
0
0

Cerita Sex | Ngentot Di Kolam Renang Umum – Cerita Sex Kolam Renang, Cerita Ngentot Di kolam, Cerita Mesum Dikolam Renang, Cerita Hot Mandi Telanjang, Cerita Bugil Hot Di Kolam Umum, Cerita Dewasa Ngentot Di kolam, Cerita Abg Telanjang di Kolam, Kumpulan Cewek Mandi Di kolam, Kumpulan Tante Girang Berenang di Kolam, Koleksi Janda Bugil di Kolam.

B7Ea1PoCYAAp1LW

Hari ini hari minggu, di siang hari yang pana di sudut kota Surabaya, aku sedang berkejaran dengan waktu dan bus kota. Peluh mengalir membasahi wajah dan baju, dalam hatiku aku bertekad untuk tidak datang terlambat hari ini. Penting bagiku untuk dating tepat waktu hari ini, sebab aku tidak ingin mengecewakan dosen yang sudah berulang kali memarahiku. Entah kenapa hari ini semuanya tampak tidak bersahabat denganku. Terminal bus yang terlalu ramai dengan orang-orang seolah-olah mengatakan bahwa aku harus datang lebih awal lagi jika tidak ingin terlambat.

“Aku akan datang tepat waktu hari ini atau tamatlah sudah semua persiapan pada hari ini,” selorohku dalam hati.

Bus yang kutunggu akhirnya dating juga, namun kayaknya hari ini lebih penuh dari biasanya, aku bergegas berdesakan dan masuk ke dalam bis tanpa ac yang baunya bercampur-campur antara bau keringat yang tengik dan bau penumpang yang tidak mandi hari ini kurasa. Tapi dengan membulatkan tekad akhirnya aku berhasil naik dan seperti sudah di duga aku tidak mendapatkan tempat duduk hari ini.

“Hmm, pasti ada pria tampan yang mau memberikan tempat duduk kepada gadis manis hari ini,” pikirku samil menoleh kiri dan kanan mencari pria yang dimaksud.

Namun akhirnya aku harus berdiri sampai bus berhenti di depan falkutasku. Oh My God! Aku terlambat lagi hari ini. Kali ini keterlaluan sekali terlambat sampai 30 menit, mana hari ini ada tes kecil lagi. Aku langsung berlari kencang setelah membayar ongkos bus ke pak kondektur. Rok lipit-lipit warna senada yang kupakai berkibar-kibar seolah ingin protes dengan kecepatan lariku. Ada seorang mahasiswa yang hampir kutabrak langsung berteriak “Sinting!!” tapi aku tak pedulu dan terus berlari. Payudara ku yang berukuran 36 B, dibungkus dengan BH merah merek Pierre Cardin tampang terguncang-guncang naik turun dengan semangatnya, ya memang potongan BH sedikit rendah dan kemeja yang kupakai agak longgar sehingga aku merasa seperti BH nya mau melorot kebawah.

Aku terus berlari dan menaiki anak tangga ke ruang kuliahku yang di lantai 4. Aku berkuliah di sebuah universitas swasta yang cukup punya nama di Surabaya. Sambil terus berlari aku kembali berpapasan dengan beberapa cowok yang sedang duduk-duduk di tangga sambil bercakap-cakap. Mereka bersuit-suit melihat aku berlari, bagiku itu justru menambah semangatku. Dengan Sepatu hak tinggi berwarna hitam menyala setinggi 6 cm tidak mengurangi kegesitan ku. Aku sudah berada di ujung tangga ketika kusadari para cowok kurang ajar itu mungkin mengintip dari bawah tangga.

“Sialan!!” umpatku dalam hati, mereka pasti tahu aku mengenakan celana dalam merah hari ini.

Akhirnya dengan segala perjuangan aku akhir sampai ke depan ruangan kelas, aku kemudian mengetok pintu, masuk dan langsung ke bangku yang masih kosong di belakang.

Aku masih terengah-engah ketika Pak Eko, demikian nama dosenku, meneriaki namaku dengan keras.

“YESSY!!, KAMU TAHU INI SUDAH JAM BERAPA???,” aku sampai meloncat kaget mendengar teriakan itu.
“AYO KAMU KEDEPAN DULU SINI,” aku mengumpat dalam hati kemudian dengan berat langkah menuju ke depan kelas.

Aku berdiri di depan kelas menghadap anak-anak yang tiba-tiba menjadi ramai seolah di depan kelas ada sesuatu yang aneh. Pak Eko menatapku dengan dingin, matanya seolah ingin menjelajahi tubuhku, napasku masih sangat terengah-engah dan akibatnya payudaraku bergerak naik turun seiring dengan napas ku. Kemeja putih yang aku pakai memang agak longgar tapi terbuat dari kain yang cukup tipis, sehingga samar-samar pasti terlihat warna BH ku yang menyolok, ah tapi cuek sajalah. Aku langsung mengecek ke bawah untuk melihat apakah pakaian yang aku pakai harus ditata jika tidak semestinya,

“Semuanya tampak rapi,” pikirku cepat.
“Haah, ternyata ada noda keringat basah yang tampak seperti bunga di kedua sisi ketiakku. Shit!!” kataku dalam hati.
“Maaf Pak Eko hari ini saya terlambat karena bus sangat lama datangnya,” aku berkata cepat namun berusaha untuk tidak memicu kemarahannya.
“Ya, saya tahu tapi hari ini kita sedang tes, dan kamu tahu aturannya kan bahwa ikut tes ini merupakan kewajiban sebelum UAS atau kamu tidak akan lulus pelajaran saya jika tidak mengikuti tes ini,” jelas Pak Eko tegas.
“Kamu setelah kuliah ini harap menemui saya di kantor, kamu harus ikut tes susulan atau kamu tidak akan pernah lulus,” lanjutnya.
“Ya pak,” jawabku cepat.

Mata kuliah Pak Eko merupakan suatu mata kuliah yang sangat penting untuk mengambil mata kuliah lain karena tercantum hampir dalam setiap prasyarat mata kuliah lain. Dengan tidak lulus mata kuliah ini kemungkinan semester depan aku hanya dapat mengambil 1 mata kuliah saja yang lain semua terkena prasyarat.

“Aku anak yang bertekad baja, aku harus lulus mata kuliah ini!!,” tekadku dalam hati.

Pak Eko, umur 32 tahun, perawakan besar tinggi dan berkumis, kulitnya agak sawo matang tapi cukup putih untuk ukuran lelaki. Statusnya sudah cerai dengan istrinya dan sekarang hanya tinggal sendirian di salah satu kawasan elit di Surabaya, sebenarnya Pak Eko orang kaya dia punya usaha sampingan Rumah Walet di beberapa tempat. Tidak jelas mengapa ia mau menjadi dosen yang bayarannya hanya beberapa juta sebulan. Yang jelas orangnya ramah dan punya banyak teman. Teman saya pernah memergoki pak Eko di salah satu pub elit bersama temannya setelah di tanyai katanya urusan bisnis.

Oh ya, namaku Yessy, aku cewek berusia 20 tahun. Sekarang kuliah semester 3 jurusan ekonomi, tubuhku langsing tapi berisi. Rambutku sebahu dan lurus seperti iklan yang di re-bonding itu lho. Banyak orang bilang aku cantik dan bukan saja orang hanya bilang, tapi aku sendiri bekerja paruh waktu sebagai SPG di berbagai tempat dan juga sebagai pagar ayu. Pokoknya untuk urusan pamer wajah dan badan aku pasti di ajak. Bukan apa apa sebenarnya, tetapi memang itulah kelebihanku. Aku punya banyak teman cowok maupun cewek aku orang yang pintar bergaul atau memang aku cantik sehingga banyak di kerubungi cowok yang sekedar senang atau memang menginginkan sesuatu, bukan hanya cantik lho, tapi juga seksi.

Dadaku cukup padat berisi dan sesuai dengan postur tubuhku yang tinggi 162 cm dan berat 50 Kg, Kukira itu ukuran ideal yang di inginkan setiap wanita. Walaupun aku orang nya sering berada dimuka umum tapi aku sebenarnya agak pemalu, aku tidak berani berbicara sambil menatap mata orang, hanya kadang-kadang aku harus PeDe karena di bayar untuk itu. Tentu bukan hanya payudara ku saja yang indah, kulitku juga putih dan betisku mulus menantang setiap mata yang mampu menjelajahinya. Aku rajin merawatkan tubuh di berbagai salon kecantikan karena menurut bosku supaya lebih bernilai jual, entah apa maksudnya. Mungkin supaya penjualan produknya semakin besar atau supaya sering dipakai jadi SPG.

“Yessy, hari ini bapak tidak sempat ke kantor lagi karena ada urusan penting yang tidak bisa di tunda. Kalau kamu betul pingin ikut tes ini, nanti hubungi bapak agak sore ya. Kalau lain kali bapak sudah enggak bisa kasih tes lagi, atau kamu mengulang aja tahun depan ya?” ucapan Pak Eko membuyarkan lamunan ku.

Ternyata di kelas tinggal aku sendirian. Entah sejak kapan bubar, kayaknya aku terlalu banyak melamun hari ini.

“Saya mau lulus semester ini pak, bagaimana kalau bapak tidak sempat nanti sore saja tes nya bahkan kalau di rumah bapak sekalipun saya bersedia yang penting bapak mau meluangkan waktu untuk saya” kataku gugup karena pikiranku baru terputus dan kacau.
“Kamu tahukan nomor HP bapak kan? Ya sudah nanti sore bapak tunggu ya,” Lanjut pak Eko cepat langsung bergegas pergi.

SubChapter 1b. Ketika semuanya di awali dengan ‘manis’

Sudah jam empat sore ketika rangkaian kuliah hari ini selesai, aku tidak sempat pulang lagi, sambil melirik jam guess di tangan kiriku, janjiku dengan Pak Eko adalah jam 4.15 aku harus bergegas sebelum terlambat lagi, tidak usah melapor ke rumah lagi tokh tidak ada orang di rumah ku. Aku tinggal sendiri karena aku sebenarnya bukan orang Surabaya, aku anak luar pulau, aku tinggal sendirian di rumah kontrakan kecil yang tetangganya pun aku tidak berapa kenal. Keberanianku tinggal sendirian semata karena tekadku kuliah di Surabaya. Ya aku memang cewek bertekad baja.

“Aku naik ojek sajalah ke rumah Pak Eko biar tidak terlambat” pikirku.

Benar juga tidak sampai 10 menit aku sudah berdiri di depan sebuah rumah mewah berlantai 2 Pak Eko juga kebetulan baru pulang sehingga kami sama-sama masuk ke rumah. Pak Eko kemudian meminta waktu untuk mandi sebentar dan mempersilakan saya duduk di sofa berbulu putih yang tampaknya mahal. Begitu pak Eko hilang dari pandangan mataku aku berdiri dan melihat-lihat sekelililing.

Aku terkagum-kagum melihat koleksi lukisan pak Eko yang indah-indah. Tiba-tiba ada geraman di belakangku, entah dari mana datangnya tapi dua ekor doberman besar sudah ada di belakangku dalam jarak kurang dari satu meter. Doberman-doberman tersebut cukup besar dan tinggi. Mereka mulai menggeram-geram dan maju perlahan. Aku takut sekali tapi aku tidak berani lari karena pasti di kejar dan bisa di gigit. Aku hanya maju ke dinding dan diam mungkin anjing itu akan menganggap aku bukan ancaman dan pergi. Aku merasa mereka makin mendekat mungkin hanya 1/4 meter lagi. Aku ingin berteriak tapi takut mereka jadi tambah galak lagipula pak Eko kemungkinan tidak mendengar dari kamar mandi. Aku cuma menutup mata dan berharap yang indah-indah.

Dalam kegelapan tiba-tiba semua hening, anjing-anjing itu pasti sudah pergi, aku mencoba membuka mata dan menoleh ketika tiba-tiba terasa napas hangat di… Astaga!! di bagian atas belakang lutut. Salah satu doberman itu sudah begitu dekatnya sehingga napasnya dapat di rasakan pada kulitku yang mulus itu. Ia mulai menjilat-jilat bagian belakang pahaku, semakin lama semakin ke atas. Aku mulai merasa geli tapi tidak berani bergerak sedikitpun, jilatan itu menjadi semakin liar seolah-olah pahaku ada rasanya, yah.. mungkin bau dari kemaluanku, dan keringat yang mengering. Aku pernah menonton TV yang mengatakan bahwa binatang suka tertarik dengan bau kelamin lawan jenisnya sebelum memulai hubungan seks. Jilatan itu semakin naik sampai ke sela-sela paha bagian belakang dan mulai mengenai celana dalamku.

“Ooohh, celana dalamku pasti basah nih” pikirku.

Ludahnya terasa sekali banyaknya dan hangat serta geli. Aku mulai merasa terangsang karena jilatan itu. Doberman tersebut semakin bersemangat. Kayaknya ia tertarik dengan celana dalam merahku karena ia sudah tidak menjilati paha lagi tapi sudah menjilat celana dalamku. Kurasakan kemaluanku basah karena cairan kemaluanku sendiri deras mengalir seiring dengan ekstasi kenikmatan yang aku rasakan.

Aku tiba-tiba terpikir bagaimana kalau celana dalamku di korbankan saja ke anjing itu, tapi bagaimana dengan anjing satunya yang menonton bagaimana kalau ia mau juga tapi kayaknya, oh syukur lah, hanya tinggal seekor saja. Aku memberanikan diri untuk mengangkat rok dan melucuti celana dalamku. Anjing itu menurut aja untuk menunggu seolah sudah tahu kalau celana dalam itu akan menjadi mainannya. Ia mundur dan membiarkan aku melucuti celana dalamku. Celana itu meluncur turun dengan cepat dan kulempar yang jauh. Tak disangka anjing itu langsung mengejar celana dalam itu dan memberi aku tempat kosong dan waktu untuk lari. Aku langsung lari dan mencari tempat yang aman.

“Harus tempat yang tidak dapat di jangkau anjing tersebut,” Pikirku cepat.

Kulihat di kebun belakang ada bangunan menyerupai air mancur dan letaknya cukup tinggi tapi harus dipanjat sedikit. Aku langsung lari kesana dan memanjat lalu berdiri diatasnya. Akhirnya aman juga, begitu pak Eko selesai mandi aku langsung berteriak minta tolong. Anjing itu juga tampaknya sibuk dengan celana dalamnya, sudah hampir di telan dan di gigit-gigit.

“Harganya Rp 200.000, mati aku, baru beli lagi,” pikirku.

Tiba-tiba aku panik bagaimana menjelaskan semua ini ke pak Eko ya? Lagipula sekarang ia harus turun dibantu oleh pak Eko karena tidak mungkin dia meloncat ke bawah, Bagaimana kalau kelihatan dari bawah oleh pak Eko kalau aku tidak mengenakan celana dalam? Atau haruskan dia berterus terang saja tokh pak Eko juga akan tahu kalau aku tidak pakai celana dalam?

Tiba-tiba pak Eko muncul dari dalam rumah dan berkata “Lho Yessy, kamu kok di atas sana?”
“Menghindari anjing bapak” jawabku.
“Anjingnya sudah bapak usir keluar ayo bapak bantu turunin kamu” kata pak Eko sembari maju mendekati.
“Saya bisa sendiri kok saya lompat aja” jawabku lagi.

Aku ogah ketahuan kalau enggak pakai celana dalam. Pak Eko bersikeras mau membantu aku turun jadi dia pergi mengambilkan kursi untukku. Akhirnya sampai juga di bawah lagi sekarang tinggal mengambil celana dalam itu yang pasti sudah di tinggalkan anjingnya di lantai. Mataku langsung cepat menyapu lantai mencari benda itu sebelum terlihat pak Eko. Aku sedang sibuk memeriksa lantai ketika pak Eko datang lagi sambil berkata,

“Ini punyamu ya?” ditangannya terjulur sebuah celana dalam merah ku yang sudah basah kuyup dan penuh gigitan. Ini sangat memalukan masak celana dalam saya di pegang pak Eko terus basah lagi.
“Iya pak, semua itu gara-gara anjing bapak, terima kasih pak,” jawabku gugup sambil menyambar benda itu dari tangan pak Eko.
“Nanti bapak ganti deh, maafkan anjing bapak” kata pak Eko sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Berdiri di depan pak Eko dengan rok sependek ini dengan kenyataan tidak mengenakan celana dalam membuatku terangsang lagi. Cairan kemaluanku pasti menetes ke lantai nih, “Oohhh aku sudah tidak tahan lagi” pikirku dalam hati.

Benar aja dugaanku tiba-tiba setitik cairan menetes kelantai di iringi tetes berikutnya. Hal ini terlihat jelas oleh pak Eko yang kebetulan sedang menunduk.

“Oh, kamu pingin pipis ya? Itu ada kamar mandi. Bapak tidak punya celana dalam wanita buat gantinya tapi kalau mau bapak ngajak kamu ke mal untuk beli gantinya sekarang,” tawar pak Eko.

Saya tidak menjawab langsung aja ngeloyor ke kamar mandi. Pak Eko memandangku sampai aku masuk ke kamar mandi.

“Bapak-bapak boleh keluar sekarang” ucap pak Eko.

Tampak dari sebuah ruangan sebelah yang dibatasi kaca cermin 1 arah keluarlah beberapa orang laki-laki setengah baya. Salah satu dari mereka tampaknya kaya dan peranakan tionghoa. Kelihatannya Ia businessman yang sukses. Sedangkan yang lain kelihatan adalah kaki tangannya.

“Pak Bobi, bagaimana anjing saya pak? Anjing ini khusus di latih di Eropa untuk meniduri wanita yang ditemuinya sangat hebat dan ahli di bidangnya. Tawaran saya 750 juta masuk akal sekali kan pak?” jelas Pak Eko.
“Seperti yang telah bapak saksikan sendiri dia dari belakang cermin tadi, anjing-anjing tersebut mampu mendekati dan melakukan inisitiaf sendiri, mereka bisa mencium bau kemaluan wanita dari jarak berkilo-kilo jika bapak mau pun dia bisa berhubungan seks dengan wanita tanpa perlu di bimbing asal wanita tersebut tidak melawan dan telanjang,” lanjut pak Eko jelas.
“Okelah kita deal aja yang penting kamu harus kasih saya 1 show sebagai complimentary dan sekaligus melihat kemampuannya,” Pak Bobi berkata sambil menepuk pundak pak Eko, “Dan saya mau wanita tadi yang dipergunakan dalam show itu, dia tampak putih dan merangsang serta seksi saya suka dia,” lanjut pak Bobi.

Pak Bobi langsung pamit dan keluar di depan sudah menunggu sebuah BMW seri 7 terbaru berwarna hitam gress dengan supir yang berpakaian putih-putih. BMW itu melaju cepat meninggalkan kediaman pak Eko.

Sementara itu Yessy sudah selesai mencuci dan mengelap kering kemaluannya yang basah akibat jilatan anjing tersebut. Celana dalam itu tidak jadi dipakai kembali karena jijik dengan ludah dan lendir dari anjing terebut, ia bahkan akan membuangnya jika sudah dapat yang baru. Tentu saja ia suka dengan ucapan pak Eko yang berjanji untuk menggantinya dengan yang baru. Ia keluar dengan rok tanpa celana dalam. Terasa dingin karena angin bertiup di bawah kemaluannya. Ide mengenai jalan-jalan di mal tanpa mengenakan celana dalam cukup memalukan rasanya apalagi lelaki yang menemaninya mengetahui hal itu. Tapi tidak ada pilihan lain demi tes yang harus di kerjakan hari ini. Demi kelulusan yang dia cita-citakan selama ini.

Pak Eko menghampiri dia sambil membawakan segelas besar juice leci yang tampaknya enak dan dingin.

“Sebagai rasa bersalah saya ini hidangan sekadarnya, maaf kalau tidak ada makanan, nanti keluar makan aja sekalian sekarang di minum dulu lalu saya tunggu di mobil” tukas pak Eko.

Aku minum dengan cepat sampai tumpah sedikit di kemejaku tepat di bagian payudara sebelah kiri rasa dingin langsung menyergap ke dalam. Aku tidak sempat ke kamar mandi lagi langsung kulap saja pakai tangan dan berlari ke mobil yang sudah menunggu di depan.

SubChapter 1c. Di mal, permainan di mulai.

“Kamu ulang aja tahun depan ya” ucapan pak Eko membuyarkan keheningan di mobil, “Maaf walau ada kejadian tadi tapi semuanya kan berawal dari keterlambatan kamu” lanjutnya.
“Saya harus lulus apapun caranya” pintaku. Apapun caranya.
“Kalau begitu nanti tesnya lisan aja di mal ok, kan kamu bilang apapun caranya” tawar pak Eko.
“Ok” kataku cepat seolah tidak ingin dia berubah pikiran.

Begitu turun dari parkir aku langsung berjalan menuju department store sementara pak Eko ikut di belakangku. Pak Eko mengisyaratkan agar Yessy mengikuti dia dan seolah sudah tahu jalan pak Eko langsung menuju ke tempat penjualan underwear di department store tersebut. Agak kagum namun di telan aja kekaguman itu, perhatian Yessy tertuju di setumpuk celana dalam yang bermerek sama dengan BH nya saat ini. Ia sudah menemukannya ketika seorang pelayan mengatakan bahwa celana dalam tersebut boleh di coba di kamar pas. Hal itu sedikit aneh bukan? Seharusnya celana dalam tidak boleh di coba? Ah tapi persetan dengan keanehan itu yang penting aku sekarang sudah kedinginan dan sudah mulai terangsang lagi.

Kamar pas itu pas di sudut dengan cermin di dua sisi. Agak sempit tapi cukup terang berlantai karpet. Ia mengunci pintu dengan baik dan mulai membuka roknya. Tampak kemaluannya menyembul sedikit berwarna kemerahan dan tampak basah mengkilap dibawah siraman lampu. Ia mengangkat sebuah kakinya ke atas sebuah dudukan yang ada di ruang ganti tersebut sambil memeriksa kemaluannya yang basah. Rambut kemaluannya nampak cukup lebat dan subur sekali. Kemaluannya memiliki bibir yang mungil yang mampu mengundang semua “kumbang” untuk berduyun-duyung mengerubunginya. Bukan hanya “kumbang” bahkan mungkin kumbang juga akan berduyun-duyun mengerubunginya, mungkin siapa tahu. Bau lendir dari kemaluan sangat khas sekali setiap cewek bisa mempunyai bau yang berbeda namun seorang yang ahli dapat tetap membedakan mana bau dari kemaluan mana bau dari ketiak.

Setelah di usap-usap sampai tampak kering barulah ia mengenakan celana dalam tersebut. Astaga celana dalam itu seksi sekali di pinggulnya, kenapa tidak terpikir dari dulu ya? Dia berputar-putar sejenak untuk memastikan semuanya benar dan melangkah keluar tanpa membukanya lagi. Sampai di depan tampak pak Eko lagi bercakap-cakap dengan sang pelayan tersebut. Pak Eko memberi kode apakah cocok dan ia mengiyakan, selanjutnya uang pun berpindah tangan ke laci kasir.

“Sekarang ayo kita makan sebelum tes di mulai” perintah pak Eko sambil menggandeng tanganku, reflek aku menarik tanganku tapi kembali di pegang pak Eko kali ini agak keras sehingga aku takut dan menurut aja tokh habis ini selesai sudah.

Kami makan di sebuah café yang memiliki kursi sofa berbentuk L dan tampak sangat private mungkin karena suasana café yang agak remang-remang dan orang yang tidak banyak mungkin hanya 3 meja yang ada penghuninya kebanyakan adalah pasangan muda. Kami memilih meja di sudut dan mulai memesan makanan. Pak Eko memesan steak ayam dengan segelas nescafe dan aku memesan salad semangka, nasi goreng special dan Lemon Tea. Aku betul-betul lapar sehingga begitu di tawari makanan ini aku mengangguk aja. Aku sedang menunggu pesanan ketika tiba-tiba aku merasa ada tangan di bawah rokku.

Tangan pak Eko yang kasar meraba pahaku yang mulus. Aku mau berteriak tapi tidak enak kalau Cuma pak Eko tidak sengaja benar kan. Aku memandang pak Eko ketika tiba-tiba pak Eko menciumku. Aku langsung kaget dan mundur sambil berkata

“Maaf, Bapak jangan begitu” tapi pak Eko membalas dengan mengatakan bahwa tes nya akan saya beri sekarang.

Tiba-tiba terpikir bahwa bisa saja tes di ganti dengan pelukan dan kencan kilat seperti yang biasa di halalkan di kalangan dosen tertentu. Ah menurut sajalah. Tangan Pak Eko mulai merajalela dan semakin ke atas meraba daerah kemaluanku. Kontan aku basah lagi karena merasa nikmat dan geli, aku mulai menuruti permainan pak Eko ketika aku tersadar kami sedang ada di mal, didalam café dan sedang menanti makanan, dan mungkin saja ada orang yang melihat. Saya berusaha memberitahu dan melihat kalau-kalau ada yang melihat tapi sia-sia. Jari pak Eko sudah berada di dalam celana dalamku di gosok-gosokan ke kemaluanku yang basah. Rangsangan yang diberikan semakin hebat aku mulai tenggelam dan merintih nikmat.

Tiba-tiba Pelayan entah bagaimana sudah ada di dekat situ. Bagaimana kalau dia melihat kami berciuman? Ah itu sudah jelas dan mungkin lumrah. Tapi bagaimana kalau ia melihat tangan pak Eko berada di bawah rok ku? Tiba-tiba semua kembali biasa lagi pak Eko dan aku menerima makanan kami dan mengucapkan terima kasih. Pelayan itu meninggalkan kami sesaat kemudian. Pak Eko kemudian menunjukan jarinya yang basah oleh lendir kemaluanku. Basah sekali sampai aku kaget dan malu apa iya aku jadi sebasah itu. Lendir itu betul berbau khas ketika di dekatkan ke hidungku. Aku malu sekali belum pernah semalu ini di depan umum. Apalagi ketika pak Eko mencium bau lendir tersebut dekat hidungnya. Dunia rasanya mau runtuh aja. Tiba-tiba pak Eko tersenyum dan menatapku dan berkata kamu lulus tes nomor satu.

Tiba-tiba entah kenapa aku pingin pipis setelah selesai makan, mungkin karena cairan yang aku minum terlalu banyak sejak tadi. Aku mengatakan hal itu kepada pak Eko dan meminta izin kebelakang. Pak Eko mempersilakan aku langsung lari ke kamar mandi terdekat. Eh.. Ternyata sesampaiku disana kamar mandinya sedang out of order karena mungkin sedang di bersihkan, aku tidak menyerah dan naik ke lantai berikutnya yang ini juga out of order. Sementara otot lubang kencingku mulai berteriak-teriak seperti lagi kebakaran,

“Tolong kucurkanlah airnya, siram api itu” kalau andaikata otot tersebut bisa bicara.

Sepertinya kencingnya sudah diujung mau meluncur keluar ketika aku sedang menaiki eskalator ke lantai berikutnya, disini malah kamar mandinya tidak ada. Akhirnya dengan langkah gontai dan menahan pipis yang semakin mendesak aku kembali ke café dengan harapan pak Eko mengetahui letak toilet yang lain. Pak Eko masih minum kopi ketika aku sampai dan langsung duduk kembali.

“Semua toilet rusak pak” jawabku putus asa.
“Buka saja celana dalammu dan pipis disini” kata pak Eko ringan seolah-olah jawaban itu sangat bijaksana.

Wajahku memerah seketika mendengar jawaban itu, malu rasanya saking hebatnya sampai-sampai pipisku muncrat sedikit.

“Bagaimana mungkin pak” Jeritku pelan,
“Buka dulu celana dalam kamu dan taruh di atas meja” perintah pak Eko.

Hatiku langsung berdegup kencang dan wajahku menjadi semakin merah. Tapi aku takut dan mengikuti aja pak Eko. Aku mengangkat rokku sedikit dan melucuti celana dalam ku sambil duduk sambil berharap cemas tidak ada orang di café itu yang tahu. Celana dalam itu kuserahkan ke pak Eko yang kemudian di taruh di atas meja. Selanjutnya aku menunggu instruksi pak Eko. Pak Eko mengambil gelas kosong bekas lemon tea yang tadi kuminum dan menyodorkannya ke aku, sambil berkata,

“Kamu pipis aja ke gelas ini, tokh tidak ada yang tahu kalau itu lemon tea atau pipis kamu”.

Hatiku langsung copot mendengar perintah itu. Tapi ya mungkin itu satu-satunya jalan. Meja tempat kami duduk bukan tipe tertutup cuma saja karena kursi sofa sehingga posisi meja menutupi ku sampai batas dada dan juga meka tersebut cukup lebar Ya cukup tertutup dan rendah sehingga orang tidak mudah melihat apa yang terjadi di bawah meja tapi kalau ada yang menjulurkan kepala di bawah meja pasti akan terlihat pemandagan indah.

Aku menerima gelas tersebut dengan tangan gemetar selanjutnya aku memposisikan duduk ku ke ujung kursi agar bisa meletakan gelas di bawah kemaluanku. Aku tidak berapa jelas dimana posisi gelas apakah sudah tepat atau belum yang pasti aku harus membuka paha agak lebar, tangan kanan ku memegang gelas dan tangan kiri ku membuka bibir kemaluanku lebar-lebar, gelas kuposisikan tepat di mulut bibir kemaluanku dan tiba-tiba pak Eko berkata,

“Jangan pipis dulu jaga aba-aba dari saya, dan jangan pipis terlalu kuat bunyinya itu lho bisa memancing perhatian orang,”

Saya kemudian memandang sekeliling tampak ada beberapa laki-laki yang duduk berhadapan tapi tidak memperhatikan kami. Andaikata mereka menundukan badan kebawah sudah pasti mereka melihat jarak meja kami Cuma 1,5 meter saja. Mereka tepat berhadapan dengan kami, tadinya mereka tidak ada entah kenapa bisa berada di situ.

“Oke Yessy, kalau sudah siap saya hitung sampai 3 dan kamu mulai pipis, 1.. 2.. 3” demikian aba-aba dari pak Eko.

Aku pipis dengan perlahan tapi stabil, muncratan pertama agak keluar dan membasahi jariku dan mungkin juga lantai, tapi begitu pipis keluar lancar sudah tidak tumpah lagi. Aku betul-betul sudah tidak tahan lagi terlambat semenit pasti aku sudah pipis di kursi sofa tersebut. Tiba-tiba pak Eko memanggil pelayan di meja sebelah, aku baru mengeluarkan 1/3 dari seluruh kencingku, ketika pelayan tersebut dengan sigap mendatangi mejaku.

Tiba-tiba aku sadar celana dalamku sudah tidak ada di atas meja. Celana dalam tersebut berada 1/2 meter di depan mejaku siapapun yang mengambilnya akan tahu aku sedang pipis ke dalam sebuah gelas, dan dia pasti akan mendapatkan pemandangan yang sangat indah. Bibir kemaluan yang terbuka, gelas yang berisi separuh cairan pipis kekuningan, dan lubang kemaluan yang memancarkan pipis kekuningan, pertunjukan yang cukup indah bukan hanya untuk kelas café,

“Tolong ambilkan celana nona ini jatuh di depan itu pak” pak Eko meminta tolong pelayan untuk mengambil celana dalam yang jatuh di depan meja kami.

Pelayan itu membungkuk dan mengambil celana dalam itu. Semua terjadi begitu cepat sampai aku tidak sempat menghentikan kegiatan ini. Dalam hati aku mau pingsan aja, pasti pelayan itu melihat aku pipis, oh tidak, pelayan itu kemudian berdiri dan sambil tersenyum sambil menyodorkan celana dalam itu ke saya, kedua tangan saya sedang sibuk di bawah ketika saya disodori celana dalam itu. Pelayan itu wajahnya merah karena malu dia kayaknya kaget sekali ketika tadi memungut celana itu.

“Taruh aja di meja itu, terima kasih pak” jawabku menahan malu dan mukaku merah.
“Kamu ini bagaimana sih Yes, masak orang sudah angkat barang kamu, kasih baik-baik masak kamu suruh taruh di meja itu kan celana dalam yang tidak sepatutnya berada di meja” sergap pak Eko, “Terima dengan kedua tangan kamu, berdiri dan membungkuk sendikit sambil mengucapkan terima kasih, ayo cepat!!” lanjut pak Eko setengah marah-marah.

“Tapi..,” kencingku meluncur lebih deras dan tidak berdaya, tanganku tidak mungkin kuangkat, Aku sadar pak Eko sedang mempermalukan ku di depan pelayan ini.
“Tapi saya tidak bisa pak” pintaku memohon.
“Ya, sudah selesaikan dulu kerjamu baru terima celana itu dan lakukan seperti yang saya perintahkan” lanjut pak Eko penuh wibawa.

Rasanya seperti setahun ketika akhirnya aku selesai memuntahkan seluruh kencing ke dalam gelas, tepat segelas penuh. Aku jadi sadar gelas ini harus kuangkat ke atas meja supaya kedua tanganku kosong. Aku mengangkat gelas itu dengan gemetar kutaruh di atas meja dan kemudian aku berdiri dan menerima celana dalam itu dan mengangguk terima kasih.

Pelayan itu sepertinya melihat semua yang terjadi ketika dia tersenyum penuh arti kepadaku sambil menyodorkan celana dalam tersebut.

“Minumannya sudah tidak diminum lagi non, biar saya angkat” pelayan itu berkata penuh arti seolah-olah tidak tahu apa-apa.
“Sabar dulu belum habis diminum, ada apa buru-buru, ayo Yessy, habiskan dulu minuman kamu” Pak Eko berkata seolah tidak terjadi apa-apa juga.

Yessy langsung syok begitu melihat segelas penuh kencingnya sendiri dalam satu-satunya gelas yang berisi “minuman”. Matanya menoleh ke pak Eko sambil berharap pak Eko tidak memaksa dia untuk meminum “minumam” dalam gelas itu.

“Ayo habiskan kalau kurang manis bisa tambah gula” sambil mengambil sedotan di atas meja dan memasukan nya ke dalam gelas tersebut.

Aku malu sekali harus meminum air kencing sendiri dalam gelas tinggi yang di beri sedotan lagi dan bukan saja itu melainkan di saksikan juga oleh 2 orang yang satu bahkan aku tidak tahu namanya dan mereka juga tahu bahwa itu adalah air kencingku sendiri. Tanganku gemetar memegang gelas yang hangat dan memasukan sedotan ke mulutku. Rasanya seperti berabad-abad dan kedua orang di depanku menunggu dengan penuh senyuman melihat aku minum.

Rasanya sedikit asin dan baunya sangat pesing. Warnanya kuning dan penuh busa. Nasi goreng di perutku rasanya mau keluar semua ketika cairan kuning itu mulai membasahi tenggorokanku dan lambungku. Minum segelas penuh rasanya lama sekali bahkan aku di paksa menghisap sampai habis tuntas dan menjilat gelas tersebut. Pelayan tersebut mengambil gelas tersebut dan diangkat ke atas sambil berkata

“Wah, nona ini hebat ya minumnya, mau tambah lagi”
“Tiiidak..,” Tangisku.

Kami membayar lalu keluar dari Café diiringi ucapan terima kasih dari pelayan tersebut sambil berkata

“Lain kali datang lagi ya”.

Aku hampir pingsan ketika pelayan tersebut membisikan sesuatu ke telingaku.

“Gelas itu tidak akan pernah ku cuci akan di taruh di atas pajangan dan di beri tulisan ‘Yessy meminumnya sampai Habis’ tiap kali kamu datang aku akan menceritakan peristiwa ini kepada tamu yang ada”

Lututku langsung lemas.

Kunjunggi juga artikel lain nya di Cerita Sex Mesum

Foto Bugil Anak ABG Pake Gaun Toge Gede

$
0
0

Foto Bugil Anak ABG Pake Gaun Toge Gede – Foto Hot Artis Pake Gaun, Foto Telanjang Tante Montok Baju Gaun, Foto Mesum Toge Gede Punya ABG, Foto Sexy ABG Cantok Toge Gede, Foto Ngentot Cewek Abg Toge Gede, Kumpulan Foto Bugil Toge Gede Punya Cabe-cabean, Koleksi Foto Sexy Anak Abg udah Punya Nenen Menonjol, Foto Aksi Berani Abg Bareng Gaul Toge Nongol.

abc

Sebelum saya akan memberikan artikel yang saya maksud seperti di atas, saya akan memperkenalkan diri saya, nama saya john. ada yang kenal pasti nya kalian pada gak kenal saya. sebab saya orang nya gak humoris tapi suka di candain oleh temen-temen agar saya ketawa ngakak.

abc

ok ini ada beberapa contoh foto yang akan saya share kepada kalian semua yang mencari toge-toge yang aman gede yang udah dimiliki oleh anak abg, yang seharusnya belum begitu menonjol di usia nya. Tapi entah kenapa kebanyakan anak cewek abg jaman sekarang toge nya udah pada bisa di panen atau di petik. berikut ulasan foto-foto nya. selamat menikmati… hahaha

abc

Kunjunggi juga artikel Foto Bugil Ngemut lain nya


Cerita Mesum Indahnya Ngewe Di Pantai

$
0
0

Cerita Mesum Indahnya Ngewe Di Pantai –  Usia saya 22 tahun, tinggal di kota S. Tinggi saya sekitar 160 cm, berat 50 kg. Saya berkacamata minus tapi lebih sering memakai contact lens. Rambut hitam di-highlight merah pendek sebahu, kulit saya kuning langsat sebagaimana warna kulit keturunan China pada umumnya. Untuk ukuran payudara, seperti yang saya bilang tadi, rata- rata, tapi cukup bulat dan padat. Kecuali paha saya.. ukurannya lumayan tapi proporsional kok. Dari itu semua yang paling saya sukai adalah leher saya yang jenjang dan sensitif serta pinggul saya yang membuat siluet tubuh saya lebih ‘pas’. Anyway, setelah jalan beberapa menit, sampailah saya di pantai itu.

abc

dimulai Saat itu masih pagi, sekitar jam 6.30. Aku ingin berbagi cerita ngentot 17 tahun terbaru saat Matahari mulai muncul di ufuk timur. Setelah aku bangun darti tidurku yang nyaman di hotel sekitar pantai itu maka saat itulah awal dimana cerita ngentot 17 tahun terbaru ini terjadi. Yuk kita terusin dan lanjutin gimana kelanjutan cerita ini.

Kebetulan cottage ini mempunyai pantai yang secluded tapi indahnya luar biasa. Saya berlibur sendirian di sini karena memang tujuannya untuk menyendiri, mumpung kuliah juga masih libur. Itung-itung refreshing dari kehidupan kota yang bising. Setelah mengenakan bikini pink, mengambil novel, sunglasses Armani, akhirnya berangkat juga saya ke pantai tersebut.

Oh ya, sebenarnya risih juga mendeskripsikan bagian tubuh sendiri, tapi rasanya kurang pas kalau ‘blank’ tidak ada bayangan apa-apa. Bukan seperti yang anda bayangkan, nothing special in me.. everything’s in average size.

Masih sepi sih kalau pagi begini, mungkin orang-orang masih baru bangun atau sedang breakfast. Biasanya di pantai ini memang sudah umum orang bertelanjang, malah jika ada yang ingin ‘ML’ disitu pun tidak dilarang kok. Karena tidak ada partner dan tidak ada pikiran kesitu, sayapun cuek saja, pokoknya mau santai nih ceritanya. Setelah menggelar handuk pantai, saya pun rebahan, tengkurap sambil baca novel Harlequin yang saya bawa tadi. Saya memang penggemar novel Harlequin, jadi ke mana- mana bawaannya novel- novel itu saja. Ceritanya bagus, sering nyerempet-nyerempet malah, dan itu yang bikin tambah asyik.

Baru 10-15 menitan tenggelam dalam novel, tiba-tiba saya terganggu dengan bayangan yang menutupi halaman yang sedang saya baca. Kontan saja saya langsung mendongak sambil mengernyit silau. Maklumlah, sunglasses saya kacanya tidak begitu gelap, jadi kadang masih sedikit silau. Akhirnya bersuara juga tuh si pemilik bayangan,
“Sorry, Do I interrupt you?”.
“Yes, if you keep standing there,” jawabku judes, abis kesel sih konsentrasiku terganggu.

Mendengar jawaban ketus begitu orang tersebut tidak marah, malah tersenyum dan bergeser ke sampingku dan berbaring di situ.
“Kalo di sini nggak menggangu kan?” tanyanya.
“Oh, nggak pa-pa kok,” jawabku sambil tersenyum.
Abis dia cakep sih, badannya tinggi atletis, dadanya bidang dan rambutnya kecoklatan, kalau warna mata sih masih belum kelihatan, abis sunglasses yang dia pakai gelap sekali. Dia memakai celana renang Speedo yang segitiga, warna biru muda, sexy sekali. Dijejerin cowok cakep begini lumayan asyik sih tapi nervous juga, akhirnya novel tetap dibuka tapi tidak kebaca isinya. Sejauh ini dia masih cuek saja, tidak melakukan tindakan apa-apa.

Tiba- tiba dia duduk (sedari tadi tiduran) dan menyapa saya,
“Hai, saya Steve. Nama kamu siapa dari tadi kok diem terus, emangnya novelnya seru bener ya?” Lumayan seru sih, sebelum kamu datang, batinku.
“Ah nggak kok biasa aja. Kenalin, saya Sandra.”
“Nama kamu manis deh, persis ama orangnya,” jawab Steve.
Saya cuma tersenyum sambil say thank’s saja dan mulai berpikir kalau orang ini ada maunya kali. Benar saja, dia minta tolong untuk mengoleskan suntan oil di punggungnya.

Nih orang berani amat.. siapa takut. Saya ambil botol minyak dari tangannya lalu saya tuangkan sedik it di tangan dan saya oleskan ke punggungnya. Sambil senyam-senyum dia bilang kalau olesan saya mantap dan rasanya tangan saya cocok sekali di badannya. Tuh kan para cowok memang hobby ngegombal. Saya kira setelah itu selesai, ternyata tidak semudah itu lolos darinya. Karena saya sudah membantunya akhirnya dia menawarkan untuk mengoleskan suntan oil itu ke badan saya.

Alasannya sih karena dia lihat saya belum memakainya dan sayang kalau kulit saya yang mulus ini terbakar sinar matahari. Kembali sikap yang ‘gentleman’ menang. Pertama sih, dia mengoleskan di punggung saya, pelan- pelan sambil dipijat. Enak banget deh rasanya. Karena ada tali bikini, dia bilang nggak enak kalau nggak dilepas dan dia menawarkan untuk membantu melepaskan ikatan tali bikiniku. Namanya bikini kan cuma seutas tali pegangannya, topless deh saya sekarang. Sudah telanjur basah sih, terusin saja.

Sambil memijat-mijat, Steve bilang kalau dia suka sekali terhadap pinggul saya dan dia pijat pelan- pelan. Saya pun mengerang pelan, karena saya pinggul saya cukup sensitif, jangankan dipijat, dielus saja bisa bikin on kok. Melihat respon saya, Steve malah tambah berani.

Karena dapat lampu hijau, tangannya pun mulai turun ke paha saya yang makin panas dingin. Ternyata tangannya yang pada awalnya mengelus paha, mulai mencari-cari. Otomatis saya buka kaki saya dan dia mulai menyingkap tali celana bikini saya. Jarinya yang besar itu berusaha masuk ke lubang kemaluan saya. Mana mungkin saya diam. Saya memang enjoy sih dikasih permainan jari oleh cowok, tapi tidak terlalu suka masturbasi. Tangan Steve yang licin karena minyak, tambah licin lagi kena juice dari liang senggama saya.

Setelah 10 menit bermain dengan jari Steve yang diwarnai dengan desahan dan teriakan dari mulut saya akhirnya saya mendapatkan orgasme.
“You owe me one,” kata Steve sambil tersenyum manis.
“OK, it’s your turn to get one too,” jawabku.
Sudah terlihat kejantanan Steve yang mengeras dan mengintip di bagian atas Speedo- nya. Kelihatan sekali size-nya yang di atas rata-rata, sudah faktor genetis kali ya kalau average size-nya orang bule di atas orang Asia.

Anyway, performa tetap lebih penting daripada ukuran khan? Para cowok setuju nggak nih? Saya mulai melepas celana bikini saya dan dia pun melepas celana renangnya. Wow.. nggak kuat nih.. ternyata benar dugaan semula. Dan nggak cuman gede tapi juga keras. Setelah menjilati kejantanannya sebentar, akhirnya saya membimbingnya masuk ke ‘sarang’nya. “Aaahh..” kita berdua menjerit (untung masih sepi) “Gila, memek kamu rapat amat.. licin tapi rapat,” kata Steve.

Tidak cuma Steve yang keenakan, saya juga sih. Rasanya punya dia seperti masuk sampai mentok deh, 20 cm sih, diameternya besar lagi. Steve senang mmemainkan payudara saya. Dicium, dipilin-pilin, dicubit dan dielus-elus. Selama ini saya di atas, dia menikmati tiap goyangan naik turun yang saya buat. Dia terlihat enjoy sambil menyaksikan gerakan payudara saya yang seirama dengan goyangan tubuh saya, semakin terasa saat dia ikut bergoyang seirama dengan saya. Tiba-tiba dia berguling dan membuat saya berada di bawahnya. Kaki saya diangkat ke bahunya dan dia memasukkan kejantanannya lebih dalam lagi.

Saya pun semakin menjerit-jerit liar,
“Aaahh.. Steve please, cepetin dong.. ahh.. oh.. oh..”
Keringat membasahi tubuh kami berdua. Sexy sekali kelihatannya, tubuh kami mengkilap oleh keringat dan minyak di bawah siraman sinar matahari pagi.
Steve merasakan otot-otot kewanitaan saya mengejang dan sesaat kemudian muncratlah cairan hangat dari dalam, bersamaan dengan itu Steve pun mencabut kemaluannya dan memuntahkan isinya di atas perut dan payudara saya.

Warm, smells good dan taste good too. Saya ratakan cairan steve di kedua payudara saya dan setelah itu saya jilati jari-jari saya yang basah.
“Kamu keliahatan sangat seksi dan menantang saat kamu menjilati jari-jarimu, enak kan maniku?” tanya Steve.
“Sungguh nikmat dan membuatku seakan melayang di langit ketujuh,” jawabku sambil tersenyum nakal.

Kami berdua berbaring sejenak dan kemudian memutuskan untuk berenang di pantai. Sungguh nikmat bercinta pada pagi hari di alam terbuka.

Kunjunggi juga artikel Cerita Mesum Janda lain nya

Cerita Dewasa Gairah NgeSeks Dokter Beautiful

$
0
0

Cerita Dewasa Gairah NgeSeks Dokter Beautiful – Bagaimana Penilaian Anda sendiri, terserah percaya atau tidak, tetapi kisah ini benar-benar terjadi. Waktu itu kalau tidak salah sekitar akhir tahun 2009 yang lalu, saat saya diharuskan melakukan medical check up di sebuah klinik kesehatan di Jakarta, guna memenuhi persyaratan agar diterima bekerja di sebuah perusahaan dan kebetulan saya juga diajak teman saya untuk mengikuti program asuransi jiwa karena dia adalah agen dari salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia, jika tidak salah nama perusahaannya adalah AIA.

Cerita Dewasa

Sebenarnya saya malas melakukan medical check up ini. Pasti lagi-lagi cuma cek darah, air seni, dan kotoran saja. Kemudian diperiksa oleh dokter memakai stetoskop untuk menyakinkan bahwa saya terkena penyakit atau tidak. Itu saja menurut saya, tidak ada yang lain. Dokter yang akan memeriksa saya paling-paling juga dokter cowok, mana sudah tua lagi.

Dengan sekali-sekali menguap karena jenuh karena sudah hampir setengah jam saya menunggu dokter yang tak kunjung datang. Padahal saya sudah melalui proses medical check up yang pertama, yaitu pemeriksaan darah, air seni, dan kotoran. Beberapa kali saya menanyakan pada orang di loket pendaftaran dan selalu memperoleh jawaban sama, yaitu agar saya sabar sebab dokternya dalam perjalanan dan mungkin sedang terjebak macet. Saya melihat arloji di tangan saya. Akhirnya saya memutuskan bahwa kalau dokternya tidak juga datang limabelas menit lagi, maka saya akan pulang saja ke rumah.

Dengan menarik nafas kesal, saya memandangi sekeliling saya. Tahu-tahu mata saya tertumbuk pada seorang wanita yang baru saja masuk ke dalam klinik tersebut. Amboi, cantik juga dia. Saya taksir usianya sekitar 35 tahun. Tetapi alamak, tubuhnya seperti cewek baru duapuluhan. Kencang dan padat. Payudaranya yang membusung cukup besar itu tampak semakin menonjol di balik kaos oblong ketat yang ia kenakan.

Gumpalan pantatnya di balik celana jeans-nya yang juga ketat, teramat membangkitkan selera. Batinku, coba dokternya dia ya. Tidak apa-apa deh kalau harus diperiksa berjam-jam olehnya. Akan tetapi karena rasa bosan yang sudah menjadi-jadi, saya tidak memperhatikan wanita itu lagi. Saya kembali tenggelam dalam lamunan yang tak tentu arahnya.

“Mas, silakan masuk. Itu dokternya sudah datang.” Petugas di loket pendaftaran membuyarkan lamunan saya. Saat itu saya sudah hendak memutuskan untuk pulang ke rumah, mengingat waktu sudah berlalu limabelas menit. Dengan malas-malasan saya bangkit dari bangku dan berjalan masuk ke ruang periksa dokter.

“Selamat malam”, suara lembut menyapa saat saya membuka pintu ruang periksa dan masuk ke dalam. Saya menoleh ke arah suara yang amat menyejukkan hati itu. Saya terpana, ternyata dokter yang akan memeriksa saya adalah wanita cantik yang tadi sempat saya perhatikan sejenak. Seketika itu juga saya menjadi bersemangat kembali.
“Selamat malam, Dok”, sahut saya. Ia tersenyum. Aah, luluhlah hati saya karena senyumannya ini yang semakin membuatnya cantik.
“Oke, sekarang coba kamu buka kaos kamu dan berbaring di sana”, kata sang dokter sambil menunjuk ke arah tempat tidur yang ada di sudut ruang periksa tersebut.

Saya pun menurut. Setelah menanggalkan kaos oblong, saya membaringkan diri di tempat tidur. Dokter yang ternyata bernama Dokter S itu menghampiri saya dengan berkalungkan stetoskop di lehernya yang jenjang dan putih.
“Kamu pernah menderita penyakit berat? Tipus? Lever atau yang lainnya?” Tanyanya. Saya menggeleng.

“Sekarang coba kamu tarik nafas lalu hembuskan, begitu berulang-ulang ya.” Dengan stetoskopnya, Dokter S memeriksa tubuh saya. Saat stetoskopnya yang dingin itu menyentuh dada saya, seketika itu juga suatu aliran aneh menjalar di tubuh saya. Tanpa saya sadari, saya rasakan, batang kemaluan saya mulai menegang. Saya menjadi gugup, takut kalau Dokter S tahu.

Tapi untuk ia tidak memperhatikan gerakan di balik celana saya. Namun setiap sentuhan stetoskopnya, apalagi setelah tangannya menekan-nekan ulu hati saya untuk memeriksa apakah bagian tersebut terasa sakit atau tidak, semakin membuat batang kemaluan saya bertambah tegak lagi, sehingga cukup menonjol di balik celana panjang saya.

“Wah, kenapa kamu ini? Kok itu kamu berdiri? Terangsang saya ya?” Mati deh! Ternyata Dokter S mengetahui apa yang terjadi di selangkangan saya. Aduh! Muka ini rasanya mau ditaruh di mana. Malu sekali!

“Nah, coba kamu lepas celana panjang dan celana dalam kamu. Saya mau periksa kamu menderita hernia atau tidak.” Nah lho! Kok jadi begini?! Tapi saya menurut saja. Saya tanggalkan seluruh celana saya, sehingga saya telanjang bulat di depan Dokter S yang bak bidadari itu.

Gila! Dokter S tertawa melihat batang kemaluan saya yang mengeras itu. Batang kemaluan saya itu memang tidak terlalu panjang dan besar, malah termasuk berukuran kecil. Tetapi jika sudah menegang seperti saat itu, menjadi cukup menonjol.

“Uh, burung kamu biar kecil tapi bisa tegang juga”, kata Dokter S serasa mengelus batang kemaluan saya dengan tangannya yang halus. Wajah saya menjadi bersemu merah dibuatnya, sementara tanpa dapat dicegah lagi, batang kemaluan saya semakin bertambah tegak tersentuh tangan Dokter S. Dokter S masih mengelus-elus dan mengusap-usap batang kemaluan saya itu dari pangkal hingga ujung, juga meremas-remas buah zakar saya.

“Mmm.. Kamu pernah bermain?” Saya menggeleng. Jangankan pernah bermain. Baru kali ini saya telanjang di depan seorang wanita! Mana cantik dan molek lagi!

“Aahh..” Saya mendesah ketika mulut Dokter S mulai mengulum batang kemaluan saya. Lalu dengan lidahnya yang kelihatannya sudah mahir digelitiknya ujung kemaluan saya itu, membuat saya menggerinjal-gerinjal. Seluruh batang kemaluan saya sudah hampir masuk ke dalam mulut Dokter S yang cantik itu. Dengan bertubi-tubi disedot-sedotnya batang kemaluan saya. Terasa geli dan nikmat sekali. Baru kali ini saya merasakan kenikmatan yang tak tertandingi seperti ini.

Dokter S segera melanjutkan permainannya. Ia memasukkan dan mengeluarkan batang kemaluan saya dari dalam mulutnya berulang-ulang. Gesekan-gesekan antara batang kemaluan saya dengan dinding mulutnya yang basah membangkitkan kenikmatan tersendiri bagi saya.

“Auuh.. Aaahh..” Akhirnya saya sudah tidak tahan lagi. Kemaluan saya menyemprotkan cairan kental berwarna putih ke dalam mulut Dokter S. Bagai kehausan, Dokter S meneguk semua cairan kental tersebut sampai habis.
“Duh, masa baru begitu saja kamu udah keluar.” Dokter S meledek saya yang baru bermain oral saja sudah mencapai klimaks.

“Dok.. Saya.. baru pertama kali.. melakukan ini..” jawab saya terengah-engah.
Dokter S tidak menjawab. Ia melepas jas dokternya dan menyampirkannya di gantungan baju di dekat pintu. Kemudian ia menanggalkan kaos oblong yang dikenakannya, juga celana jeans-nya. Mata saya melotot memandangi payudara montoknya yang tampaknya seperti sudah tidak sabar ingin mencelat keluar dari balik BH-nya yang halus. Mata saya serasa mau meloncat keluar sewaktu Dokter S mencopot BH-nya dan melepaskan celana dalamnya.

Astaga! Baru sekarang saya pernah melihat payudara sebesar ini. Sungguh besar namun terpelihara dan kencang. Tidak ada tanda-tanda kendor atau lipatan-lipatan lemak di tubuhnya. Demikian pula pantatnya. Masih menggumpal bulat yang montok dan kenyal. Benar-benar tubuh paling sempurna yang pernah saya lihat selama hidup saya. Saya rasakan batang kemaluan saya mulai bangkit kembali menyaksikan pemandangan yang teramat indah ini.

Dokter S kembali menghampiri saya. Ia menyodorkan payudaranya yang menggantung kenyal ke wajah saya. Tanpa mau membuang waktu, saya langsung menerima pemberiannya. Mulut saja langsung menyergap payudara nan indah ini. Sambil menyedot-nyedot puting susunya yang amat tinggi itu, mengingatkan saya waktu saya menyusu pada ibu saya selagi kecil. Dokter S adalah wanita yang kedua yang pernah saya isap-isap payudaranya, tentu saja setelah ibu saya saat saya masih kecil.

“Uuuhh.. Aaah..” Dokter S mendesah-desah tatkala lidah saya menjilat-jilat ujung puting susunya yang begitu tinggi menantang. Saya permainkan puting susu yang memang amat menggiurkan ini dengan bebasnya. Sekali-sekali saya gigit puting susunya itu. Tidak cukup keras memang, namun cukup membuat Dokter S menggelinjang sambil meringis-ringis.

Tak lama kemudian, batang kemaluan saya sudah siap tempur kembali. Saya menarik tangan Dokter S agar ikut naik ke atas tempat tidur. Dokter S memahami apa maksud saya. Ia langsung naik ke atas tubuh saya yang masih berbaring tertelentang di tempat tidur. Perlahan-lahan dengan tubuh sedikit menunduk ia mengarahkan batang kemaluan saya ke liang kewanitaannya yang sekelilingnya ditumbuhi bulu-bulu lebat kehitaman. Lalu dengan cukup keras, setelah batang kemaluan saya masuk satu sentimeter ke dalam liang kewanitaannya, ia menurunkan pantatnya, membuat batang kemaluan saya hampir tertelan seluruhnya di dalam liang senggamanya.

Saya melenguh keras dan menggerinjal-gerinjal cukup kencang waktu ujung batang kemaluan saya menyentuh pangkal liang kewanitaan Dokter S. Menyadari bahwa saya mulai terangsang, Dokter S menambah kualitas permainannya. Ia menggerak-gerakkan pantatnya berputar-putar ke kiri ke kanan dan naik turun ke atas ke bawah. Begitu seterusnya berulang-ulang dengan tempo yang semakin lama semakin tinggi. Membuat tubuh saya menjadi meregang merasakan nikmat yang tiada tara.

Saya merasa sudah hampir tidak tahan lagi. Batang kemaluan saya sudah nyaris menyemprotkan cairan kenikmatan lagi. Namun saya mencoba menahannya sekuat tenaga dan mencoba mengimbangi permainan Dokter S yang liar itu. Akhirnya.., “Aaahh.. Ouuhh..” Saya dan Dokter S sama-sama menjerit keras. Kami berdua mencapai klimaks hampir bersamaan. Saya menyemprotkan air mani saya di dalam liang kewanitaan Dokter S yang masih berdenyut-denyut menjepit batang kemaluan saya.

Demikianlah peristiwa yang terjadi siang itu. Dan mau tahu apa hasil medical check up yang istimewa tersebut? Saya dinyatakan sehat secara fisik dan tentu saja secara mental. Apalagi secara birahi. Tentu para pembaca semua tahu maksud saya ini. Dan akhirnya saya berhasil diterima di perusahaan besar itu yang merupakan impian saya sejak lama dan saya berhasil mendapatkan asuransi policy dari AIA sekalian membantu teman saya mendapatkan komisinya.

Sayangnya, permainan saya yang menggebu-gebu tersebut dengan Dokter S merupakan pengalaman saya yang pertama sekaligus yang terakhir. Ia sepertinya menghindar apabila saya sengaja datang ke tempat praktek dokternya. Dengan alasan sibuk atau sejuta alasan lainnya, Dokter S selalu menolak menemui saya. Saya tidak tahu mengapa ia bersikap seperti itu. Biasa Aja Kok, sambil tersenyum malu.

Kunjunggi juga artikel CERITA DEWASA MESUM

CERITA SExS Ngentot Tanteku Di Dalam Warung Gubuk

$
0
0

CERITA SExS Ngentot Tanteku Di Dalam Warung Gubuk – Cerita Meki, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Ngentot, Cerita Hot, Cerita ini berawal pada tahun 1997 dan kejadian itu terjadi di rumah istri om-ku. Om-ku itu bekerja pada bidang marketing, jadi kadang bisa meninggalkan rumah sampai satu minggu lamanya, dan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka berdua bersama tiga anaknya yang masih kecil, mendirikan sebuah warung di depan rumah. Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B, berumur kira-kira 29 tahun.

Cerita Sexs

Sebenarnya dulu aku suka sekali melihat tubuh mulus tanteku, secara tidak sengaja ketika dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu atasnya tidak tertutup genteng dan tanpa berpintu, jadi kalau ada yang mandi di situ hanya dengan melampirkan handuk di tembok yang menjadikan tanda bahwa kamar mandi sedang dipakai.

Tidak sampai di situ saja, kadang tanteku ini suka memakai baju tidur yang model terusan tipis tanpa memakai BH dan itu sering sekali kulihat ketika di pagi hari. Apalagi aku sering sekali bangun pagi sudah dipastikan tanteku sedang menyapu halaman depan dan itu otomatis ketika dia menunduk menampakkan buah dadanya yang lumayan besar dan montok. Hal ini dilakukan sebelum dia menyiapkan keperluan sekolah anaknya, kalau om-ku biasanya tidak ada di rumah karena sering bertugas di luar kota selama empat hari.

Pernah aku melamunkan bagaimana rasanya jika aku melakukan persetubuhan dengan tanteku itu, namun akhirnya paling-paling kutumpahkan di kamar mandi sambil ber-onani. Rupanya anga-anganku itu dapat terkabul ketika aku sedang menumpang nonton TV di rumah tanteku pada siang hari dimana ketiga anaknya sedang sekolah dan om-ku sedang bertugas keluar kota pada pagi harinya.

Kejadian itu terjadi ketika aku sedang menonton TV sendirian yang bersebelahan dengan warung tanteku. Ketika itu aku ingin mengambil rokok, aku langsung menuju ke sebelah. Rupanya tanteku sedang menulis sesuatu, mungkin menulis barang belanjaan yang akan dibelanjakan nanti.

“Tante, Diko mau ambil rokok, nanti Diko bayar belakangan ya!” sapaku kepada tanteku. “Ambil saja, Ko!” balas tanteku tanpa menoleh ke arahku yang tepat di belakangnya sambil meneruskan menulis dengan posisi membungkuk. Karena toples rokok ketengan yang akan kuambil ada di sebelah tanteku tanpa sengaja aku menyentuh buah dadanya yang kebetulan tanpa memakai BH. “Aduh! hati-hati dong kalau mau mengambil rokok.

Kena tanganmu, dada tante kan jadi nyeri!” seru tanteku sambil mengurut-urut kecil di dadanya yang sebelah samping kirinya. Namun karena tidak memakai BH, nampak dengan jelas pentil susu tanteku yang lumayan besar itu.  “Maaf Tan, aku tidak sengaja. Begini aja deh Tan, Diko ambilin minyak supaya dada Tante tidak sakit bagaimana!” tawarku kepada tanteku. “Ya sudah, sana kamu ambil cepat!” ringis tanteku sambil masih mengurut dadanya.

Dengan segera kuambilkan minyak urut yang ada di dalam, namun ketika aku masuk kembali di dalam warung secara perlahan, aku melihat tante sedang mengurut dadanya tapi melepaskan baju terusannya yang bagian atasnya saja. “Ini Tante, minyak urutnya!” sengaja aku berkata agak keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tanteku lakukan.

Mendengar suaraku, tanteku agak terkejut dan segera merapikan bagian atas bajunya yang masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tampak gugup tanteku menerima minyak urut itu tapi tidak menyuruhku untuk lekas keluar. Tanpa membuang kesempatan aku langsung menawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku agak takut. Pelan-pelan dengan sedikit memaksa aku berhasil membujuknya dan akhirnya aku dapat ijinnya untuk mengurut namun dilakukan dari belakang.

Sedikit demi sedikit kuoleskan minyak di samping buah dadanya dari belakang namun secara perlahan pula kumemainkan jariku dari belakang menuju ke depan. Sempat kaget juga ketika tanteku mengetahui aksi nakalku. “Diko! kamu jangan nakal ya!” seru tanteku namun tidak menepis tanganku dari badannya yang sebagian ditutupi baju. Mendapati kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan secara aktif aku mulai menggunakan kedua tanganku untuk mengurut-urut secara perlahan kedua bukit kembar yang masih ditutupi dari depan oleh selembar baju itu.

“Ohh.. oohh..” seru tanteku ketika tanganku sudah mulai memegang susunya dari belakang sambil memilin-milin ujung susunya. “Jangan.. Diko.. jang..” tante masih merintih namun tidak kuacuhkan malah dengan sigap kubalikkan tubuh tanteku hingga berhadapan langsung dengan diriku. Kemudian dengan leluasa kumulai menciumi susu yang di sebelah kiri sambil masih mengurut-urut susu di sebelahnya. Kemudian aku mulai mencucupi kedua puting susunya secara bergantian dan tanteku mulai terangsang dengan mengerasnya kedua susunya.

Tidak sampai di situ, rupanya tangan tanteku mulai menjelajahi ke bawah perutku berusaha untuk memegang kemaluanku yang sudah dari tadi mengencang. Ketika dia mendapatkannya secara perlahan, dikocok-kocok batang kemaluanku secar perlahan dan tiba-tiba tanteku mengambil sikap jongkok namun sambil memegang kemaluanku yang lamayan panjang. Untuk diketahui, batang kemaluanku panjangnya kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm. Tanteku rupanya sedikit terkejut dengan ukuran kemaluanku apalagi sedikit bengkok, namun dengan sigap tapi perlahan tanteku mulai mengulum kemaluanku secara perlahan dan semakin lama semakin cepat.

“Ah.. ah.. ah.. yak.. begitu.. terus.. terus..” erangku sambil memegangi kepala tanteku yang maju mundur mengulum batang kemaluanku. Kemudian karena aku sudah tidak tahan, tubuh tante kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana tadi dia menulis, dan dengan sedikit gerakan paha tanteku kupaksa agar meregang. Rupanya tanteku masih mengenakan CD dan dengan perlahan kubuka CD-nya ke samping dan terlihatlah gundukan kemaluannya yang sudah basah.

Secara perlahan kuciumi kemaluan tanteku dan kumain-mainkan klirotisnya. “Ah.. ahh.. Diko, Tante mau keluuaarr..” Beberapa saat kemudian rupanya tanteku akan mengalami orgasme, dia langsung memegangi kepalaku agar tetap di belahan kemaluannya dan kemudian mengeluarkan cairan surganya di mulutku, “Crett.. crett.. cret..” mulutku sampai basah terkena cairan surga tanteku. Kemudian tanteku agak lemas namun masih kujilati kemaluannya yang akhirnya membangkitkan nafsu untuk bersetubuh denganku. Kuangkat tubuh tante ke bawah warung,

dan dengan sedikit agak keras aku dapat merubah posisinya menelentang di depanku, kubukakan semakin lebar kedua kakinya dan mulai kuarahkan ujung kemaluanku ke mulut lubang kemaluannya. Agak susah memang karena memang aku agak kurang berpengalaman dibidang ini namun rupanya tanteku dapat memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung kemaluanku tepat di lubang kemaluannya. “Pelan-pelan ya, Diko!” lirih tanteku sambil menggenggam kemaluanku.

Ketika baru masuk kepala kemaluanku tanteku mulai agak meringis tetapi aku sudah tidak kuat lagi dengan agak sedikit paksa akhirnya kemaluanku dapat masuk seluruhnya. “Diko.. akh..” jerit kecil tanteku ketika kumasukkan seluruh batang kemaluanku di dalam lubang kemaluannya yang lumayan basah namun agak sempit itu sambil merapatkan kedua kakinya ke pinggangku. Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur sambil meremas-remas dua susunya. Hampir tiga puluh menit kemudian gerakanku makin lama main cepat. Rupanya aku hampir mencapai puncak. “Tan.. aku.. aku mauu.. keluar..” bisikku sambil mempercepat gerakanku. “Dikeluarkan di dalam saja, Dik!” balas tanteku sambil menggeleng-gelengkan kecil kepalanya dan menggoyangkan pantatnya secara beraturan.

“Tan.. aku.. keluarr..” pekikku sambil menancapkan kemaluanku secara mendalam sambil masih memegangi susunya. Rupanya tanteku juga mengalami hal yang sama denganku, dia memajukan pantatnya agar kemaluanku dapat masuk seluruhnya sambil menyemburkan air surganya untuk ketiga kalinya. “Cret.. cret.. cret..” hampir lima kali aku memuntahkan air surga ke dalam lubang kemaluan tanteku dan itu juga di campur dengan air surga tanteku yang hampir berbarengan keluar bersamaku. “Cret.. cret.. cret.. ahh..” tanteku melengkungkan badannya ketika mengeluarkan air surga yang dari lubang kemaluannya.

Akhirnya kami tergeletak di bawah dan tanteku secara perlahan bangun untuk berdiri sambil mencoba melihat kemaluannya yang masih dibanjiri oleh air surga. “Diko! kamu nakal sekali, berani sekali kami berbuat ini kepada Tante, tapi Tante senang kok, Tante puas atas kenakalan kamu,” bisik tanteku perlahan. Aku hanya bisa terseyum, sambil menaikkan kembali celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku. Tanteku akhirnya berjalan keluar, namun sebelum itu dia masih menyempatkan dirinya untuk memegang kemaluanku yang lumayan besar ini.

Inilah pengalamanku yang pertama, dan sejak itu kami kadang mencuri waktu untuk mengulangi hal tersebut, apalagi jika aku atau tanteku ingin mencoba posisi baru dan pasti ketika Om-ku dan anak-anak tanteku berangkat sekolah. Sekarang hal itu sudah tidak kulakukan lagi karena tanteku sekarang ikut Om-ku yang mendapat tugas di daerah.

Untuk saudara-saudara sekalian yang mau membutuhkan jasaku bisa anda hubungiku lewat e-mail yang ada di sini asalkan anda adalah wanita tulen, kalau bisa seperti tanteku.

TAMAT

Kunjunggi juga artikel lain nya di Cerita Sex Ngentot

Cerita Hot Goyangan Maut Tante Meli Aduhay

$
0
0

Cerita Hot Goyangan Maut Tante Meli Aduhay – Cerita Mesum Tante Meli, Cerita Dewasa Goyangan Maut, Cerita Ngentot Tante, Cerita Sex Hot, Cerita Bugil Tante Bohay, Cerita Maut Goyangan Janda, Cerita Bokep Tante Girang, Cerita Fulgar Janda Kembang, Cerita Telanjang Seorang Gadis Bispak, Kumpulan Cerita Bugil Hot Mesum, Koleksi Video Sex Tante Meri Bahenol.

Cerita Sex

Kejadian ini adalah sebagian dari kisah nyataku, yang terjadi kurang lebih 4 tahun yang lalu. Terus terang, aku sangat menyukai wanita yang berusia 30-40 tahun, dengan kulit mulus. Bagiku wanita ini sangat menarik, apalagi jika ‘jam terbangnya’ sudah tinggi, sehingga pandai dalam bercinta. Namun sebagai pegawai swasta yang bekerja, aku memiliki keterbatasan waktu, tidak mudah bagiku untuk mencari wanita tersebut. Hal ini yang mendorong aku untuk mengiklankan diriku pada sebuah surat kabar berbahasa Inggris, untuk menawarkan jasa ‘full body massage’. Uang bagiku tidak masalah, karena aku berasal dari keluarga menengah dan gajiku cukup, namun kepuasan yang ku dapat jauh dari itu. Sehingga aku tidak memasang tarif untuk jasaku itu, diberi berapapun kuterima.

Sepanjang hari itu, sejak iklanku terbit banyak respon yang kudapat, sebagian dari mereka hanya iseng belaka, atau hanya ingin ngobrol. Di sore hari, kurang lebih pukul 18.00 seorang wanita menelponku.
“Hallo dengan Ivan?” suara merdu terdengar dari sana.
“Ya saya sendiri” jawabku.
Dan seterusnya dia mulai menanyakan ciri-ciriku. Selanjutnya, “Eh ngomong-ngomong, berapa sich panjangnya kamu punya?” katanya.
“Yah normal sajalah sekitar 18 cm dengan diameter 6 cm.” jawabku.

“Wah lumayan juga yach, lalu apakah jasa kamu ini termasuk semuanya,” lanjutnya.
“Apa saja yang kamu butuhkan, kamu pasti puas dech..” jawabku. Dan yang agak mengejutkan adalah bahwa dia meminta kesediaanku untuk melakukannya dengan ditonton suaminya. Namun kurasa, wah ini pengalaman baru buatku.

Akhirnya dia memintaku untuk segera datang di sebuah hotel “R” berbintang lima di kawasan Sudirman, tak jauh dari kantorku. Aku menduga bahwa pasangan ini bukanlah sembarang orang, yang mampu membayar tarif hotel semahal itu. Dan benar dugaanku, sebuah president suite room telah ada di hadapanku. Segera kubunyikan bel di depan kamarnya. Dan seorang pria, dengan mengenakan kimono, berusia tak lebih dari 40 tahun membukakan pintu untukku.

“Ivan?” katanya.
“Ya saya Ivan,” jawabku. Lalu ia mencermatiku dari atas hingga bawah sebelum ia mempersilakan aku masuk ke dalam. Pasti dia tidak ingin sembarang orang menyentuh istrinya, pikirku.
“OK, masuklah” katanya. Kamar itu begitu luas dan gelap sekali. Aku memandang sekeliling, sebuah TV berukuran 52″ sedang memperlihatkan blue film.

Lalu aku memandang ke arah tempat tidur. Seorang wanita yang kutaksir umurnya tak lebih dari 30 tahun berbaring di atas tempat tidur, badannya dimasukkan ke dalam bed cover tersenyum padaku sambil menjulurkan tangannya untuk menyalamiku. “Kamu pasti Ivan khan? Kenalkan saya Donna” katanya lembut.
Aku terpana melihatnya, rambutnya sebahu berwarna pirang, kulitnya mulus sekali, wajahnya cantik, pokoknya perfect! Aku masih terpana dan menahan liurku, ketika dia berkata “Lho kok bingung sich”.

“Akh enggak..” kataku sambil membalas salamnya.
“Kamu mandi dulu dech biar segar, tuch di kamar mandi,” katanya.
“Oke tunggu yach sebentar,” jawabku sambil melangkah ke kamar mandi. Sementara, suaminya hanya menyaksikan dari sofa dikegelapan. Cepat-cepat kubersihkan badanku biar wangi. Dan segera setelah itu kukenakan celana pendek dan kaos.

Aku melangkah keluar, “Yuk kita mulai,” katanya.
Dengan sedikit gugup aku menghampiri tempat tidurnya. Dan dengan bodohnya aku bertanya, “Boleh aku lepaskan pakaianku?”, dia tertawa kecil dan menjawab, “terserah kau saja..”.
Segera kulepaskan pakaianku, dia terbelalak melihatku dalam keadaan polos, “Ahk.. ehm..” dan segera mengajakku masuk ke dalam bed cover juga. “Kamu cantik sekali Donna” kataku lirih.
Aku tak habis pikir ada wanita secantik ini yang pernah kulihat dan suaminya memperbolehkan orang lain menjamahnya, ah.. betapa beruntungnya aku ini. “Ah kamu bisa saja,” kata Donna.

Segera aku masuk ke dalam bed cover, kuteliti tubuhnya satu persatu. Kedua bulatan payudaranya yang cukup besar dan berwarna putih terlihat menggantung dengan indahnya, diantara keremangan aku masih dapat melihat dengan sangat jelas betapa indah kedua bongkah susunya yang kelihatan begitu sangat montok dan kencang. Samar kulihat kedua puting mungilnya yang berwarna merah kecoklatan. “Yaa aammpuunn..” bisikku lirih tanpa sadar, “Ia benar-benar sempurna” kataku dalam hati.

“Van..” bisik Tante Donna di telingaku.
Aku menoleh dan terjengah. Ya Ampuun, wajah cantiknya itu begitu dekat sekali dengan wajahku. Hembusan nafasnya yang hangat sampai begitu terasa menerpa daguku. Kunikmati seluruh keindahan bidadari di depanku ini, mulai dari wajahnya yang cantik menawan, lekak-lekuk tubuhnya yang begitu seksi dan montok, bayangan bundar kedua buah payudaranya yang besar dan kencang dengan kedua putingnya yang lancip, perutnya yang ramping dan pantatnya yang bulat padat bak gadis remaja, pahanya yang seksi dan aah.., kubayangkan betapa indah bukit kemaluannya yang kelihatan begitu menonjol dari balik bed cover. Hmm.., betapa nikmatnya nanti saat batang kejantananku memasuki liang kemaluannya yang sempit dan hangat, akan kutumpahkan sebanyak mungkin air maniku ke dalam liang kemaluannya sebagai bukti kejantananku.

“Van.. mulailah sayang..” bisik Tante Donna, membuyarkan fantasi seks-ku padanya. Sorotan kedua matanya yang sedikit sipit kelihatan begitu sejuk dalam pandanganku, hidungnya yang putih membangir mendengus pelan, dan bibirnya yang ranum kemerahan terlihat basah setengah terbuka, duh cantiknya. Kukecup lembut bibir Tante Donna yang setengah terbuka. Begitu terasa hangat dan lunak. Kupejamkan kedua mataku menikmati kelembutan bibir hangatnya, terasa manis.

Selama kurang lebih 10 detik aku mengulum bibirnya, meresapi segala kehangatan dan kelembutannya. Kuraih tubuh Tante Donna yang masih berada di hadapanku dan kubawa kembali ke dalam pelukanku.

“Apa yang dapat kau lakukan untukku Van..” bisiknya lirih setengah kelihatan malu.
Kedua tanganku yang memeluk pinggangnya erat, terasa sedikit gemetar memendam sejuta rasa. Dan tanpa terasa jemari kedua tanganku telah berada di atas pantatnya yang bulat. Mekal dan padat. Lalu perlahan kuusap mesra sambil kuberbisik, “Tante pasti tahu apa yang akan Ivan lakukan.. Ivan akan puaskan Tante sayang..” bisikku pelan. Jiwaku telah terlanda nafsu.

Kuelus-elus seluruh tubuhnya, akhh.. mulus sekali, dengan sedikit gemas kuremas gemas kedua belah pantatnya yang terasa kenyal padat dari balik bed cover. “Oouuhh..” Tante Donna mengeluh lirih.

Bagaimanapun juga anehnya aku saat itu masih bisa menahan diri untuk tidak bersikap over atau kasar terhadapnya, walau nafsu seks-ku saat itu terasa sudah diubun-ubun namun aku ingin sekali memberikan kelembutan dan kemesraan kepadanya. Lalu dengan gemas aku kembali melumat bibirnya. Kusedot dan kukulum bibir hangatnya secara bergantian dengan mesra atas dan bawah. Kecapan-kecapan kecil terdengar begitu indah, seindah cumbuanku pada bibir Tante Donna.

Kedua jemari tanganku masih mengusap-usap sembari sesekali meremas pelan kedua belah pantatnya yang bulat pada dan kenyal. Bibirnya yang terasa hangat dan lunak berulang kali memagut bibirku sebelah bawah dan aku membalasnya dengan memagut bibirnya yang sebelah atas. ooh.., terasa begitu nikmatnya. Dengusan pelan nafasnya beradu dengan dengusan nafasku dan berulang kali pula hidungnya yang kecil membangir beradu mesra dengan hidungku. Kurasakan kedua lengan Tante Donna telah melingkari leherku dan jemari tangannya kurasakan mengusap mesra rambut kepalaku.

Batang kejantananku terasa semakin besar apalagi karena posisi tubuh kami yang saling berpelukan erat membuat batang kejantananku yang menonjol dari balik celanaku itu terjepit dan menempel keras di perut Tante Donna yang empuk, sejenak kemudian kulepaskan pagutan bibirku pada bibir Tante Donna.

Wajahnya yang cantik tersenyum manis padaku, kuturunkan wajahku sambil terus menjulurkan lidah di permukaan perutnya terus turun dan sampai di daerah yang paling kusukai, wangi sekali baunya. Tak perlu ragu.
“Ohh apa yang akan kau lakukan.. akh..” tanyanya sambil memejamkan mata menahan kenikmatan yang dirasakannya. Beberapa saat kemudian tangan itu malah mendorong kepalaku semakin bawah dan.., “Nyam-nyam..” nikmat sekali kemaluan Tante Donna. Oh, bukit kecil yang berwarna merah merangsang birahiku.

Kusibakkan kedua bibir kemaluannya dan, “Creep..” ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah kemaluan yang sudah sedari tadi becek itu.
“Aaahh.. kamu nakaal,” jeritnya cukup keras. Terus terang kemaluannya adalah terindah yang pernah kucicipi, bibir kemaluannya yang merah merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir kemaluan itu dengan mulutku. “Ooohh lidahmu.. ooh nikmatnya Ivan..” lirih Tante Donna.

Sementara aku asyik menikmati bibir kemaluannya, ia terus mendesah merasakan kegelian, persis seorang gadis perawan yang baru merasakan seks untuk pertama kali, kasihan wanita ini dan betapa bodohnya suaminya yang hanya memandangku dari kegelapan.

“Aahh.. sayang.. Tante suka yang itu yaahh.. sedoot lagi dong sayang oogghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini.
Lima menit kemudian.. “Sayang.. Aku ingin cicipi punya kamu juga,” katanya seperti memintaku menghentikan tarian lidah di atas kemaluannya.
“Ahh.. baiklah Tante, sekarang giliran Tante,” lanjutku kemudian berdiri mengangkang di atas wajahnya yang masih berbaring. Tangannya langsung meraih batang kemaluan besarku dan sekejap terkejut menyadari ukurannya yang jauh di atas rata-rata.

“Okh Van.. indah sekali punyamu ini..” katanya padaku, lidahnya langsung menjulur kearah kepala kemaluanku yang sudah sedari tadi tegang dan amat keras itu.
“Mungkin ini nggak akan cukup kalau masuk di.. aah mm.. nggmm,” belum lagi kata-kata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan burungku kearah mulutnya dan, “Croop..” langsung memenuhi rongganya yang mungil itu. Matanya menatapku dengan pandangan lucu, sementara aku sedang meringis merasakan kegelian yang justru semakin membuat senjataku tegang dan keras.

“Aduuh enaak.. oohh enaknya Tante oohh..” sementara ia terus menyedot dan mengocok batang kemaluanku keluar masuk mulutnya yang kini tampak semakin sesak. Tangan kananku meraih payudara besarnya yang menggelayut bergoyang kesana kemari sembari tangan sebelah kiriku memberi rabaan di punggungnya yang halus itu. Sesekali ia menggigit kecil kepala kemaluanku dalam mulutnya, “Mm.. hmm..” hanya itu yang keluar dari mulutnya, seiring telapak tanganku yang meremas keras daging empuk di dadanya.

“Crop..” ia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya dan lagi-lagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir kemaluannya.
“Aoouuhh.. Tante nggak tahan lagi sayang ampuun.. Vann.. hh masukin sekarang juga, ayoo..” pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan kemaluanku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi liang kemaluannya yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir kemaluannya dan mendorongnya perlahan, “Ngg.. aa.. aa.. aa.. ii.. oohh masuuk.. aduuh besar sekali sayang, oohh..” ia merintih, wajahnya memucat seperti orang yang terluka iris.

Aku tahu kalau itu adalah reaksi dari bibir kemaluannya yang terlalu rapat untuk ukuran burungku. Dan Tante Donna merupakan wanita yang kesekian kalinya mengatakan hal yang sama. Namun jujur saja, ia adalah wanita setengah baya tercantik dan terseksi dari semua wanita yang pernah kutiduri. Buah dadanya yang membusung besar itu langsung kuhujani dengan kecupan-kecupan pada kedua putingnya secara bergiliran, sesekali aku juga berusaha mengimbangi gerakan turun naiknya diatas pinggangku dengan cara mengangkat-angkat dan memiringkan pinggul hingga membuatnya semakin bernafsu, namun tetap menjaga ketahananku dengan menghunjamkan kemaluanku pada setiap hitungan kelima.

Tangannya menekan-nekan kepalaku kearah buah dadanya yang tersedot keras sementara burungku terus keluar masuk semakin lancar dalam liang senggamanya yang sudah terasa banjir dan amat becek itu. Puting susunya yang ternyata merupakan titik nikmatnya kugigit kecil hingga wanita itu berteriak kecil merintih menahan rasa nikmat sangat hebat, untung saja kamar tidur tersebut terletak di lantai dua yang cukup jauh untuk mendengar teriakan-teriakan kami berdua. Puas memainkan kedua buah dadanya, kedua tanganku meraih kepalanya dan menariknya kearah wajahku, sampai disitu mulut kami beradu, kami saling memainkan lidah dalam rongga mulut secara bergiliran. Setelah itu lidahku menjalar liar di pipinya naik kearah kelopak matanya melumuri seluruh wajah cantik itu, dan menggigit daun telinganya. Genjotan pinggulnya semakin keras menghantam pangkal pahaku, burungku semakin terasa membentur dasar liang senggama.

“Ooohh.. aa.. aahh.. aahh.. mmhh gelii oohh enaknya, Vann.. ooh,” desah Tante Donna.
“Yaahh enaak juga Tante.. oohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. genjot yang keras Tante, nikmat sekali seperti ini, oohh enaakk.. oohh Tante oohh..” kata-kataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali. Tanganku yang tadi berada di atas kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Setiap ia menekan ke bawah dan menghempaskan kemaluannya tertusuk burungku, secara otomatis tanganku meremas keras bongkahan pantatnya. Secara refleks pula kemaluannya menjepit dan berdenyut seperti menyedot batang kejantananku.

Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh Tante Donna terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, “Vann.. aahh aku nngaak.. nggak kuaat aahh.. aahh.. oohh..”
“Taahaan Tante.. tunggu saya dulu ngg.. ooh enaknya Tante.. tahan dulu .. jangan keluarin dulu..” Tapi sia-sia saja, tubuh Tante Donna menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya. Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. “Ooo.. ngg.. aahh.. sayang sayang.. sayang.. ooh enaak.. Tante kelauaar.. oohh.. oohh..” teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan kemaluannya disekeliling burungku mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang kemaluannya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.

Sementara itu makin kupercepat gerakanku, makin terdengar dengan jelas suara gesekan antara kemaluan saya dengan kemaluannya yang telah dibasahi oleh cairan dari kemaluan Tante Donna. “Aaakhh.. enakk!” desah Tante Donna sedikit teriak.
“Tante.. saya mau keluar nich.. eesshh..” desahku pada Tante Donna.
“Keluarkanlah sayang.. eesshh..” jawabnya sambil mendesah.
“Uuugghh.. aaggh.. eenak Tante..” teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam kemaluan Tante Donna.

“Hemm.. hemm..” suara itu cukup mengagetkanku. Ternyata suaminya yang sedari tadi hanya menonton kini telah bangkit dan melepas kimononya. “Sekarang giliranku, terima kasih kau telah membangkitkanku kau boleh meninggalkan kami sekarang,” katanya seraya memberikan segepok uang padaku.

Aku segera memakai pakaianku, dan melangkah keluar. Tante Donna mengantarkanku kepintu sambil sambil menghadiahkanku sebuah kecupan kecil, katanya “Terima kasih yach.. sekarang giliran suamiku, karena ia butuh melihat permainanku dengan orang lain sebelum ia melakukannya.”
“Terima kasih kembali, kalau Tante butuh saya lagi hubungi saya saja,” jawabku sambil membalas kecupannya dan melangkah keluar.

“Akh.. betapa beruntungnya aku dapat ‘order’ melayani wanita seperti Tante Donna,” pikirku puas. Ternyata ada juga suami yang rela mengorbankan istrinya untuk digauli orang lain untuk memenuhi hasratnya.

Kunjunggi juga artikel lain nya di Cerita Sex Ngentot Sama Tante

Foto Telanjang Perawan Cantik Dibawah Umur

$
0
0

Foto Telanjang Perawan Cantik Dibawah Umur – Foto Bugil Perawan, Foto Mesum Anak Dibawah Umur, Foto Ngentot Kecil-Kecil Cabe Rawin, Foto Hot Gadis Perawan, Foto Cabe-Cabean Telanjang, Foto Bispak Abg, Foto Ngentot Perawan VS Om-om, Foto Janda Mandi Hot, Foto Meki Anak Perawan, Koleksi Foto Hot Ngecrot, Kumpulan Foto Bugil Mesum Perawan.

Foto Telanjang

Berikut saya akan menyampaikan apa yang ada di benak saya, langsung saya share disini untuk tujuan mencuci mata. ada beberapa contoh dari ribuan anak abg perawan yang keperawanannya hanya dibuang bukan pada suami nya nanti. Begitu mudah nya anak jaman sekarang percaya pada pacar yang baru di kenal nya.

Foto Telanjang

Kalau sudah begini, bagaimana nanti apabila udah berumah tangga pada malam pertama, Saat-saat yang di nanti suami yang berharap masih ting-ting ternyata sebaliknya. alangkah kecewa nya para calon suami mereka nanti.

abc

Kunjunggi juga artikel Foto Bugil Ngemut Hot Kontol

Cerita Mesum Gila Dipuaskan 2 Janda Montok

$
0
0

Cerita Mesum Gila Dipuaskan 2 Janda Montok – Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot, Cerita Ngentot, Cerita Bugil, Cerita Telanjang, Cerita Bispak, Cerita janda, Cerita Telanjang, Cerita Hot Bugil, Cerita Tante Girang, Cerita Meki, Cerita Nenen, Cerita Asusila, Cerita Birahi, Cerita Ngeres, Cerita Perkosaan, Cerita Sange, Cerita Mandi Telanjang, Cerita Bokep, Cerita Lonte Kafe.

Cerita Mesum

Huf,,,! gilanya temenku tidak sopan lagi,Ih pinjem-Pinjem Hp abis baterai malah di suruh cas. Gak sopan ,tapi demi sahabat tak apa penting dia seneng tidak merasa sedih aku akan akan senyum juga.Kita kan sahabat,seberartinya sahabt mungkin akan selalu mendasar pada diriku,mengingat letak sahabat sangat berarti dalam berbagai sisi yang kita jalani di dunia maya pada ini.

Katakan sangat indah”bahwa dunia tanpa sahabat ibarat bumi tanpa pergantian hari’Dengan teman semua kita bisa ,luapkan isi hati,berbagi,muntahkahkan keluh kesah dan masih banyak lagi.ha kok nrocos sebagian itu adalah kesan ku terhadap sahabat.Setelah Hp dah ada ditanangn hari ini tiba-tiba MIss call” private number aku pikir No, temennya sahabatku kan dia biasanya tukang miss call nylonong kemana-kemana aku maklumi,jadi sesampai di aku kembali banyak yang jail, itu yang sering aku terima,iya kalau diangkat dijawab,baru di angkat sudah di futus.

Bete rasanya,mana itu pas jam-jam sibuk benar-benar menyebalkan.Pengalaman tak terkira dari miss call sudah aku anggap hal wajar,tapi kalau keseringan ya aku kira diriku artis.Wah aku pikir orang-orang yang suka begituan itu sudah kriminal dan termasuk teroris.Ini sudah bisa dijerat pasal undang-undang.Kasus”.Tapi kebanyakan setelah aku telusuri teman-teman yang ngaco dan pingin godain aku.

Ya,kalau sudah begitu aku pingin jitak-jitak kepala mereka.Tapi apa gunanya marah ya teman jail biasa iseng,kala sudah bosan paling juga berhenti.Tapi dari penganlaman miss call yang menyabalkan salah satu ternyata ada miss call yang membawa kenikmatan tiada tara.Sungguh hal yang tidak dikehendaki datang kayak kejatuhan duren.Berikut cerita seks dan cerita panas ku simak bagi yang membaca asyik kok!semoga terhibur dan sory masih acak-acakan nulisnya. Cerita ini berawal dari perkenalanku dengan seorang wanita karir, yang entah bagaimana ceritanya wanita karir tersebut mengetahui nomor kantorku.

Siang itu disaat aku hendak makan siang tiba-tiba telepon lineku berbunyi dan ternyata operator memberitau saya kalau ada telepon dari seorag wanita yang engak mau menyebutkan namanya dan setelah kau angkat.

“Hallo, selamat siang joko,” suara wanita yang sangat manja terdengar. “Helo juga, siapa ya ini?” tanyaku serius. “Namaku Karina,” kata wanita tersebut mengenalkan diri. “Maaf, Mbak Karina tahu nomor telepon kantor saya dari mana?” tanyaku menyelidiki. “Oya, aku temannya Yanti dan dari dia aku dapat nomor kamu,” jelasnya. “Ooo… Yanti,” kataku datar.

Aku mengingat kisahku, sebelumnya yang berjudul empat lawan satu. Yanti adalah seorang wanita karir yang juga ‘mewarnai’ kehidupan sex aku.

“Gimana kabarnya Yanti dan dimana sekarang dia tinggal?” tanyaku. “Baik, sekarang dia tinggal di Surabaya, dia titip salam kangen sama kamu,” jelas Karina.

Sekitar 10 menit, kami berdua mengobrol layaknya orang sudah kenal lama. Suara Karina yang lembut dan manja, membuat aku menerka-nerka bagaimana bentuk fisiknya dari wanita tersebut. Saat aku membayangkan bentuk fisiknya, Karina membuyarkan lamunanku.

“Hallo… Joko, kamu masih disitu?” tanya Karina. “Iya… Iya Mbak… ” kataku gugup. “Hayo mikirin siapa, lagi mikirin Yanti yaa?” tanyanya menggodaku. “Nggak kok, malahan mikirin Mbak Karina tuh,” celetukku. “Masa sih… Aku jadi GR deh” dengan nada yang sangat menggoda. “Joko, boleh nggak aku bertemu dengan kamu?” tanya Karina. “Boleh aja Mbak… Bahkan aku senang bisa bertemu dengan kamu,” jawabanku semangat “Oke deh, kita ketemuan dimana nih?” tanyanya semangat. “Terserah Mbak deh, Joko sih ngikut aja?” jawabku pasrah. “Oke deh, nanti sore aku tunggu kamu di Mc. Donald plasa senayan,” katanya. “Oke, sampai nanti joko… Aku tunggu kamu jam 18.30,” sambil berkata demikian, aku pun langsung menutup teleponku.

Aku segera meluncur ke kantin untuk makan siang yang sempat tertunda itu. Sambil membayangkan kembali gimana wajah wanita yang barusan saja menelpon aku. Setelah aku selesai makan aku pun langsung segera balik ke kantor untuk melakukan aktivitas selanjutnya.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, tiba saatnya aku pulang kantor dan aku segera meluncur ke plasa senayan. Sebelumnya prepare dikantor, aku mandi dan membersihkan diri setelah seharian aku bekerja. Untuk perlengkapan mandi, aku sengaja membelinya dikantin karena aku nggak mau ketemu wanita dengan tanpak kotor dan bau badan, kan aku menjadi nggak pede dengan hal seperti itu.

Tiba di Plasa Senayan, aku segera memarkirkan mobil kijangku dilantai dasar. Jam menunjukkan pukul 18.15. Aku segera menuju ke MC. Donald seperti yang dikatakan Karina. Aku segera mengambil tempat duduk disisi pagar jalan, sehingga aku bisa melihat orang lalu lalang diarea pertokaan tersebut.

Saat mataku melihat situasi sekelilingku, bola mataku berhenti pada seorang wanita setengan baya yang duduk sendirian. Menurut perkiraanku, wanita ini berumur sekitar 32 tahun. Wajahnya yang lumayan putih dan juga cantik, membuat aku tertegun, nataku yang nakal, berusaha menjelajahi pemadangan yang indah dipandang yang sangat menggiurkan apa lagi abgian depan yang sangat menonjol itu. Kakinya yang jenjang, ditambah dengan belahan pahanya yang putih dan juga montok dibalik rok mininya, membuat aku semakin gemas. Dalam hatiku, wah betapa bahagianya diriku bila yang aku lihat itu adalah orang yang menghubungiku tadi siang dan aku lebih bahagia lagi bila dapat merasakan tubuhnya yang indah itu.

Tiba-tiba wanita itu berdiri dan menghampiri tempat dudukku. Dadaku berdetuk kencang ketika dia benar-benar mengambil tempat duduk semeja dengan aku.

“Maaf apakah kamu Joko?” tanyanya sambil menatapku. “Iy… Iyaa… Kamu pasti Karina,” tanyaku balik sambil berdiri dan mengulurkan tanganku.

Jarinya yang lentik menyetuh tanganku untuk bersalaman dan darahku terasa mendesr ketika tangannya yang lembut dan juga halus meremas tangaku dengan penuh perasaan.

“Silahkan duduk Karina,” kataku sambil menarik satu kursi di depanku. “Terima kasih,” kata Karina sambil tersenyum. “Dari tadi kamu duduk disitu kok nggak langsung kesini aja sih?” tanyaku. “Aku tadi sempat ragu-ragu, apakah kamu memang Joko,” jelasnya. “Aku juga tadi berpikir, apakah wanita yang cantik itu adalah kamu?” kataku sambil tersenyum.

Kami bercerita panjang lebar tentang apapun yang bisa diceritakan, kadang-kadang kami berdua saling bercanda, saling menggoda dan sesekali bicara yang ‘menyerempet’ ke arah sex. Lesung pipinya yang dalam, menambah cantik saja wajahnya yang semakin matang.

Dari pembicaraan tersebut, terungkaplah kalau Karina adalah seorang wanita yang sedang bertugas di Jakarta. Karina adalah seorang pengusaha dan kebetulan selama 4 hari dinas di Jakarta.

“Karin, kamu kenal Yanti dimana?” tanyaku.

Yanti adalah teman chattingku di YM, aku dan Yanti sering online bersama. Dan kami terbuka satu sama lain dalam hal apapun. Begitu juga kisah rumah tangga, bahkan masalah sex sekalipun. Mulutnya yang mungil menjelaskan dengan penuh semangat.

“Emangnya Yanti menikah kapan? Aku kok nggak pernah diberitahu sih,” tanyaku penuh penasaran. “Dia menikah dua minggu yang lalu dan aku nggak tahu kenapa dia nggak mau memberi tahu kamu sebelumnya,” Jawabnya penuh pengertian. “Ooo, begitu… ” kataku sambil manggut-manggut. “Ini adalah hari pertamaku di Jakarta dan aku berencana menginap 4 hari, sampai urusan kantorku selesai,” jelasnya tanpa aku tanya.

“Sebenarnya tadi Yanti juga mau dateng tapi berhubung ada acara keluarga jadi kemungkinan dia akan datang besok harinya dia bisa dateng,” jelasnya kembali. “Memangnya Mbak Karina menginap dimana nih?” tanyaku penasaran. “Kebetulan sama kantor sudah dipesankan kamar buat aku di hotel H… “jelasnya. “Mmm, emangnya Mbak sama siapa sih?” tanyaku menyelidik. “Ya sendirilah, Joko… Makanya saat itu aku tanya Yanti,” katanya “Tanya apa?” tanyaku mengejar. “Apakah punya teman yang bisa menemaniku selama aku di Jakarta,” katanya. “Dan dari situlah aku tahu nomor telepon kamu,” lanjutnya.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul 10.25 wib, dan aku lihat sekelilingku pertokoan mulai sepi karena memang sudah mulai larut malam. Dan toko pun sudah mulai tutup.

“Jok… Kamu mau anter aku balik ke hotel nggak?” tanyanya. “Boleh, masa iya sih aku tega sih biarin kamu balik ke hotel sendirian,” kataku.

Setelah obrolan singkat, kami segera menuju parkiran mobil dan segera meluncur ke hotel H… Yang tidak jauh dari pusat pertokoan Plasa Senayan. Aku dan Karina bergegas menuju lift untuk naik ke lantai 5, dan sesampainya di depan kamarnya, Karina menawarkan aku untuk masuk sejenak. Bau parfum yang mengundang syaraf kelaki-lakianku serasa berontak ketika berjalan dibelakangnya.

Dan ketika aku hendak masuk ternyata ada dua orang wanita yang sedang asyik ngegosip dan mereka pun tersenyum setelah aku masuk kekamarnya. Dalam batinku, aku tenyata dibohongi ternyata dia nggak sendiri. Karina pun memperkenalkan teman-temannya yang cantik dan juga sex yang berbadan tinggi dan juga mempunyai payudara yang besar dia adalah Miranda(36b) sedangkan yang mempunyai badan yang teramat sexy ini dan juga berpayudara yang sama besarnya bernama Dahlia(36b). Dan mereka pun mempersilahkan aku duduk.

Tanpa dikomando lagi mereka pun perlahan-lahan memulai membuka pakaian mereka satu persatu, aku hanya bisa melotot saja tak berkedip sekali pun, tak terasa adik kecilku pun segera bangun dari tidurnya dan segera bangun dan langsung mengeras seketika itu juga. Setelah mereka telanjang bulat terlihatlah pemandangan yang sangat indah sekali dengan payudara yang besar, Karina pun langsung menciumku dengan ganasnya aku sampai nggak bisa bernafas karena serangan yang sangat mendadak itu dan aku mencoba menghentikannya.

Setelah itu dia pun memohon kepadaku agar aku memberikan kenikmatan yang pernah aku berikan sama Yanti dan kawan-kawan. Setelah itu Karina pun langsung menciumku dengan garangnya dan aku pun nggak mau tinggal diam aku pun langsung membalas ciumannya dengan garang pula, lidah kamipun beraduan, aku mulai menghisap lidahnya biar dalam dan juga sebaliknya. Sedangkan Miranda mengulum penisku ke dalam mulutnya, mengocok dimulutnya yang membuat sensasi yang tidak bisa aku ungkapkan tanpa sadar aku pun mendesah.

“Aaahh enak Mir, terus Mir hisap terus, aahh… ”

Sedangkan Dahlia menghisap buah zakarku dengan lembutnya membuat aku semakin nggak tertahankan untuk mengakhiri saja permaianan itu. Aku pun mulai menjilati vagina Karina dengan lembut dan perlahan-lahan biar dia bisa merasakan permaianan yang aku buat. Karina pun menjerit keras sambil berdesis bertanda dia menikmati permainanku itu.

Mirandapun nggak mau kalah dia menghisap
payudaranya Karina sedangkan Dahlia mencium bibir Karina agar tidak berteriak ataupun mendesis. Setelah beberapa lama aku menjilati vaginanya terasa badannya mulai menegang dan dia pun mendesah. “Jok… Akuu mauu keeluuarr.”

Nggak beberapa lama keluarlah cairan yang sangat banyak itu akupun langsung menghisapnya sampai bersih tanpa tersisa. Setelah itu aku pun langsung memasukkan penisku ke dalam vagina Karina, perlahan-lahan aku masukkan penisku dan sekali hentakan langsung masuk semua ke dalam vaginanya yang sudah basah itu. Aku pun langsung menggenjotnya dengan sangat perlahan-lahan sambil menikamati sodokan demi sodokan yang aku lakukan dan Karina pun mulai mendesah nggak karuan.

“Aaahh enak Jok, terus Jok, enak Jok, lebih dalam Jok aahh, sstt… ”

Membuat aku bertambah nafsu, goyanganku pun semakin aku percepat dan dia mulai berkicau lagi.

“Aaahh enak Jok, penis kamu enak banget Jok, aahh… ”

Setelah beberapa lama aku mengocok, diapun mulai mengejang yang kedua kalinya akupun semakin mempercepat kocokanku dan tak beberapa lama aku mengocoknya keluarlah cairan dengan sangat derasnya dan terasa sekali mengalir disekitar penisku. Akupun segera mencabut penisku yang masih tegang itu. Miranda segera mengulum penisku yang masih banyak mengalir cairan Karina yang menempel pada penisku, sedangkan Dahlia menghisap vaginanya Karina yang masih keluar dalam vaginanya dengan penuh nafsunya.

Miranda pun mulai mengambil posisi, dia diatas sedangkan aku dibawah. Dituntunnya penisku untuk memasuki vaginanya Miranda dan serentak langsung masuk. Bless… Terasa sekali kehangatan didalam vaginanya Miranda. Dia pun mulai menaik turunkan pantatnya dan disaat seperti itulah dia mulai mempercepat goyangannya yang membuat aku semakin nggak karuan menahan sensasi yang diberikan oleh Miranda.

Dahlia pun mulai menghisap payudara Miranda penuh gairah, sedangkan Karina mencium bibir Miranda dengan garangnya, Miranda mempercepat goyangannya yang membuat aku mendesah.

“Aaahh enak Mir… Terus Mir… Goyang terus Mir… Lebih dalam lagi Mir… Aaahh sstt”

Dan selang beberapa menit aku merasakan penisku mulai berdenyut,

“Mir… Aku… ingiin keeluuaarr”

Seketika itu juga muncratlah air maniku didalam vaginanya, entah berapa kali munceratnya aku nggak tahu karena terlalu nikmatnya dan diapun masih mengoyang semakin cepat. Seketika itu juga tubuhnya mulai menegang dan terasa sekali vaginanya berdenyut dan selang beberapa lama keluarlah cairan yang sangat banyak sekali, aku pun langsung mengeluarkan penisku yang sudah basah kuyup ditimpa cairan cinta.

Mereka pun berebutan menjilati sisa-sia cairan yang masih ada dipenisku, Dahlia pun langsung menjilati vaginanya Miranda yang masih mengalir cairan yang masih menetes di vaginanya. Akupun melihat mereka seperti kelaparan yang sedang berebutan makanan, setelah selang beberapa lama aku mulai memeluk Dahlia dan aku pun mulai mencium bibirnya dan mulai turun ke lehernya yang jenjang menjadi sasaranku yang mulai menari-nari diatasnya.

“Ooohh… Joko… Geelli… ” desah Dahlia.

Serangan bibirku semakin menjadi-jadi dilehernya, sehingga dia hanya bisa merem melek mengikuti jilatan lidahku.

Miranda dan Karina mereka asyik berciuman dan saling menjilat payudara mereka. Setelah aku puas dilehernya, aku mulai menurunkan tubuhnya sehingga bibirku sekarang berhadapan dengan 2 buah bukit kembarnya yang masih ketat dan kencang. Aku pun mulai menjilati dan sekali-kali aku gigit puntingnya dengan gigitan kecil yang membuat dia tambah terangsang lagi dan dia medesah.

“Aaahh enak sekali Jok… Terus Jok hisap terus Jok enak Jok aahh sstt… ”

Dahlia pun membalasnya dengan mencium bibirku dengan nafsunya dan setelah itu turun ke pusar dan setelah itu dia mulai mengulum, mengocok, menjilat penisku didalam mulutnya. Setelah dia puas aku kembali menyerangnya langsung ke arah lubang vaginanya yang memerah dan disekelilingi rambut-rambut yang begitu lebat. Aroma wangi dari lubang kewanitaannya, membuat tubuhku berdesis hebat. Tanpa menunggu lama lagi, lidahku langsung aku julurkan kepermukaan bibir vagina.

Tanganku bereaksi untuk menyibak rambut yang tumbuh disekitar selangkangannya untuk memudahkan aksiku menjilati vaginanya.

“Ssstt… Jok… Nikmat sekali… Ughh,” rintihnya.

Tubuhnya menggelinjang, sesekali diangkat menghindari jilatan lidahku diujung clitorisnya. Gerak tubuh Dahlia yang terkadang berputar-putar dan naik turun, membuat lidahku semakin menghujam lebih dalam ke lubang vaginanya.

“Joko… Gila banget lidah kamu… ” rintihnya “Terus… Sayang… Jangan lepaskan… ” pintanya.

Paha Dahlia dibuka lebar sekali sehingga memudahkan lidahku untuk menjilatnya. Dahlia menggigit bibir bawahnya seakan menahan rasa nikmat yang bergejola dihatinya.

“Oohh… Joko, aku nggak tahan… Ugh… ” rintihnya. “Joko cepet masukan penis kamu aku sudah nggak tahan nih,” pintanya.

Perlahan aku angkat kaki kanannya dan aku baringkan ranjang yang empuk itu. Batang kemaluanku sudah mulai mencari lubang kewanitaannya dan sekali hentak.

“Bleest… ” kepala penisku menggoyang vaginanya Dahlia. “Aowww… Gila besar sekali Jok… Punya kamu,” Dahlia merintih.

Gerakan maju mundur pinggulku membuat tubuh Dahlia mengelinjang hebat danm sesekali memutar pinggulnya sehingga menimbulkan kenikmatan yang luar biasa dibatang kemaluanku.

“Joko… Jangan berhenti sayang… Oogghh,” pinta Dahlia.

Dahlia terus menggoyangkan kepalanya kekanan dan kekiri seirama dengan penisku yang menghujam dalam pada lubang kewanitaannya. Sesekali Dahlia membantu pinggulnya untuk berputar-putar.

“Joko… Kamu… Memang… Jagoo… Ooohh,” kepalannya bergerak ke kiri dan ke kanan seperti orang triping.

Beberapa saat kemudian Dahlia seperti orang kesurupan dan ingin memacu birahinya sekencang mungkin. Aku berusaha mempermainkan birahinya, disaat Dahlia semakin liar. Tempo yang semula tinggi dengan spontan aku kurangi sampai seperti gerakan lambat, sehingga centi demi centi batang kemaluanku terasa sekali mengoyang dinding vagina Dahlia.

“Joko… Terus… Sayang… Jangan berhenti… ” Dahlia meminta.

Permainanku benar-benar memancing birahi Dahlia untuk mencapai kepuasan birahinya. Sesaat kemudian, Dahlia benar-benar tidak bisa mengontrol birahinya. Tubuhnya bergerak hebat.

“Joko… Aakuu… Kelluuaarr… Aaakkhh… Goyang sayang,” rintih Dahlia. Cerita Panas

Gerakan penisku kubuat patah-patah, sehingga membuat birahi Dahlia semakin tak terkendali.

“Jok… Ooo… Aaammpuunn,” rintihnya panjang.

Bersamaan dengan rintihan tersebut, aku menekan penisku dengan dalam hingga mentok dilangit-langit vagina Dahlia. Aku merasakan semburan cairan membasahi seluruh penisku.

Dahlia yang sudah mendapat kedua orgasmenya, sedangkan aku masih berusaha untuk mencari kepuasan birahiku. Posisi Dahlia, sekarang menungging. Penisku yang masih tertancap pada lubang vaginanya langsung aku hujamkan kembali ke lubang vaginanya Dahlia.

“Ooohh… Joko… Kamu… Memang… Ahli… ” katanya sambil merintih.

Kedua tanganku mencengkeram pinggul Dahlia dan menekan tubuhnya supaya penisku bisa lebih menusuk ke dalam lubang vaginanya.

“Dahlia… Vagina kamu memang enak banget,” pujiku. “Kamu suka minum jamu yaa kok seret?” tanyaku.

Dahlia hanya tersenyum dan kembali memejamkan matanya menikmati tusukan penisku yang tiada hentinya. Batang kemaluanku terasa dipijiti oleh vagina Dahlia dan hal tersebut menimbulkan kenikmatan yang luar biasa. Permainan sexku diterima Dahlia karena ternyata wanita tersebut bisa mengimbangi permainan aku.

Sampai akhirnya aku tidak bisa menahan kenikmatan yang mulai tadi sudah mengoyak birahiku.

“Dahlia… Aku mau… Keluar… “kataku mendesah. “Aku juga sayang… Ooohh… Nikmat terus… Terus… ” Dahlia merintih. “Joko… Keluarin didalam… Aku ingin rasakan semprotan… Kamu… ” pintanya. “Iya sudah… Ooogh… Aaakhh… ” rintihku.

Gerekan maju mundur dibelakang tubuh Dahlia semakin kencang, semakin cepat dan semakin liar. Kami berdua berusaha mencapai puncak bersama-sama.

“Joko… Aku… Aku… Ngaak kkuuaatt… Aaakhh” rintih Dahlia. “Aku juga sudah… Ooogh… Dahh,” aku merintih. “Crut… Crut… Crut… ” spermaku muncrat membanjiri vaginanya Dahlia.

Karena begitu banyak spermaku yang keluar, beberapa tetes sampai keluar dicelah vagina Dahlia. Setelah beberapa saat kemudian Dahlia membalikkan tubuhnya dan berhadapan dengan tubuhku.

“Joko, ternyata Yanti benar, kamu jago banget dalam urusan sex. Kamu memang luar biasa” kata Dahlia merintih. “Biasa aja kok Mbak, aku hanya melakukan sepenuh hatiku saja,” kataku merendah. “Kamu luar biasa… ” Dahlia tidak meneruskan kata-katanya karena bibirnya yang mungil kembali menyerang bibirku yang masih termangu.

Segera aku palingkan wajahku ke arah Karina dan Miranda, ternyata mereka sudah tertidur pulas mungkin karena sudah terlalu lelah, dan akupun tak kuasa menahan lelah dan akhirnya akupun tertidur pulas. Dan setelah 4 jam aku tertidur aku pun terbangun karena ada sesuatu yang sedang mengulum batang kemaluanku dan ternyata Miranda sudah bangun dan aku pun menikmatinya sambil menggigit bibir bawahku. Dan kuraih tubuhnya dan kucium bibirnya penuh dengan gairah dan akhirnya kami pun mengulang kembali sampai besok harinya. Dengan terpaksa aku menginap karena pertarunganku dengan mereka semakin seru aja.

Ketika pagi telah tiba akupun langsung ke kamar mandi di ikuti oleh mereka dan akupun mandi bareng dan permainan dimulai kembali didetik-detik ronde terakhir. Tanpa terasa kami berempat sudah naik didalam bathup, kami mandi bersama. Guyuran air dipancurkan shower membuat tubuh mereka yang molek bersinar diterpa cahaya lampu yang dipancarkan ke seluruh ruangan tersebut. Dengan halus, mereka menuangkan sabun cair dari perlengkapan bag shop punya mereka. Aku mengosok keseluruh tubuh mereka satu persatu, sesekali jariku yang nakal memilih punting mereka. Cerita Dewasa

“Ughh… Joko… ” mereka merintih dan bergerak saat aku permainkan puntignya yang memerah.

Sebelum aku meinggalkan mereka, kami berempat berburu kenikmatan. Dan entah sudah berapa kali mereka yang sedang membutuhkan kehangatan mendapatkan orgasme. Kami memburu kenikmatan berkali-kali, kami berempat memburu birahinya yang tidak kenyang.

Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 08.00 wib, dimana aku harus berangkat kerja dan pada jam seperti ini jalanan macet akupun mempercepat jalannya agar tidak terkena macet yang berkepanjangan. Aku meninggalkan Hotel H… Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan yang sudah ditinggalkan oleh permainan tadi.

Kunjunggi juga artikel Cerita Mesum Hobi Perawan

Cerita Dewasa Di Balik Rok Ketat Risca

$
0
0

Cerita Dewasa Di Balik Rok Ketat Risca – Cerita Sex, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Bugil, Cerita Telanjang. Risca adalah seorang gadis pelajar kelas 3 di sebuah SMU negeri terkemuka di kota YK. Gadis yang berusia 17 tahun ini memiliki tubuh yang sekal dan padat, kulitnya kuning langsat. Rambutnya tergerai lurus sebahu, wajahnya juga lumayan cantik.

Cerita Dewasa

Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara, ayahnya adalah seorang pejabat yang kini bersama ibunya tengah bertugas di ibukota, sedang kakak-kakaknya tinggal di berbagai kota di pulau jawa ini karena keperluan pekerjaan atau kuliah. Maka tinggallah Risca seorang diri di rumah tersebut, terkadang dia juga ditemani oleh sepupunya yang mahasiswi dari sebuah universitas negeri ternama di kota itu.

Sebagai anak ABG yang mengikuti trend masa kini, Risca sangat gemar memakai pakaian yang serba ketat termasuk juga seragam sekolah yang dikenakannya sehari-hari. Rok abu-abu yang tingginya beberapa senti di atas lutut sudah cukup menyingkapkan kedua pahanya yang putih mulus, dan ukuran roknya yang ketat itu juga memperlihatkan lekuk body tubuhnya yang sekal menggairahkan.

Penampilannya yang aduhai ini tentu mengundang pikiran buruk para laki-laki, dari yang sekedar menikmati kemolekan tubuhnya sampai yang berhasrat ingin menggagahinya. Salah satunya adalah Parno, si tukang becak yang mangkal di depan gang rumah Risca. Parno, pria berusia 40 tahunan itu, memang seorang pria yang berlibido tinggi, birahinya sering naik tak terkendali apabila melihat gadis-gadis cantik dan seksi melintas di hadapannya.

Sosok pribadi Risca memang cukup supel dalam bergaul dan sedikit genit termasuk kepada Parno yang sering mengantarkan Risca dari jalan besar menuju ke kediaman Risca yang masuk ke dalam gang.

Suatu sore, Risca pulang dari sekolah. Seperti biasa Parno mengantarnya dari jalan raya menuju ke rumah. Sore itu suasana agak mendung dan hujan rintik-rintik, keadaan di sekitar juga sepi, maklumlah daerah itu berada di pinggiran kota YK. Dan Parno memutuskan saat inilah kesempatan terbaiknya untuk melampiaskan hasrat birahinya kepada Risca. Ia telah mempersiapkan segalanya, termasuk lokasi tempat dimana Risca nanti akan dikerjai. Parno sengaja mengambil jalan memutar lewat jalan yang lebih sepi, jalurnya agak jauh dari jalur yang dilewati sehari-hari karena jalannya memutar melewati areal pekuburan.

“Lho koq lewat sini Pak?”, tanya Risca.
“Di depan ada kawinan, jadi jalannya ditutup”, bujuk Parno sambil terus mengayuh becaknya.

Dengan sedikit kesal Risca pun terpaksa mengikuti kemauan Parno yang mulai mengayuh becaknya agak cepat. Setelah sampai pada lokasi yang telah direncanakan Parno, yaitu di sebuah bangunan tua di tengah areal pekuburan, tiba-tiba Parno membelokkan becaknya masuk ke dalam gedung tua itu.

“Lho kenapa masuk sini Pak?”, tanya Risca.
“Hujan..”, jawab Parno sambil menghentikan becaknya tepat di tengah-tengah bangunan kuno yang gelap dan sepi itu. Dan memang hujan pun sudah turun dengan derasnya.

Bangunan tersebut adalah bekas pabrik tebu yang dibangun pada jaman belanda dan sekarang sudah tidak dipakai lagi, paling-paling sesekali dipakai untuk gudang warga. Keadaan seperti ini membuat Risca menjadi semakin panik, wajahnya mulai terlihat was-was dan gelisah.

“Tenang.. Tenang.. Kita santai dulu di sini, daripada basah-basahan sama air hujan mending kita basah-basahan keringat..”, ujar Parno sambil menyeringai turun dari tempat kemudi becaknya dan menghampiri Risca yang masih duduk di dalam becak.

Bagai tersambar petir Riscapun kaget mendengar ucapan Parno tadi.

“A.. Apa maksudnya Pak?”, tanya Risca sambil terbengong-bengong.
“Non cantik, kamu mau ini?” Parno tiba-tiba menurunkan celana komprangnya, mengeluarkan penisnya yang telah mengeras dan membesar.

Risca terkejut setengah mati dan tubuhnya seketika lemas ketika melihat pemandangan yang belum pernah dia lihat selama ini.

“J.. Jaangan Pak.. Jangann..” pinta Risca dengan wajah yang memucat.

Sejenak Parno menatap tubuh Risca yang menggairahkan, dengan posisinya yang duduk itu tersingkaplah dari balik rok abu-abu seragam SMU-nya kedua paha Risca yang putih bersih itu. Kaos kaki putih setinggi betis menambah keindahan kaki gadis itu. Dan di bagian atasnya, kedua buah dada ranum nampak menonjol dari balik baju putih seragamnya yang berukuran ketat.

“Ampunn Pak.. Jangan Pak..”, Risca mulai menangis dalam posisi duduknya sambil merapatkan badan ke sandaran becak, seolah ingin menjaga jarak dengan Parno yang semakin mendekati tubuhnya.

Tubuh Risca mulai menggigil namun bukan karena dinginnya udara saat itu, tetapi tatkala dirasakannya sepasang tangan yang kasar mulai menyentuh pahanya. Tangannya secara refleks berusaha menampik tangan Parno yang mulai menjamah paha Risca, tapi percuma saja karena kedua tangan Parno dengan kuatnya memegang kedua paha Risca.

“Oohh.. Jangann.. Pak.. Tolongg.. Jangann..”, Risca meronta-ronta dengan menggerak-gerakkan kedua kakinya. Akan tetapi Parno malahan semakin menjadi-jadi, dicengkeramnya erat-erat kedua paha Risca itu sambil merapatkan badannya ke tubuh Risca.

Risca pun menjadi mati kutu sementara isak tangisnya menggema di dalam ruangan yang mulai gelap dan sepi itu. Kedua tangan kasar Parno mulai bergerak mengurut kedua paha mulus itu hingga menyentuh pangkal paha Risca. Tubuh Risca menggeliat ketika tangan-tangan Parno mulai menggerayangi bagian pangkal paha Risca, dan wajah Risca menyeringai ketika jari-jemari Parno mulai menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.

“Iihh..”, pekikan Risca kembali menggema di ruangan itu di saat jari Parno ada yang masuk ke dalam liang vaginanya.

Tubuh Risca menggeliat kencang di saat jari itu mulai mengorek-ngorek lubang kewanitaannya. Desah nafas Parno semakin kencang, dia nampak sangat menikmati adegan ‘pembuka’ ini. Ditatapnya wajah Risca yang megap-megap dengan tubuh yang menggeliat-geliat akibat jari tengah Parno yang menari-nari di dalam lubang kemaluannya.

“Cep.. Cep.. Cep..”, terdengar suara dari bagian selangkangan Risca. Saat ini lubang kemaluan Risca telah banjir oleh cairan kemaluannya yang mengucur membasahi selangkangan dan jari-jari Parno.

Puas dengan adegan ‘pembuka’ ini, Parno mencabut jarinya dari lubang kemaluan Risca. Risca nampak terengah-engah, air matanya juga meleleh membasahi pipinya. Parno kemudian menarik tubuh Risca turun dari becak, gadis itu dipeluknya erat-erat, kedua tangannya meremas-remas pantat gadis itu yang sintal sementara Risca hanya bisa terdiam pasrah, detak jantungnya terasa di sekujur tubuhnya yang gemetaran itu. Parno juga menikmati wanginya tubuh Risca sambil terus meremas remas pantat gadis itu.

Selanjutnya Parno mulai menikmati bibir Risca yang tebal dan sensual itu, dikulumnya bibir itu dengan rakus bak seseorang yang tengah kelaparan melahap makanan.

“Eemmgghh.. Mmpphh..”, Risca mendesah-desah di saat Parno melumat bibirnya. Dikulum-kulum, digigit-gigitnya bibir Risca oleh gigi dan bibir Parno yang kasar dan bau rokok itu. Ciuman Parno pun bergeser ke bagian leher gadis itu.
“Oohh.. Eenngghh..”, Risca mengerang-ngerang di saat lehernya dikecup dan dihisap-hisap oleh Parno.

Cengkeraman Parno di tubuh Risca cukup kuat sehingga membuat Risca sulit bernafas apalagi bergerak, dan hal inilah yang membuat Risca pasrah di hadapan Parno yang tengah memperkosanya. Setelah puas, kini kedua tangan kekar Parno meraih kepala Risca dan menekan tubuh Risca ke bawah sehingga posisinya berlutut di hadapan tubuh Parno yang berdiri tegak di hadapannya. Langsung saja oleh Parno kepala Risca dihadapkan pada penisnya.

“Ayo.. Jangan macam-macam non cantik.. Buka mulut kamu”, bentak Parno sambil menjambak rambut Risca.

Takut pada bentakan Parno, Risca tak bisa menolak permintaannya. Sambil terisak-isak dia sedikit demi sedikit membuka mulutnya dan segera saja Parno mendorong masuk penisnya ke dalam mulut Risca.

“Hmmphh..”, Risca mendesah lagi ketika benda menjijikkan itu masuk ke dalam mulutnya hingga pipi Risca menggelembung karena batang kemaluan Parno yang menyumpalnya.
“Akhh..” sebaliknya Parno mengerang nikmat. Kepalanya menengadah keatas merasakan hangat dan lembutnya rongga mulut Risca di sekujur batang kemaluannya yang menyumpal di mulut Risca.

Risca menangis tak berdaya menahan gejolak nafsu Parno. Sementara kedua tangan Parno yang masih mencengkeram erat kepala Risca mulai menggerakkan kepala Risca maju mundur, mengocok penisnya dengan mulut Risca. Suara berdecak-decak dari liur Risca terdengar jelas diselingi batuk-batuk.

Beberapa menit lamanya Parno melakukan hal itu kepada Risca, dia nampak benar-benar menikmati. Tiba-tiba badan Parno mengejang, kedua tangannya menggerakkan kepala Risca semakin cepat sambil menjambak-jambak rambut Risca. Wajah Parno menyeringai, mulutnya menganga, matanya terpejam erat dan..

“Aakkhh..”, Parno melengking, croot.. croott.. crroott..

Seiring dengan muncratnya cairan putih kental dari kemaluan Parno yang mengisi mulut Risca yang terkejut menerima muntahan cairan itu. Risca berusaha melepaskan batang penis Parno dari dalam mulutnya namun sia-sia, tangan Parno mencengkeram kuat kepala Risca. Sebagian besar sperma Parno berhasil masuk memenuhi rongga mulut Risca dan mengalir masuk ke tenggorokannya serta sebagian lagi meleleh keluar dari sela-sela mulut Risca.

“Ahh”, sambil mendesah lega, Parno mencabut batang kemaluannya dari mulut Risca.

Nampak batang penisnya basah oleh cairan sperma yang bercampur dengan air liur Risca. Demikian pula halnya dengan mulut Risca yang nampak basah oleh cairan yang sama. Risca meski masih dalam posisi terpaku berlutut, namun tubuhnya juga lemas dan shock setelah diperlakukan Parno seperti itu.

“Sudah Pak.. Sudahh..” Risca menangis sesenggukan, terengah-engah mencoba untuk ‘bernego’ dengan Parno yang sambil mengatur nafas berdiri dengan gagahnya di hadapan Risca.

Nafsu birahi yang masih memuncak dalam diri Parno membuat tenaganya menjadi kuat berlipat-lipat kali, apalagi dia telah menenggak jamu super kuat demi kelancaran hajatnya ini sebelumnya. Setelah berejakulasi tadi, tak lama kemudian nafsunya kembali bergejolak hingga batang kemaluannya kembali mengacung keras siap menerkam mangsa lagi.

Parno kemudian memegang tubuh Risca yang masih menangis terisak-isak. Risca sadar akan apa yang sebentar lagi terjadi kepadanya yaitu sesuatu yang lebih mengerikan. Badan Risca bergetar ketika Parno menidurkan tubuh Risca di lantai gudang yang kotor itu, Risca yang mentalnya sudah jatuh seolah tersihir mengikuti arahan Parno.

Setelah Risca terbaring, Parno menyingkapkan rok abu-abu seragam SMU Risca hingga setinggi pinggang. Kemudian dengan gerakan perlahan, Parno memerosotkan celana dalam putih yang masih menutupi selangkangan Risca. Kedua mata Parno pun melotot tajam ke arah kemaluan Risca. Kemaluan yang merangsang, ditumbuhi rambut yang tidak begitu banyak tapi rapi menutupi bibir vaginanya, indah sekali.

Parno langsung saja mengarahkan batang penisnya ke bibir vagina Risca. Risca menjerit ketika Parno mulai menekan pinggulnya dengan keras, batang penisnya yang panjang dan besar masuk dengan paksa ke dalam liang vagina Risca.

“Aakkhh..”, Risca menjerit lagi, tubuhnya menggelepar mengejang dan wajahnya meringis menahan rasa pedih di selangkangannya.

Kedua tangan Risca ditekannya di atas kepala, sementara ia dengan sekuat tenaga melesakkan batang kemaluannya di vagina Risca dengan kasar dan bersemangat.

“Aaiihh..”, Risca melengking keras di saat dinding keperawanannya berhasil ditembus oleh batang penis Parno. Darah pun mengucur dari sela-sela kemaluan Risca.
“Ohhss.. Hhsshh.. Hhmmh.. Eehhghh..” Parno mendesis nikmat.

Setelah berhasil melesakkan batang kemaluannya itu, Parno langsung menggenjot tubuh Risca dengan kasar.

“Oohh.. Oogghh.. Oohh..”, Risca mengerang-ngerang kesakitan. Tubuhnya terguncang-guncang akibat gerakan Parno yang keras dan kasar. Sementara Parno yang tidak peduli terus menggenjot Risca dengan bernafsu. Batang penisnya basah kuyup oleh cairan vagina Risca yang mengalir deras bercampur darah keperawanannya.

Sekitar lima menit lamanya Parno menggagahi Risca yang semakin kepayahan itu, sepertinya Parno sangat menikmati setiap hentakan demi hentakan dalam menyetubuhi Risca, sampai akhirnya di menit ke-delapan, tubuh Parno kembali mengejang keras, urat-uratnya menonjol keluar dari tubuhnya yang hitam kekar itu dan Parno pun berejakulasi.

“Aahh..” Parno memekik panjang melampiaskan rasa puasnya yang tiada tara dengan menumpahkan seluruh spermanya di dalam rongga kemaluan Risca yang tengah menggelepar kepayahan dan kehabisan tenaga karena tak sanggup lagi mengimbangi gerakan-gerakan Parno.

Dan akhirnya kedua tubuh itupun kemudian jatuh lunglai di lantai diiringi desahan nafas panjang yang terdengar dari mulut Parno. Parno puas sekali karena telah berhasil melaksanakan hajatnya yaitu memperkosa gadis cantik yang selama ini menghiasi pandangannya dan menggoda dirinya.

Setelah rehat beberapa menit tepatnya menjelang Isya, akhirnya Parno dengan becaknya kembali mengantarkan Risca yang kondisinya sudah lemah pulang ke rumahnya. Karena masih lemas dan akibat rasa sakit di selangkangannya, Risca tak mampu lagi berjalan normal hingga Parno terpaksa menuntun gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

Suasana di lingkungan rumah yang sepi membuat Parno dengan leluasa menuntun tubuh lemah Risca hingga sampai ke teras rumah dan kemudian mendudukkannya di kursi teras. Setelah berbisik ke telinga Risca bahwa dia berjanji akan datang kembali untuk menikmati tubuhnya yang molek itu, Parno pun kemudian meninggalkan Risca dengan mengayuh becaknya menghilang di kegelapan malam, meninggalkan Risca yang masih terduduk lemas di kursi teras rumahnya.

Kunjunggi juga artikel CERITA DEWASA Janda Montok


Cerita Sexs Ngentot Dengan Teman Suamiku

$
0
0

Cerita Sexs Ngentot  Dengan Teman Suamiku – Suatu saat suami ku harus meneruskan S2nya ke luar negeri untuk tugas perusahaan . A ku mengantar kepergian suami ku sampai di bandara . Demikian sejak itu, a ku harus membiasakan hidupnya dengan jadwal tugas suami ku , suatu hari menjelang sore hari, setelah menyediakan makan malam di atas meja, yang pada saat ini harus disiapkan sendiri, sebab pembantu ku sedang pulang kampung, karena mendadak ada keluarga dekatnya di kampung yang sakit berat .

Cerita Sexs

totti, teman suami ku yang orang Italy pada waktu mereka sekolah di Inggris bersama, sedang mendapat tugas di Indonesia sementara ini tinggal dirumah . Telah hampir satu bulan totti tinggal bersama kami, istrinya tetap berada di Italy . Seperti biasanya setelah selesai makan bersama, a ku kembali kekamar dan karena udara diluar terasa panas a ku ingin mengambil shower lalu a ku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk berpancur .

Letak kamar mandi menyambung dengan kamar tidurnya . Setelah selesai mandi, a ku mengeringkan tubuh ku dan dengan hanya membung ku s tubuh ku dengan handuk mandi, a ku membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalam kamar tidur ku . Disudut seberang kamar tidur yang tidak tertutup pintunya terlihat totti sedang santai dikamarnya, rupanya dia telah selesai makan dan masuk ke kamarnya untuk nonton TV memang dia lebih senang di dalam kamar yang lantainya dilapisi karpet tebal dan udaranya dingin oleh AC .

Dengan masih dililit handuk, a ku duduk di depan meja rias untuk mengeringkan dan bersisir rambut . Pada saat itu totti ku lihat dari cermin ku mendadak bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mondar mandir di dalam ruangan kamarnya, terlihat malam ini totti agak gelisah, tidak seperti biasa yang selalu menutup pintu kamarnya, malam ini dia mondar mandir dan sekali-sekali matanya yang biru kecoklatan melihat ke arah ku yang sedang duduk menyisir rambut ku .

Melihat totti seperti itu, a ku bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu untuk menutup pintu kamar ku , a ku sempat melihat totti tersenyum pada ku sambil berkata, “Hai Hesty kau cantik sekali malam ini . .!” .
Tiba tiba totti langsung berdiri melintas kamarnya, tanpa aba-aba salah satu kakinya menahan pintu kamar ku lalu tangannya yang kekar mencoba menggapai pinggang ku , tercium oleh ku bau alkohol dari mulutnya rupanya totti baru saja minum whisky, “ . .totti, sadar . . a ku Hesty istri temanmu . .!”

Cerita Dewasa – totti bisa bicara dalam bahasa Indonesia, a ku mencoba berbalik dan karena eratnya pegangannya di pinggang ku , a ku terhuyung-huyung dan a ku jatuh telentang di lantai yang dilapisi karpet tebal . Kedua kaki ku terpentang lebar, sehingga handuk yang tadinya menutupi bagian bawah ku tersingkap, yang mengakibatkan bagian bawah ku terbuka polos terlihat bagian paha ku yang putih mulus masih agak basah karena belum sempat kering dengan betul .

Rupanya minuman keras sangat mempengaruhi pikiran totti yang sudah begitu lama tidak kencan dengan wanita, totti dengan cepat berjalan ke arah ku yang sedang telentang di lantai dan sekarang jongkok diantara kedua kaki ku yang terbuka lebar itu . Dengan cepat kepalanya telah berada diantara pangkal paha ku dan tiba-tiba terasa lidahnya yang kasar dan basah itu mulai menjilati paha ku , hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli . A ku mencoba menarik badannya ke atas untuk menghindari serbuannya pada paha ku , akan tetapi tangannya begitu kekar tubuhnya terlihat besar dan atletis menahan tubuh ku .

totti menunjukan matanya yang jalang, yang membuat a ku keta ku tan sehingga badan ku terdiam dengan ka ku . Kedua matanya melotot dengan buas melihat ke arah selangkangan ku , kepalanya berada diantara kedua paha ku . Jilatannya makin naik ke atas dan tiba-tiba badan ku menjadi kejang ketika bibir totti itu terasa menyentuh pinggir dari belahan bibir kemaluan ku dari bawah terus naik ke atas dan akhirnya badan ku terasa meriang ketika lidah totti yang besar basah dan kasar itu menyentuh klitoris ku dan menggesek dengan suatu jilatan yang panjang, yang membuat a ku terasa terbang melayang-layang bagaikan layang-layang putus ditiup angin .
“ . .Aaarrgghh . .!” tak terasa keluar keluhan panjang dari mulut ku .

Tubuh ku terus bergetar-getar seperti orang kena setrum dan mata ku terbeliak melihat kearah lidah totti yang bolak balik menyapu belahan bibir kemaluan ku dan dengan tanpa ku sadari kedua paha ku makin ku buka lebar, memberikan peluang yang makin besar pada lidah totti bermain-main pada belahan kemaluan ku . Dengan tak dapat ditahan lagi, cairan pelumas mulai membanjiri keluar dari dalam kemaluan ku dan dari cairan ini makin membuat totti makin giat memainkan lidahnya terus menyapu dari bawah ke atas, mulai dari permukaan lubang anus ku naik terus menyapu belahan bibir vagina ku sampai pada puncaknya yaitu pada klitoris ku.

Ohhh… ssshh… gilaa . . a ku dibuat melayang . .! dengan cepat vagina ku menjadi basah ku yup oleh cairan birahi yang keluar terus menerus dari dalam vagina ku . Sejenak a ku seakan-akan lupa diri, terbawa oleh nafsu birahi yang melanda . .! akan tetapi pada saat beri ku t a ku baru sadar akan situasi yang menimpa ku .

“Aduuuhh benar-benar gila ini, a ku terbuai oleh nafsu karena sentuhan seorang laki laki bule . . aaahh . . tidak . . tidak bisa ini terjadi!”, dengan cepat a ku menarik tubuh ku dan mencoba bergulir membalik badan untuk bisa meloloskan diri dari totti.

Dengan membalik badan, sekarang a ku merangkak dengan kedua tangan dan lutut dan rupanya ini suatu gerakan yang salah yang berakibat sangat sangat fatal bagi ku karena dengan tiba-tiba terasa sesuatu tenaga yang besar menahan pinggang ku dan ketika masih dalam keadaan merangkak itu a ku menoleh kepala ku ke belakang, terlihat totti dengan kedua tangannya merang ku l pinggang ku dan kepalanya mendekap punggung ku tangannya mencoba menarik handuk yang hanya tinggal separoh melilit badan ku , badannya yang berat itu menekan tubuh ku.

A ku mencoba merangkak maju dan berpegang pada tepi tempat tidur untuk mencoba berdiri, akan tetapi tiba-tiba totti menekan badannya yang beratnya hampir 80 Kg itu sehingga posisi ku yang sudah setengah berlutut, karena beratnya badan totti, akhirnya a ku tersung ku r ke tempat tidur dengan posisi berlutut di pinggir tempat tidur dan separuh badan tertelung ku p di atas tempat tidur, di mana badan totti menindih badan ku.

Kedua kaki totti berlutut sambil bertumpu di lantai diantara kedua paha ku yang agak terkangkang dan karena posisi badan ku yang tertelung ku p itu, akhirnya handuk yang setengah melilit dan menutupi badan ku lepas, sehingga seluruh tubuh ku terbuka telanjang dengan lebar . Terdengar totti mendesah melihat pinggang ku yang ramping serta bongkahan pantat ku yang bulat menonjol.
“ . .Oh . .Hesty tak ku sangka kau begitu sexy . .!” Tubuh totti makin dirapatkan ketubuh ku , sehingga terasa pantat ku tergesek oleh kedua pahanya yang besar dan berbulu .
Dalam usaha merenggangkan kedua kaki ku , tangan totti bergerak-gerak di selangkangan ku dan tanpa dapat dihindari bagian bawah vagina ku tergesek-gesek oleh jari jarinya yang besar besar itu . Bagai terkena aliran listrik a ku menjerit, “Ouch . .! . .Jooohn . . jaaangaaan . .!”

A ku mencoba melawannya, tetapi kedua tangan ku tidak dapat digerakkan karena terhimpit diantara badan ku sendiri . Tiba-tiba a ku merasakan ada suatu benda kenyal, bulat panas terhimpit pada belahan pantat ku dan tiba-tiba a ku menyadari akan bahaya yang akan menimpa ku , totti rupanya sudah mulai beraksi dengan menggesek-gesekan batang kemaluannya pada belahan kenyal pantat ku.

“Auooohh . . totti . . stopp . .! pleasee . . aach . .!” dengan panik a ku mencoba menyuruhnya berhenti mela ku kan aksinya, akan tetapi seruan itu tidak dipedulikan oleh totti malahan sekarang terasa gerakan-gerakan menusuk nusuk benda tersebut pada belahan bongkahan ku mula-mula perlahan dan semakin lama semakin gencar saja.

A ku menoleh ke kanan, ke arah kaca besar lemari yang persis berada di samping kanan tempat tidur, terlihat batang kemaluan orang asing tersebut telah tegang dan ya ampun . . besaaar sekali . .! dan terlihat batang kemaluannya yang merah berurat bagai sosis besar dengan ujungnya berbentuk agak bulat sedang menggesek gesek bagian pantat ku . Rupanya Orang asing ini sudah sangat terangsang dan sekarang dia sedang berusaha memperkosa ku . A ku benar-benar menjadi panik, bagaimana tidak . . a ku akan diperkosa oleh teman suami ku yang tampak sedang kesetanan oleh nafsu birahinya.

Tanpa ku sadari sodokan-sodokan batang kemaluan totti semakin gencar saja, sehingga a ku yang melihat melalui cermin gerakan pantat bule yang bahenol pahanya yang kekar benar-benar membuat ku terpana karena gerakan tekanan-tekanan ke depan pantatnya benar-benar sangat cepat dan gencar, terasa sekarang serangan-serangan kepala batang kemaluannya tersebut mulai menimbulkan perasaan geli pada belahan pantat ku dan kadang-kadang ujung batang kemaluannya menyentuh dengan cepat lubang anus ku , menimbulkan perasaan geli yang amat sangat.

Terlihat kedua kakinya melangkah ke depan, sehingga sekarang kedua pahanya yang berbulu memepeti kedua paha ku dan gerakan tekanan dan cocolan-cocolan kepala batang kemaluannya mulai terarah menyentuh bibir kemaluan ku , a ku menjadi bertambah panik, disamping perasaan yang mulai terasa tidak menentu, karena sodokan-sodokan kepala batang kemaluan totti menimbulkan perasaan geli dan mulai membangkitkan nafsu birahi ku yang sama sekali a ku tidak kehendaki .

Akhirnya dengan suatu gerakan dan tekanan yang cepat, totti mendorong pantatnya ke depan dengan ku at, sehingga kemaluannya yang telah terjepit diantara bibir kemaluan ku yang memang telah basah ku yup dan licin itu, akhirnya terdorong masuk dengan ku at dan terbenam ujung kemaluannya kedalam vagina ku , dii ku ti dengan jeritan panjang kepedihan yang keluar dari mulut ku.

“Aduuuhh . .!” kepala ku tertengadah ke atas dengan mata yang melotot serta mulut yang terbuka megap-megap kehabisan udara serta kedua tangan mencengkeram dengan ku at pada kasur . Akan tetapi totti, tanpa memberikan kesempatan pada ku untuk berpikir dan menyadari keadaan yang sedang terjadi, dengan cepat mulai memompa batang kemaluannya dengan gerakan-gerakan yang beringas, tanpa mengenal kasihan pada istri temannya yang baru pertama kali ini menerima batang kemaluan yang sedemikian besarnya dalam vagina ku.

“Aaahh . . !” tiba-tiba a ku merasakan sesuatu yang besar, benar-benar besar sedang mulai memaksa masuk ke dalam vagina ku , memaksa bibir vagina ku membuka sebesar-besarnya, rasanya sampai sebatas kemampuan yang bisa ku tolerir . A ku menoleh ke arah cermin untuk melihat apa yang sedang memaksa masuk ke dalam vagina ku itu dan . ., “Aaaduuuhh . . gila . . benar-benar fantastis besarnya batang penis bule ini” keluh ku , terlihat bagian pangkal belakang batang kemaluan totti sepanjang ku rang lebih 5 cm membengkak, membentuk seperti bonggol, dan dari bagian tersebut sedang mulai dipaksakan masuk, menekan bibir-bibir kemaluan ku dan secara perlahan-lahan menerobos masuk ke dalam lubang vagina ku.

“Ooohh . . aaampun . . jangan totti . . a ku tidak sanggup kalau engkau memaksakan benda itu masuk ke dalam vagina ku !” a ku memelas tak berdaya mengharapkan totti akan mengerti, akan tetapi sia-sia saja, dengan mata melotot a ku melihat benda tersebut mulai menghilang ke dalam liang kemaluan ku , “Hesty . . nanti kalau sudah masuk semuanya dan licin kau akan merasakan kenikmatan yang kamu belum pernah rasakan sebelumnya . .!”

totti mencoba menenangkan ku , kepala ku tertengadah ke atas dan mata ku terbalik ke belakang sehingga bagian putihnya saja yang kelihatan, dan se ku jur badan ku mengejang, bongkahan tersebut terus menerobos masuk ke dalam lubang vagina ku , sampai akhirnya seluruh lubang kenikmatan ku dipenuhi oleh kepala, batang kemaluan dan bongkahan pada pangkal batang kemaluan bule tersebut.

Oh . . benar-benar terasa sesak dan penuh rongga vagina ku dijelali oleh keseluruhan batang kemaluan bule tsb . Dalam keadaan itu totti terus melanjutkan menekan-nekan pantatnya dengan cepat, membuat badan ku i ku t bergerak-gerak karena belakang batang kemaluannya telah terganjal di dalam lubang kemaluan ku akibat bongkahan pada pangkal batang kemaluannya yang besar itu.

Pantat totti tersebut terus bergerak-gerak dengan liarnya, sambil bibirnya menciumi pundak ku yang sudah tidak ditutupi handuk, terengah-engah dan mendengus-dengus, hal ini mengakibatkan batang kemaluannya dan bongkahan tersebut mengesek-gesek pada dinding-dinding vagina ku yang sudah sangat sangat kencang dan sensitif mencengkeram, yang menimbulkan perasaan geli dan nikmat yang amat sangat . .

aku mulai menyadari betapa hebatnya kenikmatan yang sedang menyelubungi seluruh sudut-sudut yang paling dalam di relung tubuh ku akibat sodokan-sodokan batang kemaluan bule dalam rongga vagina ku yang menjepit erat sehingga kepala ku tergeleng-geleng ke kiri dan ke kanan dengan tak terkendali dan dengan histeris pantat ku ku tekan ke belakang merespon perasaan nikmat yang diberikan oleh totti, yang tak pernah ku alami selama ini.

“Ooohh . . tidaak . .!” pikir ku , “A ku tak pantas mengalami ini . . a ku bukan seorang maniak seks! A ku selama ini tidak pernah nyeleweng dengan siapa pun . . ta . taapii . . sekarang . . ooohh seorang bule? Adduuuhh! Tapiii . . ooohh . . enaaaknya . . aghh . . a ku uu . . tak dapat menahan ini . . agghh . . a ku tak menyadari betapa nikmaaatnya . . penis besar dari seorang bule yang perkasa ini . .! ssssshhhh… aaaaqhh . .! . . Ooohh . . benar juga katanya belum pernah a ku merasakan begini dahsyat rasa nikmaaatnyaaa . .!” “ . .Ssshh . . aaachh . . apa yang harus ku la ku kan . .??

Batang kemaluannya yang luar biasa besar itu dengan cepat keluar masuk melicinkan lubang kemaluan ku tanpa mempedulikan betapa besar batang kemaluannya yang akan dimasukkan itu dibandingkan dengan daya tampung vagina ku. Akhirnya seluruh batang kemaluan bule itu masuk, dari setiap gerakan menyebabkan keseluruhan bibir vagina ku mengembang dan mencengkeram batangnya dan klitoris ku yang sudah keluar semuanya dan mengeras i ku t tertekan masuk ke dalam, di mana klitoris ku terjepit dan tergesek dengan batang kemaluannya yang besar dan berurat itu, walaupun terasa penuh sesak tetapi lubang vagina ku sudah semakin licin dan lancar, “ . .Ooohh . .mengapa a ku jadi keenakan .? . ini tak mungkin terjadi . .!” pikir ku setengah sadar.

“A ku mulai menikmati diperkosa oleh teman suami ku , bule lagi? gilaa . .!” sementara perkosaan itu terus berlangsung, desiran darah ku terasa mengalir semakin cepat secepat masuknya batang kemaluannya yang luar biasa besar itu, pikiran waras ku perlahan-lahan menghilang kalah oleh permainan kenikmatan yang sedang diberikan oleh keperkasaan batang kemaluannya yang sedang ‘menghajar’ liang kenikmatan ku,

perasaan ku seakan-akan terasa melayang-layang di awan-awan dan dari bagian vagina ku yang dijejali batang kemaluannya yang super besar itu terasa mengalir suatu perasaan mengelitik yang menjalar ke seluruh bagian tubuh, membuat perasaan nikmat yang terasa sangat fantastis yang belum pernah a ku rasakan sedemikian dahsyat, membuat mata ku terbeliak dan terputar-putar akibat pengaruh batang kemaluan totti yang begitu besar dan begitu dahsyat mengaduk-aduk seluruh bagian yang sensitif di dalam vagina ku tanpa ada yang tersisa satu milipun .

Keseluruhan syaraf syaraf yang bisa menimbulkan kenikmatan dari dinding dalam vagina ku tak lolos dari sentuhan, tekanan, gesekan dan sodokan kepala dan batang kemaluan totti yang benar-benar besar itu, rasanya paling tidak tiga kali besarnya dari batang kemaluan suami ku tapi seratus kali lebih nikmaaat…! dan cara gerakan pantat bule perkasa ini bergerak memompakan batang kemaluannya keluar masuk ke dalam vagina ku , benar-benar fantastis sangat cepat, membuat ku tak sempat mengambil nafas ataupun menyadari apa yang terjadi, hanya rasa nikmat yang menyelubungi seluruh perasaan ku , pandangan ku benar benar gelap membuat secara total a ku tidak dapat mengendalikan diri lagi.

Akhirnya a ku tidak dapat mengendalikan diri ku lagi, rasa bersalah kalah oleh kenikmatan yang sedang melanda seluruh tubuh ku dari perasaan yang begitu nikmat yang diberikan totti pada ku , dengan tidak ku sadari lagi a ku mulai mendesah menggumam bahkan mengerang kenikmatan, pikiran ku benar benar melambung tinggi . . Tanpa malu a ku mulai mengoceh merespons gelora kenikmatan yang menggulung diri ku , “Ooohh . . totti you’re cock is so biiig . . so fuuuulll . . so gooood . .!! enaaakk . . sekaaaaliii . .!! aaaggh . .! teruuusss . . Fuuuck meee Jooohn . .”

Aku benar-benar sekarang telah berubah menjadi seekor ku da binal, a ku betinanya sedang ia ku da jantannya . Pemerkosaan sudah tidak ada lagi di benak ku , pada saat ini yang yang ku inginkan adalah disetubuhi oleh totti senikmat dan selama mungkin, suatu kenikmatan yang tak pernah ku alami dengan suami ku selama ini.

“Ooohh . . yess mmmhh . . puasin a ku totti sssshh . . gaaaghh… .! pen . . niiishh . . mu . . begitu besaaar dan perkasaa . .! . .aaaarrgghhh…!” terasa cairan hangat terus keluar dari dalam vagina ku , membasahi rongga-rongga di dalam lubang kemaluan ku . “Aaagghhh . . ooohh . . tak ku sangka benar-benar nikmaaaaat . . dientot kontol bule . .” keluh ku tak percaya, terasa badan ku terus melayang-layang, suatu kenikmatan yang tak terlukiskan.

“Aaagghhh… Joohhn . . yesss . . pushhh . . and . . pulll . . your big fat cock . .!” gerakan ku yang semakin liar itu agaknya membuat totti merasa nikmat juga, disebabkan otot-otot kemaluan ku berdenyut-denyut dengan ku at mengempot batang kemaluannya, mungkin pikirnya ini adalah ku da betina terhebat yang pernah dinikmatinya, hangat . . sempit dan sangat liar.

Tiba tiba ia mencabut seluruh batang kemaluannya dari lubang vagina ku dan anehnya a ku merasakan suatu kehampaan yang luar biasa . .! Dengan tegas ia menyuruh ku merangkak keatas kasur dan meminta ku merenggangkan kaki ku lebar lebar serta menunggingkan pantat ku tinggi tinggi, oh benar benar kacau pikiran ku , sekarang a ku harus melayani seluruh permintaannya dan sejujurnya a ku masih menginginkan ‘pemerkosaan’ yang fantastis ini, merasakan batang kemaluan totti yang besar itu menggesek seluruh alur syaraf kenikmatan yang ada diseluruh sudut lubang vagina ku yang paling dalam yang belum pernah tersentuh oleh batang kemaluan suami ku .

Sementara otak ku masih berpikir keras, tubuh ku dengan cepat mematuhi keinginannya tanpa ku sadari a ku sudah dalam posisi yang sangat merangsang menungging sambil ku angkat pantat ku tinggi tinggi kaki ku ku buka lebar dan yang paling menggiurkan orang bule ini adalah liang vagina ku yang menantang merekah basah pasrah diantara bongkahan pantat ku lalu, ku buat gerakan erotik sedemikian rupa untuk mengundang batang kemaluannya menghidupkan kembali gairah rangsangan yang barusan ku rasakan.

Rupanya totti baru menyadari betapa sexynya posisi tubuh istri temannya ini yang memiliki buahdada yang ranum pinggangnya yang ramping serta bongkahan pantatnya yang bulat, dan barusan merasakan betapa nikmatnya lubang vaginanya yang hangat dan sempit mencengkeram erat batang penisnya itu, “ . .Ooohh Hesty tak ku sangka tubuhmu begitu menggairahkan vaginamu begitu ketat begitu nikmaaat . .!” aah a ku begitu tersanjung belum pernah ku rasakan gelora birahi ku begitu meletup meletup, suami ku sendiri jarang menyanjung ku , entah kenapa a ku ingin lebih bergairah lagi lalu ku angkat kepala ku ku lemparkan rambut panjang ku kebelakang dengan gerakan yang sangat erotik.

Dengan perlahan ia tujukan ‘monster cock’ nya itu keliang vagina ku , a ku begitu penasaran ingin melihat dengan mata kepala ku sendiri bagaimana caranya ia memasukkan ‘benda’ itu kevagina ku lalu ku tengok kecermin yang ada disamping ku dan apa yang ku lihat benar benar luar biasaa . .! jantung ku berdegup kencang napas ku mulai tidak beraturan dan yang pasti gelora birahi ku meluap deras sekaaalii . .! betapa tidak tubuh totti yang besar kekar bulunya yang menghias didadanya sungguh pemandangan yang luar biasa sexy buat ku .! belum lagi melihat batang kemaluannya yang belum pernah ku lihat dengan mata kepala ku sendiri begitu besaaar, kekaar dan panjaaang . .!

Dan sekarang akan kembali dimasukkan kedalam liang vagina ku . .! Secara perlahan ku lihat benda besar dan hangat itu menembus liang kenikmatan ku , bibir vagina ku memekar mencengkeram batang penisnya ketat sekali . .! rongga vagina ku tersumpal penuh oleh ‘big fat cock’ totti .

“ . .Sssshhh . . Aaaarggghhh . .!” A ku mendesah bagai orang kepedesan ketika batang kemaluannya mulai digeserkan keluar masuk liang kenikmatan ku . .! nikmatnya bukan kepalang . .! belum pernah ku rasakan sebegini nikmaat . .! besaar . . padaat . . keraas . . panjaang . .! oooggghhh . . entah masih banyak lagi kedahsyatan batang kemaluan totti ini . Dan ketika totti mulai memasukkan dan mengeluarkan secara berirama maka hilanglah seluruh kesadaran ku , pikiran ku terasa melayang layang diawang awang, tubuh ku terasa ringan hanyut didalam arus laut kenikmatan yang maha luas . Setengah jam totti memompa batang kemaluannya yang besar dengan gerakan berirama, setengah jam a ku mendesah merintih dan mengerang diombang ambingkan perasaan kenikmatan yang luar biasa, tiba tiba dengan gaya “doggy style’ ini a ku ingin merasakan lebih liar, a ku ingin totti lebih beringas lagi

“Yess . . totti . . harder . . totti . . faster . . aargh . . fuck me . . WILDER . .!”
Giliran totti yang terhipnotis oleh teriakan ku , ku rasakan tangannya mencengkeram erat pinggang ku dengusan napasnya makin cepat bagai banteng terluka gerakan-gerakan tekanannya makin cepat saja, gerakan-gerakan yang liar dari batang penisnya yang besar itu menimbulkan perasaan ngilu dibarengi dengan perasaan nikmat yang luar biasa pada bagian dalam vagina ku , membuat ku kehilangan kontrol dan menimbulkan perasaan gila dalam diri ku , pantat ku ku gerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan dengan liar mengimbangi gerakan sodokan totti yang makin menggila cepatnya, tiba tiba pemandangan ku menjadi gelap seluruh badan ku bergetar . .! Ada sesuatu yang ingin meletup begitu dahsyat didalam diri ku.

“Ooohh . . fuck me hard . .! aaaduuh . . aaaghh! Joooohn . .! I can’t hold any longerrr . .! terlalu eeeeenaaaakk . .! tuntaaassin tottin . .! Aaaaarrrghh . .! I’m cummiiiiiing . . Joooohn . .” lenguhan panjang keluar dari mulut ku dibarengi dengan glinjangan yang liar dari tubuh ku ketika gelombang orgasme begitu panjaaang dan dahsyaaat menggulung se ku jur tubuh ku .

Badan ku mengejang dan bergetar dengan hebat kedua kaki ku ku rapatkan erat sekali menjepit batang penis totti seolah olah a ku ingin memeras kenikmatan tetes demi tetes yang dihasilkan oleh batang kejantanannya, kepala ku tertengadah ke atas dengan mulut terbuka dan kedua tangan ku mencengkeram kasur dengan ku at sedangkan kedua otot-otot paha ku mengejang dengan hebat dan kedua mata ku terbeliak dengan bagian putihnya yang kelihatan sementara otot-otot dalam kemaluan ku terus berdenyut-denyut dan hal ini juga menimbulkan perasaan nikmat yang luar biasa pada totti karena batang kemaluannya terasa dikempot kempot oleh lobang vagina ku yang mengakibatkan sebentar lagi dia juga akan mengalami orgasme.

“ . .Aaaarghh . . Hesty your cunt is sooo tiiiight… .! I’ve never crossed in my mind that your cunt so delicious . .! aargh . .!” totti mendengus dengus bagai ku da liar tubuh ku dipeluk erat dari belakang, bibirnya menciumi teng ku k ku belakang telinga ku dan tangannya meraih payudara ku , puting susu ku yang sudah mengeras dan gatal lalu dipuntir puntirnya . . ooohhh sungguh luar biasaa . .! kepala ku terasa kembali berputar putar, tiba tiba totti mengerang keras . . tiba tiba ku rasakan semburan hebat dilorong vagina ku cairan hangat dan kental yang menyembur keluar dari batang kejantanannya, rasanya lebih hangat dan lebih kental dan banyak dari punya suami ku , air mani totti serasa dipompakan, tak henti-hentinya ke dalam lobang vagina ku , rasanya langsung ke dalam rahim ku banyak sekali .

A ku dapat merasakan semburan-semburan cairan kental hangat yang ku at, tak putus-putusnya dari penisnya memompakan benihnya ke dalam kandungan ku terus menerus hampir selama 1 menit, mengosongkan air maninya yang tersimpan cu ku p lama, karena selama ini dia tidak pernah bersetubuh dengan istrinya yang berada jauh di negaranya.

totti terus menekan batang kemaluannya sehingga clitoris ku i ku t tertekan dan hal ini makin memberikan perasaan nikmat yang hebat, “ . .Aaaaaaarrrrggghhhh…!” tak ku sangka, tubuh ku bergetar lagi merasakan rangsangan dahsyat kembali menggulung se ku jur tubuh ku sampai akhirnya a ku mengalami orgasme yang kedua dengan erangan ku yang cu ku p panjaaang, Tubuh ku bagai layang layang putus ambruk dikasur .

Aku tertelung ku p terengah engah, sisa sisa kenikmatan masih berdenyut denyut di vagina ku merembet keseluruh tubuh ku . totti membaringkan dirinya disamping ku sambil mengelus punggung ku dengan mesra . Seluruh tubuh ku terasa tidak ada tenaga yang tersisa, ringan seenteng kapas pikiran ku melayang jauh entah menyesali kejadian ini atau malah mensyu ku ri pengalaman yang luar biasa ini . Akhirnya a ku tertidur dengan nyenyaknya karena letih .

Keesokan harinya a ku terbangun dengan tubuh yang masih terasa lemas dan terasa tulang-tulang ku seakan-akan lepas dari sendi-sendinya . A ku agak terkejut melihat sesosok tubuh tidur lelap disamping ku , pikiran ku menerawang mengingat kejadian tadi malam sambil menatap ke arah sosok tubuh tersebut, ku pandangi tubuhnya yang telanjang kekar besar terlihat bulu bulu halus kecoklat-coklatan menghias dadanya yang bidang lalu bulu bulu tersebut turun kebawah semakin lebat dan memutari sebuah benda yang tadi malam ‘menghajar’ vagina ku, benda itu masih tertidur tetapi u ku rannya bukan main . ., jauh lebih besar daripada penis suami ku yang sudah tegang maksimum. Tiba tiba darah ku berdesir, vagina ku terasa berdenyut, “ . .Oh . . apa yang terjadi pada diri ku . .?”
demikian cerita a ku sampai akhirnya sadar kalo a ku telah disetubuhi.

Cerita Hot Cewek Bookingan Hadiah Ultahku

$
0
0

Cerita Hot Cewek Bookingan Hadiah Ultahku – Pada suatu hari, Juma’t sore tepatnya, ketika sedang gue mengemudi menuju rumah sepulang dari kantor, gue seperti
kehilangan sesuatu. Gimana nggak ? Hari ini sebenernya ulang tahun gue dan gue pingin week-end di Puncak sama cewek gue, Sarah, tapi apa boleh buat …… si do’i lagi pergi ke Singapur nganter omanya berobat. Kalau dia lagi disini, gue yakin dia
pasti ngasih gue hadiah yang tak terlupakan …… vagina-nya !

Cerita Hot

Cerita Dewasa ini kurasa bakal tiada bandingannya. Ini betul-betul hadiah ultah yang luar biasa. Cewek ku menghadiahi kenikmatan ngentot dengan cewek yang sengaja dia suruh menemani dan memuaskan hasrat seks ku.

Akhirnya dia nggak tahan, dan setengah memohon dia bilang, ”
Ndre, entot gue …. Please !” dan gue putar badan gue. Dia
bener-bener udah nggak sabar, selangkangannya udah terbuka dan
ngeliatin vaginanya yang makin bengkak, udah itu gue masukin
kepala kontol gue kebibir memeknya, kira-kira cuma 5 cm dari
penis gue yang masuk. Sementara itu tangan gue mulai
ngeremas-remas payudaranya yang makin keras dan gue juga mulai
ngisep putingnya yang coklat muda, udah itu kontol gue
goyangin maju mundur dan sengaja gue nggak masukin semuanya.
Rupanya dia makin penasaran dan dia bilang, “Ndre, masukin
yang dalem dong …. Gue pingin ngerasain kontol elo di memek
gue”. Dan gue jawab, “Ada syaratnya say, …. Pertama nama elo
siapa ? Udah itu umur elo berapa ?”. Terus aja dia jawab,”
Nama gue Shalny, umur gue 21, kalau elo pingin tau yang lain
elo entot gue dulu deh !”

Tengah-tengahnya gue ngelamun, kebetulan gue lagi kejebak
macet di daerah Blok M situ, gue di klakson sama mobil merah
di belakang mobil gue. Gue lihat di kaca spion, Starlet merah
ini berusaha banget ngelewatin gue, yang nyetir cewek pakai
kacamata rayban. Dasarnya macet, gimana caranya kasih dia
jalan, terus iseng-iseng gue perhatiin lewat kaca spion,
ternyata cewek itu cakep juga.

Waktu ada kesempatan akhirnya
gue kasih dia lewat, eh ternyata bukannya ngelewatin gue dia
ngebarengin, terus dia buka kaca jendelanya dan dia neriakin
gue supaya ngikutin dia. Dengan tanda tanya, gue ikutin aja
tuh cewek, pingin tahu apa maunya tuh cewek. Dia menuju ke
daerah Pondok Indah, setelah beberapa kali ngelewatin
perempatan, akhirnya dia masukin mobilnya ke dalam garasi
sebuah rumah besar dan ngasih kode ke gue supaya ngeparkir
mobil gue di garasi itu juga.

Sambil ragu-ragu, gue turun dari mobil dan dia bilang, “Ayo,
masuk !”. Sambil jalan ke pintu ruang tamu, gue perhatiin tuh
cewek, perawakan nggak terlalu tinggi tapi dari lekuk kaosnya,
gue tahu kalau dia punya payudara yang cukup besar, pantatnya
nggak terlalu besar tapi bentuknya bagus, terus betisnya
jenjang dan putih mulus. Akhirnya dia ngebuka kacamatanya, dan
gue terpana ngeliat matanya yang berbinar-binar “menjanjikan”
demikian juga bibirnya, lehernya yang indah tertutup rambutnya
yang sebahu.

Setelah dia menutup pintu, tiba-tiba dia memeluk gue dan
ngasih gue ciuman yang hot, lidahnya terasa masuk kemulut gue
dan mainin lidah gue. Dada gue pun terasa bertumbukan dengan
dua payudara yang kenyal, mau nggak mau penis gue berdiri juga
akhirnya. Sambil nyiumin gue, tangannya ngebuka retsleting
celana gue dan dia masukin tangannya ke celana gue, nggak
berapa lama penis gue udah di remas-remas tangannya yang halus
itu.

Gue juga nggak mau kalah agresif, gue buka kaitan BH di
punggungnya dan tangan gue mulai meremas-remas payudaranya.
Kurang lebih 10 menit kita main-main, dia ngelepasin ciumannya
dan narik gue ke sebuah kamar tidur. Dengan setengah bingung,
gue tanya dia, “Sebenernya kamu siapa sih ?”. Eh, si dia malah
ngasih kode supaya gue nggak banyak suara.

Di dalam kamar tidur, dia nanya gue, “Andre, kita mandi dulu
yuk. Gue kepanasan nih !”. Terus sambil ngecup dan nyium gue,
dia mulai ngelepasin kancing-kancing hem gue dan gue juga
nggak mau kalah, gue bukain kaos dan BH-nya. Ternyata gue
nggak salah, payudaranya bener-bener bagus, berdiri tegak dan
putingnya berwarna coklat muda.

Ngebuat gue jadi lupa daratan
dan langsung aja gue remes dan gue isap putingnya, dia
menggelinjang-gelinjang keenakan. Akhirnya dia berhasil
ngebuka hem gue dan nerusin ngebukain celana gue, sepatu dan
kaos kaki gue akhirnya juga dilepasin.

Setelah itu, gue buka
rok mininya dan gue pelorotin celana dalamnya. Gue ngelihat
bibir vaginanya yang menonjol ditutupi sama bulu jembut yang
masih tipis. Udah itu si dia juga melorotin celana dalam gue,
dan sekarang dia ngelihat penis 16 cm gue yang udah ngaceng.
“Ndre, gue harus ngerasain penis elo nih !”, sambil ngomong
gitu dia narik gue ke kamar mandi.

Di kamar mandi, waktu nyabunin badan gue, dia juga nggak lupa
ngeremas-remas penis gue dan makin ngebuat gue bernafsu. Waktu
giliran gue, gue sabunin tuh payudaranya sambil gue
remas-remas dikit, udah itu gue cium dan peluk dia sambil gue
sabunin punggungnya dan yang terakhir gue elus-elus bibir
memeknya pakai sabun dan dia mulai merintih-rintih karena
birahinya mulai naik.

Akhirnya dia nyalain shower dan kita
ngebilas badan pakai air yang sejuk itu. Sesudah itu dia
pingin ngeringin badannya pakai handuk, tapi gue udah nggak
sabar dan langsung aja dia gue gendong ke tempat tidur dan dia
nggak nolak malah nyium dan meluk gue erat-erat, soalnya dia
juga takut jatuh.

Gue baringkan dia di ranjang dan gue mulai nyiumin bibir dan
lehernya, gue juga nggak lupa meremas-remas payudaranya yang
mulai tegang. Udah itu, gue turun buat nyiumin payudara dan
belahan dadanya, sementara itu jari manis gue masuk ke
vaginanya dan mulai ngemainin clitorisnya, si dia cuma bisa
mendesah-desah dan menggelinjang nikmat.

Setelah beberapa
saat, dia bilang ke gue supaya bikin posisi 69. Sekarang dia
ngegenggam penis gue dan mulai ngejilatin pakai lidahnya
setelah itu penis gue mulai di emut dan di isap, gerakan lidah
dan mulutnya bener-bener ngerangsang birahi gue. Gue juga
nggak mau ketinggalan, gue regangin pahanya dan sekarang gue
lihat bibir vaginanya yang menantang itu.

Mulanya gue cuma
ngejilatin dan ngecup bibir memeknya itu, lama-lama gue buka
memeknya pakai jari-jari tangan kiri gue dan gue lihat bibir
vaginanya yang dalam berwarna merah muda, dengan nggak sabar
gue kecup dan isap bagian itu dan akibatnya dia menggelinjang
dengan gerakan-gerakan yang sensual tapi nggak ada suara yang
keluar karena penis gue masih ada dalam mulutnya. Sambil terus
gue kecup dan jilatin vaginanya, gue masukin jari tengah gue
ke vaginanya buat ngerangsang itilnya, dan gue ngerasain liang
vaginanya hangat dan mulai basah.

Akhirnya jari gue nemuin
itilnya dan gue elus-elus, nafsu birahinya makin terangsang
sampai-sampai dia menggerakkan pantatnya naik turun dan
ngelepasin kontol gue dari mulutnya dan mulai gue ngedenger
rintihan penuh birahi dari mulutnya, tapi gue masih cuek dan
tetap mainin vaginanya pakai jari dan lidah gue. Gerakannya
pinggulnya makin nggak karuan dan gue juga ngerasain liang
vaginanya makin basah.

Akhirnya dia nggak tahan, dan setengah memohon dia bilang, ”
Ndre, entot gue …. Please !” dan gue putar badan gue. Dia
bener-bener udah nggak sabar, selangkangannya udah terbuka dan
ngeliatin vaginanya yang makin bengkak, udah itu gue masukin
kepala kontol gue kebibir memeknya, kira-kira cuma 5 cm dari
penis gue yang masuk.

Sementara itu tangan gue mulai
ngeremas-remas payudaranya yang makin keras dan gue juga mulai
ngisep putingnya yang coklat muda, udah itu kontol gue
goyangin maju mundur dan sengaja gue nggak masukin semuanya.
Rupanya dia makin penasaran dan dia bilang, “Ndre, masukin
yang dalem dong …. Gue pingin ngerasain kontol elo di memek
gue”. Dan gue jawab, “Ada syaratnya say, …. Pertama nama elo
siapa ? Udah itu umur elo berapa ?”. Terus aja dia jawab,”
Nama gue Shalny, umur gue 21, kalau elo pingin tau yang lain
elo entot gue dulu deh !”.

Akhirnya gue masukin kontol gue
dalem dalem, ufh ternyata memeknya luar biasa, terus aja gue
goyang maju mundur. Pertama gue goyang pelan pelan, eh si
Shalny minta lebih cepet lagi, “Ndre, terus …. Teken lebih
keras lagi …… ughh, terus Ndre …. Terusss, eghh”, udah gitu si
Shalny ngegerakin pantatnya naik turun seirama dengan goyangan
gue, akibatnya gue dan dia ngerasain nikmat yang luar biasa.

Setelah beberapa lama, gue lepasin kontol gue dari memeknya
dan gue suruh si Shalny, “Shal, sekarang elo diatas !”. Dia
nurutin perintah gue, terus dia jongkok diatas pinggang gue
dan kontol gue di pegang dan diarahin ke memeknya, setelah itu
dia duduk di selangkangan gue dan kontol gue terbenam lagi di
memeknya yang makin basah. “Ayo Shal, sekarang giliran elo
ngentot gue !”.

Udah itu Shalny mulai nggerakin badannya turun
naik, seperti orang naik kuda. Kontol gue keluar masuk
memeknya dengan gesekan yang luar biasa nikmatnya. Sambil
nggerakin badannya turun naik, Shalny mulai ngeremes-remes
teteknya sendiri sambil mendesah-desah sensual, gue makin
nafsu ngelihat tampangnya yang kece itu mulai keliatan
tanda-tanda orgasme.

Akhirnya setelah kurang lebih 15 menit
diatas gue, Shalny setengah ngejerit, “Ndre, gue mau keluar
nih …. Oohhhh”, dan terasa kontol gue di basahi cairan, udah
itu Shalny langsung ngerebahin badannya diatas badan gue,
sementara kontol gue masih nancep di memeknya. Dengan sedikit
tenaga, gue gulingkan badan gue sehingga sekarang dia ada di
bawah gue lagi.

Gue kecupin bibirnya, leher sama kupingnya sambil gue remas
pelan-pelan teteknya. Shalnya masih ngegeletak lemas di bawah
gue, setelah gue cumbu beberapa saat dia mulai ngerespon
ciuman-ciuman gue. Setelah gue tahu dia mulai bernafsu lagi,
gue mulai ngegoyangin kontol gue lagi dan ternyata makin lama
Shalny juga makin panas, dia ngebales ciuman-ciuman gue dengan
bernafsu.

Udah itu gue lepasin pelukannya dan gue ambil posisi
push-up dan gue goyangin pinggul gue naik turun, kontol gue
keluar masuk memeknya Shalny dengan goyangan maksimum. Mula
mula gue goyang dengan pelan pelan dan dia mulai mendesah
nikmat, “Achh, Ndre ….. cepetin goyangannya dong ! ” dan gue
nurut aja, gue cepetin goyangan gue dan kontol gue timbul
tenggelam di memeknya yang makin basah.

Sementara itu, Shalny
tergeletak pasrah di bawah gue, tangannya meremas-remas
teteknya yang makin keras, dari mulutnya yang sensual itu,
keluar desahan yang makin lama makin keras, “Emmhh …… ughh …..
terus Ndre … terus …. Uhhh ….. cepet lagi Ndre …. Aghhh”.
Nggak lama kemudian, badannya mulai mengejang, itu tandanya
dia mau orgasme dan makin gue percepat goyangan gue. Akhirnya
Shalny ngejerit lagi, ” Ooghhhh …….

Ehhhmm” dan badannya makin
mengejang, udah itu gue tindih dia dan gue di peluknya dengan
keras tapi gue masih ngegoyangin kontol gue keluar masuk
vaginanya yang bener bener udah basah itu. “Ndre …. Ufhh ….
Ndre … udahan dong …. Ehmmm ” desis Shalny, terus gue bilang
“Bentar lagi Shal !”, akhirnya nggak lama …. Gue cabut kontol
gue dari memeknya, sperma gue langsung muncrat keluar dan gue
ngerasain orgasme yang luar biasa nikmat.

Sesudah itu Shalny ngejilatin kontol gue sampai bersih dan
meluk gue, badannya lemas tapi gue tahu dia baru aja merasakan
kenikmatan yang luar biasa. Sambil gue peluk, gue ciumin dia
di kening dan pipinya, gue juga elus-elus punggungnya. Matanya
masih terpejam, sepertinya dia bener bener mendapatkan apa
yang diinginkannya.

Nggak lama kemudian, dia ngelepasin pelukannya dan bilang,
“Ndre, gue harus pergi nih !” sambil memakai bajunya. Terus
gue sahut, “OK, thanks ya Shal …. Elo bener-bener luar biasa
!!” dan dia jawab “Elo jangan terima kasih ke gue ….. ke Sarah
aja, itu tadi hadiah ulang tahun Sarah buat elo !”. Hah ??!
Gue cuma bisa bengong aja, gue mesti bales apa nih ke Sarah,
cewek gue itu ?

Akhirnya, gue dan Shalny keluar dari rumah itu, yang ternyata
dia pinjam dari temannya khusus buat nge-servis gue. Sebelum
masuk ke mobilnya, dia berkata, “Pantes si Sarah betah sama
elo ….. gue akuin elo hebat Ndre !”, terus gue bales, “Kalau
elo mau lagi, elo kirim e-mail aja ke gue …. Dia mengangguk
setuju dan melambaikan tangannya.

Kunjunggi juga artikel lain nya di Cerita Hot Ngentot

Cerita Mesum Paksa Ngentot Adiku Yang Binal

$
0
0

Cerita Mesum Paksa Ngentot Adiku Yang Binal – Cerita Sex, Cerita Bokep, Cerita Dewasa, Cerita Hot, Cerita Ngentot, Nama saya adalah Joni sungaceng, seorang anak smu yang doyan banget nge-seks dan jilatin memek seorang cewek. Aq punya adik cewek yang namanya Fina angelina. Aku dan adikku adalah anak orang kaya. Jika aku kelas 3 Smu, fina adikku saat ini duduk di kelas 3 smp mau lulus. Fina di sekolahny termasuk gadis, cewek yang sangat populer karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Aq sebagai seorang kakaknya selalu membayangkan jika adikku yang manis dan cantik itu aku setubuhi sendiri. Pasti kontolku bakalan nut-nutan.

Cerita Mesum

Singkat kata, adikku fina memang seorang gadis yang sangat cantik dan merupakan kebanggaan orang tuaku. Selain itu dia juga sangat pandai membawa diri di hadapan orang lain sehingga semua orang menyukainya. Namun di balik semua itu, sang “putri” ini sebetulnya tidaklah perfect. Kepribadiannya yang manis ternyata hanya topeng belaka. Di dunia ini, hanya aku, kakak laki-lakinya, yang tahu akan kepribadiannya yang sesungguhnya. Kedua orang tuaku yang sering keluar kota untuk berbisnis selalu menitipkan rumah dan adikku kepadaku. Tapi mereka tidak tahu kalau aku kesulitan untuk mengendalikan adikku yang bandelnya bukan main. Di hadapanku, dia selalu bersikap membangkang dan seenaknya. Bila aku berkata A, maka dia akan melakukan hal yang sebaliknya. Pokoknya aku sungguh kewalahan untuk menanganinya.

Suatu hari, semuanya berubah drastic. Hari itu adalah hari Sabtu yang tak akan terlupakan dalam hidupku. Pada akhir minggu itu, seperti biasanya kedua orang tuaku sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis. Mereka akan kembali minggu depannya. Kebetulan, aku dan adikku juga sedang liburan panjang. Sebetulnya kami ingin ikut dengan orang tua kami keluar kota, tapi orang tuaku melarang kami ikut dengan alasan tak ingin kami mengganggu urusan bisnis mereka. Biarpun adikku kelihatan menurut, tapi aku tahu kalau dia sangat kesal di hatinya. Setelah mereka pergi, aku mencoba untuk menghiburnya dengan mengajaknya nonton DVD baru yang kubeli yaitu Harry Potter and the Order of Pheonix. Tapi kebaikanku dibalas dengan air tuba. Bukan saja dia tidak menerima kebaikanku, bahkan dia membanting pintu kamarnya di depan hidungku.

Inilah penghinaan terakhir yang bisa kuterima. Akupun menonton DVD sendirian di ruang tamu. Tapi pikiranku tidaklah focus ke film, melainkan bagaimana caranya membalas perbuatan adikku. Di rumah memang cuma ada kami berdua. Orang tua kami berpendapat bahwa kami tidak memerlukan pembantu dengan alasan untuk melatih tanggung jawab di keluarga kami. Selintas pikiran ngawur pun melintas di benakku. Aku bermaksud untuk menyelinap ke kamar adikku nanti malam dan memfoto tubuh telanjangnya waktu tidur dan menggunakannya untuk memaksa adikku agar menjadi adik yang penurut.

Malam itu, jam menunjukan pukul sebelas malam. Aku pun mengedap di depan pintu kamar adikku. Daun telingaku menempel di pintu untuk memastikan apa adikku sudah tertidur. Ternyata tidak ada suara TV ataupun radio di kamarnya. Memang biasanya adikku ini kalau hatinya sedang mengkal, akan segera pergi tidur lebih awal. Akupun menggunakan keahlianku sebagai mahasiswa jurusan teknik untuk membuka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan aku memang mempunyai kit untuk itu yang kubeli waktu sedang tour ke luar negeri. Di tanganku aku mempunyai sebuah kamera digital.

Di kamar adikku, lampu masih terang karena dia memang tidak berani tidur dalam kegelapan. Akupun berjalan perlahan menuju tempat tidurnya. Ternyata malam itu dia tidur pulas terlentang dengan mengenakan daster putih. Tanganku bergerak perlahan dan gemetar menyingkap dasternya ke atas. Dia diam saja tidak bergerak dan napasnya masih halus dan teratur. Ternyata dia memakai celana dalam warna putih dan bergambar bunga mawar. Pahanya begitu mulus dan aku pun bisa melihat ada bulu-bulu halus menyembul keluar di sekitar daerah vaginanya yang tertutup celana dalamnya.

Kemudian aku menggunakan gunting dan menggunting dasternya sehingga akhirnya bagian payudaranya terlihat. Di luar dugaanku, ternyata dia tidak mengenakan kutang. Payudaranya tidak begitu besar, mungkin ukuran A, tapi lekukannya sungguh indah dan menantang. Jakunku bergerak naik turun dan akupun menelan ludah melihat pemandangan paling indah dalam hidupku. Kemudian dengan gemetar dan hati-hati, aku pun membuka celana dalamnya. Adikku masih tertidur pulas.

Pemandangan indah segera terpampang di hadapanku. Sebuah hutan kecil yang tidak begitu lebat terhampar di depan mataku. Sangking terpesonanya, aku hanya bisa berdiri untuk sekian lamanya memandang dengan kamera di tanganku. Aku lupa akan maksud kedatanganku kemari. Sebuah pikiran setanpun melintas, kenapa aku harus puas hanya dengan memotret tubuh adikku. Apakah aku harus mensia-siakan kesempatan satu kali ini dalam hidupku? Apalagi aku masih perjaka ting-ting. Tapi kesadaran lain juga muncul di benakku, dia adalah adik kandungku., For God Sake. Kedua kekuatan kebajikan dan kejahatan berkecamuk di pikiranku.

Akhirnya, karena pikiranku tidak bisa memutuskan, maka aku membiarkan “adik laki-lakiku” di selangkangku memutuskan. Ternyata beliau sudah tegang siap perang. Manusia boleh berencana, tapi iblislah yang menentukan. Kemudian aku meletakan kamera di meja. Aku pun menggunakan kain daster yang sudah koyak untuk mengikat tangan adikku ke tempat tidur. Sengaja aku membiarkan kakinya bebas agar tidak menghalangi permainan setan yang akan segera kulakukan. Adikku masih juga tidak sadar kalau bahaya besar sudah mengancamnya. Aku pun segera membuka bajuku dan celanaku hingga telanjang bulat.

Kemudian aku menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Ternyata daerah itu sangat harum, kelihatan kalau adikku ini sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Kemudian aku pun mulai menjilati daerah lipatan dan klitoris adikku. Adikku masih tertidur pulas, tapi setelah beberapa lama, napasnya sudah mulai memburu. Semakin lama, vagina adikku semakin basah dan merekah. Aku sudah tak tahan lagi dan mengarahkan moncong meriamku ke lubang kenikmatan terlarang itu. Kedua tanganku memegang pergelangan kaki adikku dan membukanya lebar-lebar.

Ujung kepala penisku sudah menempel di bibir vagina adikku. Sejenak, aku ragu-ragu untuk melakukannya. Tapi aku segera menggelengkan kepalaku dan membuang jauh keraguanku. Dengan sebuah sentakan aku mendorong pantatku maju ke depan dan penisku menembus masuk vagina yang masih sangat rapat namun basah itu. Sebuah teriakan nyaring bergema di kamar,” Aaaggh, aduh….uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN??” Adikku terbangun dan menjerit melihatku berada di atas tubuhnya dan menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan dan menahan rasa sakit yang luar biasa. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedangkan pinggulnya bergerak-gerak menahan rasa sakit. Tangannya berguncang mencoba melepaskan diri. Begitu juga kakinya mencoba melepaskan diri dari pegangannku. Namun semua upaya itu tidak berhasil. Aku tidak berani berlama-lama menatap matanya, khawatir kalau aku akan berubah pikiran. Aku mengalihkan pandangan mataku ke arah selangkangan. Ternyata vagina adikku mengeluarkan darah, darah keperawanan.

Aku tidak menghiraukan semua itu karena sebuah kenikmatan yang belum pernah kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yang bercokol di dalam vagina adikku merasakan rasa panas dan kontraksi otot vagina adikku. Rasanya seperti disedot oleh sebuah vakum cleaner. Aku pun segera menggerakan pinggulku dan memompa tubuh adikku. Adikku menangis dan menjerit:” Aduhh..aahh..uuhh..am..pun..ka k…lep..as..kan..pana ss…sakitt!!” “Kak..Adii..mengo..uuhh..yak.. aduh…tubuhku!!! ” Aku tidak tahan dengan rengekan adikku, karena itu aku segera menggunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya sehingga yang terdengar hanya suara Ughh..Ahhh.

Setelah sekitar lima belas menit, adikku tidak meronta lagi hanya menangis dan mengeluh kesakitan. Darah masih berkucuran di sekitar vaginanya tapi tidak sederas tadi lagi. Aku sendiri memeramkan mata merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku semakin cepat menggerakan pinggulku karena aku merasa akan segera mencapai klimaksnya. Sesekali tanganku menampar pantat adikku agar dia menggoyangkan pinggulnya sambil berkata:’ Who is your Daddy?” Sebuah dilema muncul di pikiranku. Haruskah aku menembak di dalam rahim adikku atau di luar? Aku tahu kalau aku ingin melakukannya di dalam, tapi bagaimana bila adikku hamil? Ahh… biarlah itu urusan nanti, apalagi aku tahu di mana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit kemudian..crott..crottt..akupu n menembakan cairan hangat di dalam rahim adikku. Keringat membasahi kedua tubuh kami dan darah keperawanan adikku membasahi selangkangan kami dan sprei tempat tidur.

Aku membiarkan penisku di dalam vagina adikku selama beberapa menit. Kemudian setelah puas, aku mencabut keluar penisku dan tidur terlentang di samping adikku. Aku kemudian membebaskan tangan adikku dan membuka sumpalan mulutnya. Kedua tanganku bersiap untuk menerima amukan kemarahannya. Namun di luar dugaanku, dia tidak menyerangku. Adikku hanya diam membisu seribu bahasa dan masih menangis. Posisinya masih tidur dan hanya punggungnya yang mengadapku. Aku melihat tangannya menutup dadanya dan tangan lainnya menutup vaginanya. Dia masih menangis tersedu-sedu.

Setelah semua kepuasanku tersalurkan, baru sekarang aku bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya. Semua kejadian ini di luar rencanaku. Aku sekarang sangat ketakutan membayangkan bagaimana kalau orang tuaku tahu. Hidupku bisa berakhir di penjara. Kemudian pandangan mataku berhenti di kamera. Sebuah ide jenius muncul di pikiranku. Aku mengambil kameranya dan segera memfoto tubuh telanjang adikku. Adikku melihat perbuatanku dan bertanya: ”Kak Adi, Apa yang kau lakukan? Hentikan, masih belum cukupkah perbuatan setanmu malam ini? Hentikan…” Tangannya bergerak berusaha merebut kameraku. Namun aku sudah memperkirakan ini dan lebih sigap. Karena tenagaku lebih besar, aku berhasi menjauhkan kameranya dari jangkauannya. Aku mencabut keluar memori card dari kameranya dan berkata: “Kalau kamu tidak mau foto ini tersebar di website sekolahmu, kejadian malam ini harus dirahasiakan dari semua orang. Kamu juga harus menuruti perintah kakakmu ini mulai sekarang.”

Wajah adikku pucat pasi, dan air mata masih berlinang di pipinya. Kemudian dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Sebuah perasaan ibaratnya telah memenangi piala dunia, bersemayam di dadaku. Aku tahu, kalau mulai malam itu aku telah menaklukan adikku yang bandel ini. Kemudian aku memerintahkan dia untuk membereskan ruangan kamarnya dan menyingkirkan sprei bernoda darah dan potongan dasternya yang koyak. Selain itu aku segera menyuruhnya meminum pil KB yang kudapat dari lemari obat ibuku. Terakhir aku menyuruhnya mandi membersihkan badan, tentu saja bersamaku. Aku menyuruhnya untuk menggunakan jari-jari lentiknya untuk membersihkan penisku dengan lembut.

Malam itu, aku telah memenangkan pertempuran. Selama seminggu kepergian orang tuaku, aku selalu meniduri adikku di setiap kesempatan yang ada. Pada hari keempat, adikku sudah terbiasa dan tidak lagi menolakku biarpun dia masih kelihatan sedih dan tertekan setiap kali kita bercinta. Aku juga memerintahkannya untuk membersihkan rumah dan memasakan makanan kesukaanku. Aku juga memberi tugas baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yang merah merekah. Setiap malam selama seminggu ketika aku menonton TV, aku menyuruh adikku untuk memberi oral seks. Dan aku selalu menyemprotkan spermaku ke dalam mulutnya dan menyuruhnya untuk menelannya.

Ketika orang tuaku kembali minggu depannya, aku memerintahkan adikku untuk bersikap sewajarnya menyambut mereka. Ketika ibuku memeluk adikku, aku melihat wajah adikku yang seperti ingin melaporkan peristiwa yang terjadi selama seminggu ini. Aku pun bertindak cepat dan berkata pada ibuku: “Ibu, gimana perjalanan ibu? Tunjukan dong FOTOnya kepada kami berdua.” Ibuku tersenyum mendengar ini dan tidak mencurigai apa pun. Tapi adikku menjadi sedikit pucat dan tahu makna dari perkataanku. Dia pun tidak jadi berkata apa-apa.

Sejak itu, setiap kali ada kesempatan, aku selalu meniduri adikku. Tentu saja kami mempraktekan safe sex dengan kondom dan pil. Setelah dia lulus SMA, kami masih melakukannya, bahkan sekarang dia sudah menikmati permainan kami. Terkadang, dia sendiri yang datang memintanya. Ketika dia lulus SMA, aku yang sekarang sudah bekerja di sebuah bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Aku meminta orang tuaku untuk mengijinkan adikku kuliah di Jakarta. Tentu saja aku beralasan bahwa aku akan menjaganya agar adikku tidak terseret dalam pergaulan bebas. Orang tuaku setuju dan adikku juga pasrah. Sekarang kami berdua tinggal di Jakarta dan menikmati kebebasan kami. Hal yang berbeda hanyalah aku bisa melihat bahwa adikku telah berubah menjadi gadis yang lebih binal.

Kunjunggi juga artikel Cerita Mesum Hobi Ngentot

Foto Telanjang Dada Gede Cewek Cantik

$
0
0

Foto Telanjang Dada Gede Cewek Cantik – Foto Bugil Cewek Cantik, Foto Hot Belahan Dada, Foto Mesum Cewek Dada Gede, Foto Ngentotin Cewek Dada Besar, Foto Dewasa Telanjang Dada, Foto Nenen Gede Cewek, Foto Toket Maknyus Gede, Foto Janda Punya Belahan Besar, Foto Tetek Kenyal Gede, Foto Nenen Bispak Gede Melendot, Koleksi Foto Bugil Dada Tante.

Foto Telanjang

Sebelum Saya Lanjutkan artikel yang di atas, saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya tentang gede nya nenen atau dada punya tante sebelah. Dimana pada saat saya melihat dada gede punya tante, kepala bawah saya langsung berdiri tegak melihat nenen yang saya lihat langsung dengan mata telanjang. aduhay maknyos banget bro, selalu terbayang-bayang di buat nya.

abc

Ok baiklah, itu lah sekilas tentang cerita saya, bagaimana cerita kalian. Berikut ini ada beberapa contoh foto cewek yang mempunyai dada di atas rata-rata. Silakan melihat dan dicermati dan dinilai sendiri dada yang mana yang bikin kepala bawah jadi berdiri tegak lurus nembak ke atas. hahaha

abc

Kunjunggi juga artikel Foto Bugil Cewek Ngemut Peju

CERITA SEKS MAIN CINTA SAMA TIGA JANDA

$
0
0

CERITA SEKS MAIN CINTA SAMA TIGA JANDA – Namaku Jackie dan tentunya bukan nama asliku. Aku adalah pria yang kurang beruntung, karena sudah dua kali ingin berniat untuk berkeluarga dan dua-duanya gagal. Aku berasal dari Indonesia, tapi sudah lama sekali tinggal di negerinya “kanguru”. Dan atas saran teman-teman, maka aku mensponsori seorang cewek dari Indonesia dengan niat untuk menikah. Tapi setelah wanita itu mendapatkan izin tinggal tetap di negeri ini, wanita itu meninggalkan aku.

Cerita Sex

Begitu juga dengan yang kedua, yang berasal dari Amerika Latin. Nah, karena rumah yang kumiliki ini mempunyai dua kamar dan karena aku hanya tinggal sendiri sekaligus sudah kapok untuk mencari pasangan lagi, maka kamar yang satunya aku sewakan pada seorang pelajar (cowok) dari Jepang. Namanya Gamhashira. Gamha yang playboy ini sudah dua hari pulang ke negerinya untuk berlibur setelah menamatkan SMA-nya. Pada suatu sore di hari libur (liburan dari kerja) aku buang waktu dengan main internet, lebih kurang satu setengah jam bermain internet, tiba-tiba terdengar suara bel.

Setengah kesal aku hampiri juga pintu rumahku, dan setelah aku mengintip dari lubang kecil di pintu, kulihat tiga orang gadis. Kemudian kubuka pintu dan bertanya (maaf langsung aku terjemahkan saja ke bahasa Indonesia semua percakapan kami), “Bisa saya bantu?” kataku kepada mereka. “Maaf, kami sangat mengganggu, kami mencari Gamha dan sudah satu jam lebih kami coba untuk telepon tapi kedengarannya sibuk terus, maka kami langsung saja datang.” Yang berwajah Jepang nyerocos seperti kereta express di negerinya. “Oh, soalnya saya lagi main internet, maklumlah soalnya hanya satu sambungan saja telepon saya,” jawabku.

“Memangnya kalian tidak tahu kalau si Gamha sedang pulang kampung dua hari yang lalu?” lanjutku lagi. Kali ini yang bule berambut sebahu dengan kesal menjawab, “Kurang ajar si Gamha, katanya bulan depan pulangnya, Jepang sialan tuh!” “Eh! Kesel sih boleh, tapi jangan bilang Jepang sialan dong. Gua tersinggung nih,” yang berwajah Jepang protes. “Sudahlah, memang belum rejeki kita dijajanin sama si Gamha,” sekarang bule bermata biru nyeletus. Dengan setengah bingung karena tidak mengerti persoalannya, kupersilakan mereka untuk masuk.

Mulanya mereka ragu-ragu, akhirnya mereka masuk juga. “Iya deh, sekalian numpang minum,” kata bule yang berambut panjang masih kedengaran kesalnya. Setelah mereka duduk, kami memperkenalkan nama kami masing-masing. “Nama saya Jacky,” kataku. “Khira,” kata yang berwajah Jepang (dan memang orang Jepang). Yang berambut panjang menyusul, “Emily,” (Campuran Italia dengan Inggris). “Saya Eve,” gadis bermata biru ini asal Jerman. “Jacky, kamu berasal dari mana?” lanjutnya.

“Jakarta, Indonesia,” jawabku sambil menuju ke lemari es untuk mengambilkan minuman sesuai permintaan mereka. Sekembalinya saya ke ruang tamu dimana mereka duduk, ternyata si Khira dan Eve sudah berada di ruang komputer saya, yang memang bersebelahan dengan ruang tamu dan tidak dibatasi apa-apa. “Aduh, panas sekali nich?!” si Emily ngedumel sambil membuka kemeja luarnya. Memang di awal bulan Desember lalu, Australia ini sedang panas-panasnya.

Aku tertegun sejenak, karena bersamaan dengan aku meletakkan minuman di atas meja, Emily sudah melepaskan kancing terakhirnya. Sehingga dengan jelas dapat kulihat bagian atas bukit putih bersih menyembul, walaupun masih terhalangi kaos bagian bawahnya. Tapi membuatku sedikit menelan ludah. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara si Eve, “Jacky, boleh kami main internetnya?” “Silakan,” jawabku. Aku tidak keberatan karena aku membayar untuk yang tidak terbatas penggunaannya.

“Mau nge-chat yah?” tanyaku sambil tersenyum pada si Emily. “Ah, paling-paling mau lihat gambar gituan,” lanjut Emily lagi. “Eh, kaliankan masih di bawah umur?” kataku mencoba untuk protes. “Paling umur kalian 17 tahun kan?” sambungku lagi. Khira menyambut, “Tahun ini kami sudah 18 tahun. Hanya tinggal beberapa bulan saja.” Aku tidak bisa bilang apa-apa lagi. Baru saja aku ngobrol dengan si Emily, si Eve datang lagi menanyakan, apa saya tahu site-nya gambar “gituan” yang gratis.

Lalu sambil tersenyum saya hampiri komputer, kemudian saya ketikkan salah satu situs seks anak belasan tahun gratis kesukaanku. Karena waktu mengetik sambil berdiri dan si Khira duduk di kursi meja komputer, maka dapat kulihat dengan jelas ke bawah bukitnya si Khira yang lebih putih dari punyanya si Emily. Barangku terasa berdenyut. Setengah kencang. Setelah gambar keluar, yang terpampang adalah seorang negro sedang mencoba memasuki barang besarnya ke lubang kecil milik gadis belasan.

Sedangkan mulut gadis itu sudah penuh dengan barang laki-laki putih yang tak kalah besar barangnya dengan barang si negro itu. Terasa barangku kini benar-benar kencang karena nafsu dengan keadaan. Si Emily menghampiri kami berada, karena si Eve dan Khira tertawa terbahak-bahak melihat gambar itu. Aku mencoba menghindar dari situ, tapi tanpa sengaja sikut Khira tersentuh barangku yang hanya tertutup celana sport tipis.

Baru tiga langkah aku menghindar dari situ, kudengar suara tawa mereka bertambah kencang, langsung aku menoleh dan bertanya, “Ada apa?” Eve menjawab, “Khira bilang, sikutnya terbentur barangmu,” katanya. Aku benar-benar malu dibuatnya. Tapi dengan tersenyum aku menjawab, “Memangnya kenapa, kan wajar kalau saya merasa terangsang dengan gambar itu. Itu berarti aku normal.” Kulihat lagi mereka berbisik, kemudian mereka menghampiriku yang sedang mencoba untuk membetulkan letak barangku.

Si Eve bertanya padaku sambil tersipu, “Jacky, boleh nggak kalau kami lihat barangmu?” Aku tersentak dengan pertanyaan itu. “Kalian ini gila yah, nanti aku bisa masuk penjara karena dikira memperkosa anak di bawah umur.” (Di negeri ini di bawah 18 tahun masih dianggap bawah umur). “Kan tidak ada yang tahu, lagi pula kami tidak akan menceritakan pada siapa-siapa, sungguh kami janji,” si Emily mewakili mereka. “Please Jacky!” sambungnya.

“Oke, tapi jangan diketawain yah!” ancamku sambil tersenyum nafsu. Dengan cepat kuturunkan celana sport-ku dan dengan galak barangku mencuat dari bawah ke atas dengan sangat menantang. Lalu segera terdengar suara terpekik pendek hampir berbarengan. “Gila gede banget!” kata mereka hampir berbarengan lagi. “Nah! Sekarang apa lagi?” tanyaku. Tanpa menjawab Khira dan Emily menghampiriku, sedangkan Eve masih berdiri tertegun memandang barangku sambil tangan kanannya menutup mulutnya sedangkan tangan kirinya mendekap selangkangannya.

“Boleh kupegang Jack?” tanya Khira sambil jari telunjuknya menyentuh kepala barangku tanpa menunggu jawabanku. Aku hanya bisa menjawab, “Uuuh…” karena geli dan nikmat oleh sentuhannya. Sedang Eve masih saja mematung, hanya jari-jari tangan kirinya saja yang mulai meraih-raih sesuatu di selangkangannya. Lain dengan Emily yang sedang mencoba menggenggam barangku, dan aku merasa sedikit sakit karena Emily memaksakan jari tengahnya untuk bertemu dengan ibu jarinya.

Tiba-tiba Emily, hentikan kegiatannya dan bertanya padaku, “Kamu punya film biru Jack?” Sambil terbata-bata kusuruh Eve untuk membuka laci di bawah TV-ku dan minta Eve lagi untuk masukan saja langsung ke video. Waktu mulai diputar gambarnya bukan lagi dari awal, tapi sudah di pertengahan. Yang tampak adalah seorang laki-laki 60 tahun sedang dihisap barangnya oleh gadis belasan tahun. Kontan saja si Eve menghisap jarinya yang tadinya dipakai untuk menutup mulut sedangkan jari tangan kirinya masih kembali ke tugasnya.

Pandanganku sayup, dan terasa benda lembut menyapu kepala barangku dan benda lembut lainnya menyapu bijiku. Aku mencoba untuk melihat ke bawah, ternyata lidah Khira di bagian kepala dan lidah Emily di bagian bijiku. “Uuh… ssshh… uuuhh… ssshhh…” aku merasa nikmat. Kupanggil Eve ke sampingku dan kubuka dengan tergesa-gesa kaos dan BH-nya. Tanpa sabar kuhisap putingnya dan segera terdengar nafas Eve memburu. “Jacky… ooohh… Jacky… terusss… ooohhh…” nikmat Eve terdengar.

Kemudian terasa setengah barangku memasuki lubang hangat, ternyata mulut Khira sudah melakukan tugasnya walaupun tidak masuk semua tapi dipaksakan olehnya. “Slep… slep… chk… chk…” Itulah yang terdengar paduan suara antara barangku dan mulut Khira. Emily masih saja menjilat-jilat bijiku. Dengan kasar Eve menarik kepalaku untuk kembali ke putingnya. Kurasakan nikmat tak ketulungan. Kuraih bahu Emily untuk bangun dan menyuruhnya untuk berbaring di tempat duduk panjang.

Setelah kubuka semua penghalang kemaluannya langsung kubuka lebar kakinya dan wajahku tertanam di selangkangannya. “Aaahhh… Jacky… aaahhh… enak Jacky… teruskan… aaahhh… terussss Jacky!” jerit Emily. Ternyata Eve sudah bugil, tangannya dengan gemetar menarik tanganku ke arah barangnya. Aku tahu maksudnya, maka langsung saja kumainkan jari tengahku untuk mengorek-ngorek biji kecil di atas lubang nikmatnya.

Terasa basah barang Eve, terasa menggigil barang Eve. “Aaaahhh…” Eve sampai puncaknya. Aku pun mulai merasa menggigil dan barangku terasa semakin kencang di mulut Khira, sedangkan mulutku belepotan di depan barang Emily, karena Emily tanpa berteriak sudah menumpahkan cairan nikmatnya. Aku tak tahan lagi, aku tak tahan lagi, “Aahhh…” Sambil meninggalkan barang Emily, kutarik kepala Khira dan menekannya ke arah barangku.

Terdengar, “Heeerrkk…” Rupanya Khira ketelak oleh barangku dan mencoba untuk melepaskan barangku dari mulutnya, tapi terlambat cairan kentalku tersemprot ke tenggorokannya. Kepalanya menggeleng-geleng dan tangannya mencubit tanganku yang sedang menekan kepalanya ke arah barangku. Akhirnya gelengannya melemah Khira malah memaju mundurkan kepalanya terhadap barangku. Aku merasa nikmat dan ngilu sekali, “Sudah… sudah… aku ngiluuu… sudah…” pintaku.

Tapi Khira masih saja melakukannya. Kakiku gemetar, gemetar sekali. Akhirnya kuangkat kepala Khira, kutatap wajahnya yang berlumuran dengan cairanku. Khira menatapku sendu, sendu sekali dan kudengar suara lembut dari bibirnya, “I Love you, Jacky!” aku tak menjawab. Apa yang harus kujawab! Hanya kukecup lembut keningnya dan berkata, “Thank you Khira!” Rasa nikmatku hilang seketika, aku tak bernafsu lagi walaupun kulihat Eve sedang memainkan klitorisnya dengan jarinya dan Emily yang ternganga memandang ke arahku dan Khira.

Mungkin Emily mendengar apa yang telah diucapkan oleh Khira. Demikianlah, kejadian demi kejadian terus berlangsung antara kami. Kadang hanya aku dengan salah satu dari mereka, kadang mereka berdua saja denganku. Aku masih memikirkan apa yang telah diucapkan oleh Khira. Umurku lebih 10 tahun darinya. Dan sekarang Khira lebih sering meneleponku di rumah maupun di tempat kerjaku. Hanya untuk mendengar jawabanku atas cintanya. Dan belakangan aku dengar Eve dan Emily sudah jarang bergaul dengan Khira.

Baca Juga Artikel Lain nya CERITA SEKS MAININ CINTA JANDA

Viewing all 271 articles
Browse latest View live